Lembar Baru

58 18 5
                                        

Selamat pagi bagaskara
Hebusan arumimu menusuk tulangku
Berikan aku semangat ya
Aku ingin memulai hal baru tanpa adanya dia

Dari sang punjangga yang baru saja putus cinta

Reswa duduk dibangkunya sembari menatap jendela kelasnya yang memantulkan cahaya sang surya. Dia tak bergeming, entah apa yang terbesit. Seakan ada rasa salah yang tersirat padanya.

"Jani..." gumam Reswa sembari menghela nafas panjang.

"Jani mulu, kenapa dia? udah sih ga usah dipikirin," sahut Panca.

Reswa tidak menghiraukan. Dia terus menatap langit dari jendela kelasnya.

"Res, jangan sedih terus dong. Lagian lu juga ga salah apa-apa kan sama dia?" hibur Panca

Helaan nafas kembali terdengar dari badan Reswa.

"Ya kalau gue ga salah, kenapa diputusin?" keluh Reswa.

"Ya dari dulu kan gue udah bilang, tuh cewek suka buang-buang kalau udah bosen. Dia udah bosen sama lu, makanya jadi korban. Kalau lu udah nemu yang baru, percaya deh dia gatel sama lu," cerocos Panca.

"Tahu darimana lu?" tanya Reswa.

"Itu grup basket," ucap Panca

"Kok gibah?" seru Reswa.

"Ya emang laki ga boleh gibah juga?" pekik Panca dengan wajah julitnya.

Lalu langsung dibalas cengiran oleh Reswa.

____________

"Rumi," seru seseorang yang berhasil membuat gadis ini buyar dengan fokusnya.

"hm," sahut si gadis

"Ada yang mau bertemu kamu," ucap gadis yang dihadapannya.

Rumi menghentikan aktifitasnya dan menatap sahabatnya yang tengah duduk dihadapannya.

"Siapa?" tanya Rumi.

"Temennya Panca, Katanya dia baru aja putus. Jadi ya mau cari pengganti,"  ucap Nawang.

"Aku penggantinya?" tanya Rumi.

"Ya, siapa tahu cocok. Kamu jomblo dia juga jomblo. Bismillah aja Rum," seru Nawang.

"Aku ga yakin Wang," keluh Rumi.

"Ya belum juga ketemu, mana bisa sayang. Kalian belum kenal, ga usah buru-buru. Pelan-pelan aja ya," ucap Nawang sambil tersenyum.

"Tapi Wang, ini kesekian kalinya kamu kenalin cowok ke aku. Aku ngerasa kaya ga laku gini," keluh Rumi.

"Yallah Rum, maksudku bukan begitu. Aku bukain jalan jodoh aja. Kali aja kan udah saatnya," ucap Nawang disambut dengan cengiran khasnya.

"Huuh.. Bicaramu itu Wang," Pekik Rumi dengan menghela nafas.

______________

Partnya segini dulu ya
Vote dan krisar juga jangan lupa
Selamat malam >○<

Jaremba AtmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang