Hari ini adalah dimana terakhir syuting di Shanghai , beberapa kali Jiang Cheng Menguap memainkan ponselnya .
Ponselnya bergetar disana terlihat nama sang kakak yang terpampang dengan jelas, tanpa basa basi Jiang Cheng mengangkat telpon tersebut.
Kedua matanya terbelalak.
Sial!
Jiang Cheng melirik Wei Wuxian yang nampak mengobrol dengan dengan Xie Lian, lalu menengok dan menatap Jiang Cheng dengan nanar.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Kediaman Jiang hari ini diliputi suasana mencekam . Jiang Cheng dan Wei Wuxian mengambil penerbangan cepat setelah mendapatkan telpon dadakan dari keluarga Jiang untungnya syuting mereka sudah selesai kalau tidak semua akan kacau .
"Apa benar yang kami dengar, tentang kalian?" Suara Madam Yu menginterupsi. Nada ketenangan masih mendominasi disana.
Jiang Cheng menundukkan kepalanya amat dalam "Ya. Aku dalam keadaan mabuk. Wei Wuxian tidak ada hubungannya dengan ini . Kalian bisa bertanya pada kakak ipar ."
"Membela diri! Kau tahu sejak awal aku tak suka dengan Wei ini! Kau pasti yang membuat anakku menjadi binal! Dasar brengsek!" Madam Yu terbangun dari duduknya sembari menunjuk Wei Wuxian dengan marah .
"I-Ibu tenang dulu. Kita bisa selesaikan ini dengan baik-baik." Jiang Yanli berusahan melerai .
"Pelayan! Seret mereka berdua ke aula!! A Li, jangan kau coba hentikan aku! Akan kuberi mereka pelajaran!"
Jiang Cheng dan Wei Wuxian di seret paksa ke aula tempat biasa keluarga Jiang melakukan pelatihan seni bela diri .
Mereka didudukan di tengah , madam Yu mengambil cambuk, melayangkan cambuk itu kepada keduanya dengan keras.
Yanli menutup mulutnya berusaha menahan tangis , ia tak bisa membantah ibunya . Kenapa disaat seperti ini sang ayah dan kekasihnya berada di luar kota?.
Mengapa pula ada saja paparazi yang berhasil memergoki kelakuan mereka berdua , jujur saja Yanli sempat tenang saat sang ibu dan ayah tak tahu berita ini namun semua langsyng sirna saat seorang Wartawan menawarkan sebuah foto dan meminta bayaran mahal atas perkerjaannya dengan sang ibu .
Madam Yu melayangkan cambukan ke Jiang Cheng namun Wei Wuxian melindunginya , beberapa cambukan telah dilayangkan dengan kasar. Bahkan Jiang Cheng berteriak meminta sang ibu berhenti.
"Kau perusak keluarga ini!! Sebenarnya apa yang kau inginkan , hah?!"
Wei Wuxian masih terdiam tak ada suara pun yang keluar dari bibirnya , sungguh tubuhnya sangat kepayahan ia tidak tahu harus bagaimana . Kalau boleh jujur ia ingin pingsan saja , pandangannya sudah terasa memburam kepalanya terasa amat pening. Semua suara madam Yu terasa menggema-gema di kepalanya .
Kenapa masalah ini harus terjadi? Ia pikir dengan melupakan masalahnya dengan Jiang Cheng semua akan baik-baik saja . Namun tidak demikan ia harus di hukum bahkan Jiang Chengpun sama . Sungguh ironis .
Bukan sekali Wei Wuxian merasakan cambukan madam Yu saat dulu ia juga pernah merasakan cambukan ini . Namun Xie Lian langsung menyelamatkannya mereka bertengkar hebat . Walau Xie Lian sangat menghargai keluarga Jiang , ia takan segan mengamuk jika Wei kesayangannya terluka . Namun kali ini tidak ada Xie Lian , ia tak ikut karna membereskan beberapa hal soal Syuting .
Tubuh Wei Wuxian perlahan merosot setelah memuntahkan darah segar dari mulutnya , teriakan Jiang Cheng dan Jiang Yanli terdengar di telingan setelah itu semua gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST SCENE (SLOW UPDATE)
General FictionTidak ada yang tau kehidupan kedepan seperti apa , bahkan kita tidak tahu kapan kita menikah dan siapa pasangan hidup kita ? Namun satu hal yang kita ketahui kita di berikan kehidupan serta rasa cinta untuk melengkapi kehidupan ini suatu saat nanti.