D u a

25.1K 4K 1K
                                    

Gila sih, part 1 rame bet:v
Makasih yang udah ngeramein><

Hiks

/Buang ingus

__________

2. Setan

_____

Raffa dengan seragam TKnya, menatap ke arah sekolahnya dengan malas. Ia mendongak menatap Dena, "Ma, Raffa Mau langsung kuliah aja."

Dena melotot, "Yang bener aja, Raf. Sana masuk."

"Ke mana? Ke sana?" tanya Raffa menunjuk sekolahnya.

Raffa memang baru masuk beberapa minggu. Ia juga masih menempati kelas nol kecil.

Pria kecil itu beralih menatap Bima yang berada di sebelahnya. "Om Bima, bujukin Mama dong!"

"Raf, jangan mulai," kata Dena.

"Emak lo gak bisa liat gue ganteng!" gemas Bima.

Raffa menganggukan kepalanya. "Makasih pujiannya, Raffa tau Raffa ganteng."

"Sekarang lo nyesel, 'kan? Kesel, 'kan?" Om Ocong bernanyi seraya berjoget.

Raffa yang melihat itu tertawa, "Kaya lontong lagi dibuka daunnya." Raffa menunjuk Om Ocong.

"Lontong terlalu langsing, Raf, badan dia gede, cocoknya jadi kupat," sahut Bima.

Raffa masih tertawa mendengarnya. Dena panik, wanita itu mengusap wajah Raffa pelan. "Bim, lo denger gue gak? Jangan gangguin Raffa," kata Dena.

"Maunya gangguin lo sama si Bos, Den. Tapi gak bisa," sahut Bima yang tak terdengar sama sekali oleh Dena.

Om Ocong melompat ke arah Bima. "Gue mau mengusap bahu lo, Bim. Tapi tangan gue keiket. Lo aja yang usap bahu gue," ujarnya.

Bima mengangguk, tangannya terulur mengusap bahu Om Ocong. "Sabar ya, Om. Lo kebanyakan dosa sih, jadi diiket gini, deh," kata Bima.

"Lo juga sabar, ya? Lo jelek sih, jadi gak dipilih deh sama Mamanya si Acil," kata Om Ocong.

Raffa mengerjapkan matanya. Pria kecil itu menatap Iba, "Kalian sabar ya, udah diusir ke Bumi mana jadi sadsetan lagi."

***

Raffa ikut bernyanyanyi dan bertepuk tangan seperti teman-teman kelasnya. Pria kecil itu melirik ke arah Lily---temannya yang terlihat begitu antusias.

"Om Bima, jangan ikutan tepuk tangan. Kasian Sosis lompat gak bisa ikutan." Raffa menunjuk ke arah Om Ocong yang terduduk lesu seraya bersandar pada rak buku.

"Biarin aja, dia matinya bunuh diri. Jadi ya gitu, kalau kata Tok Dalang Hidup susah matipun susah," ujar Bima.

Raffa tertawa, Lily yang melihat itu ikut tertawa. "Hahaha … Raffa kenapa ketawa?" tanya Lily.

"Lagi ngobrol," jawab Raffa.

"Ngobrol sama siapa?"

Gengsi dong! [Pindah Ke Dreame]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang