2.4 Anotasi Bibliografi

430 223 88
                                    

Teruntuk pembaca terhormat,

Maaf ya ceritanya up seminggu sekali dan ganti hari ಥ‿ಥ
yaitu hari senin yeeeyyy (ʘᴗʘ✿)

Authornya ujian ged masyaallah
Dan ... makasih sudah setia sama MA.

Jangan bosan-bosan menanti kedatangan cerita menarik dari Rinjani ya ༎ຶ‿༎ຶ

Salam, Rose Maiden (Kang Bucin)

.

.

.

Rinjani pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rinjani pov

Hai, gue Rinjani--tunggu-tunggu pakai 'aku' aja deh. Ulang dari awal. Hai aku Rinjani cewek bengek, meresahkan, dan bar-bar tapi cerdas yang kalian temui di setiap part.

Saat ini aku menunggu Seme Nolep datang. Sesuai janjiku kemarin, ke Pasuruan naik kereta hari ini. Selain sebagai ucapan terima kasih, aku ingin melupakan mereka sejenak semenjak kejadian itu. Iya, mereka yang suka gila-gilaan bersama. Yang anggotanya gak waras semua itu.

Bahkan penulisnya pun ikut gak waras juga, aneh kan?

Hahaha parah sih ....

Agak sedikit kejam, mungkin ini langkah terbaik membiarkan mereka hidup dalam dunianya sendiri. Ah, lagi pula aku juga terlalu keras sama mereka. Maaf. Semoga kita bisa kembali lagi seperti dulu.

Seperti biasa, Rinjani yang kalian kenal tak lepas dari rokoknya. Bersandar di dinding stasiun sambil menghisap rokok. Ya, sekarang aku asyik merokok atau bahasa gaulnya ngudud.

Omong-omong Seme lama sekali. Dia sudah terlambat setengah jam. Capek tahu berdiri terus! Apalagi ransel yang kubawa berat. Mana gak ada tempat duduk lagi. Ah payah! Lihat aja abis lo ama gue!

Gue ijin dulu ke dosen.

Sebuah kalimat terakhir yang diucapkan Seme Nolep itu terlintas di pikiranku. Pantas saja lama, ternyata dia ijin ke dosennya.

Aku kembali pada sebatang rokokku. Melihat ke atas, gerakan mataku mengikuti asap beracun itu mengepul di udara bersamaan dengan angin yang menerpa.

Entah mengapa seorang cewek bengek ini kecanduan sama yang namanya rokok. Padahal efek sampingnya besar bagi manusia khususnya perempuan, tapi ini tidak buruk.

Ah, aku jadi teringat saat pertama kali merasakan betapa nikmatnya seputung rokok dengan sekaleng bir ....

"Rinjani! Sorry gue telat."

Panjang umur Seme Nolep. "Kelamaan tahu!"

"Dosen pembimbing gue galak, njirr!"

Aku memerhatikan outfit Seme Nolep dari ujung kepala hingga ujung kakinya. Penampilannya enggak berubah, bermasker putih, membawa ransel, dan menyanding earphone bedanya cuma dia enggak memakai topi itu aja.

Mahasiswa Anjay [✔️SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang