Hallo, apa kabar? Semoga sehat selalu ya.
Selamat membaca kisah Fatur, Dena, dan Raffa<3
__________1. Meresahkan
__________"Raffa, simpen mainannya. Makan dulu."
Pria kecil berumur 4 tahun itu mendongak. Mengedikan bahunya tidak acuh, ia melempar mainannya begitu saja.
Fatur--Pria itu membulatkan matanya melihat kelakuan Raffa. Namun, pria kecil itu dengan santainya berjalan melewati Fatur. "Sabar, Tur, lo gak punya wewenang buat ngutuk dia jadi batu akik," gumamnya geram sendiri.
"Pa, gengsi dong masa orang kaya ngomong sendiri."
Fatur membalikan badannya menatap Raffa yang sudah duduk di kursi makan.
Pria itu memilih berjalan dan ikut bergabung duduk di sana. "Raffa udah gak pernah liat---"
"Liat. Nih, ini namanya piring." Raffa mengangkat satu piring di depannya.
"Raff---"
"Pa, denger gak?" potong Raffa yang membuat fatur mengeram kesal.
Pria itu tersenyum lebar dengan sangat terpaksa, "Apa, sayang?"
"Ih, Papa suka sama Raffa? Raffa bilangin Mama, nih," ancamnya.
Fatur mengusap dadanya pelan. Ia jadi menyesal pernah menjadi manusia rese untuk isterinya. Apakah ini karma?
"Raffa, Papa ...."
"Mau ngasih Raffa uang? Boleh, jangan gengsi-gengsi, Pa. Raffa mau beli permen karet yang banyak," ujar Raffa memotong ucapan Fatur lagi.
Fatur lagi dan lagi mengusap dadanya. "Jangan kebanyakan makan pemen karet, nanti gigi Raffa sakit," kata Fatur.
"Siapa bilang mau Raffa makan?"
"Hah?"
"Permen karet itu buat dikunyah, bukan dimakan. Kata Mama, kalau ditelen nanti nyangkut di jantung, dibawanya susah harus lewat idung. Kata Mama, nanti idung Raffa jadi lebar gara-gara bawa permen karet."
Fatur tersedak ludahnya sendiri. Ia kira, isterinya tidak pernah mengajarkan Raffa yang tidak-tidak seperti ini. "Papa gak tau?" tanya Raffa.
"Apanya?"
"Nah kan, Papa gak tau. Bener kata Mama, Papa meresahkan."
Seorang wanita cantik keluar dari dalam dapur dengan satu wadah berisikan nasi goreng.
Wanita itu menyendokan nasi gorengnya pada piring Fatur dan juga Raffa.
Setelahnya, ia ikut duduk. "Ma, Papa meresahkan ya?"
"Raffa, gak boleh kaya gitu," tegur wanita itu yang ternyata adalah Mamanya Raffa.
Dena namanya.
"Boleh kok. Gengsi dong masa apa-apa gak boleh," jawab Raffa.
"Dia lama-lama kaya shincan ya." Fatur menatap Dena.
Raffa mengerjapkan matanya tak mengerti. "Mau bilang gak ngerti, tapi takut dijawab, gengsi dong masa gitu aja gak ngerti," kata Raffa.
"Raffa makan!" ujar Fatur kesal setengah mati.
Brak
"ADUUUH!"
Raffa menoleh ke arah belakang. Pria kecil itu sontak turun dari kursi dan berjalan menghampiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gengsi dong! [Pindah Ke Dreame]
Fiksi RemajaPindah ke Dreame ________________ Harapannya yang menginginkan anak perempuan tidak terkabul. Katanya, ia terlalu banyak dosa. Raffa Mahendra putra dari pasangan Dena Andriana dan Fatur Mahendra ini memiliki sifat songong yang begitu menyebalkan. Pa...