Wei Wuxian , pemuda berusia 25 tahun sarjana perfilman . Memiliki paras tampan namun manis , memiliki berat badan dan bentuk tubuh proporsional , dengan tinggi tubuh 168cm , setelah mendapatkan kelulusan dengan nilai sempurna ia meneruskan karirnya di dunia perfilman merangkap menjadi aktor walau memang dari masa ia kuliah dirinya sudah menjadi seorang model di beberapa media cetak ternama .
Beberapa waktu lalu ia mendapatkan tawaran bermain film kolosal yang juga di bintangi aktor terkenal yang bahkan namanya saja jika di sebutkan orang pasti langsung tau siapa dia ,
Lan Wangji , aktor dengan paras tampan nan elegan prestasinya sejak muda memang tidak bisa di bilang biasa saja , beberapa kali ajang award bisa ia gandrungi piala itu . Wajah tampan sikap sopan santun yang ia miliki membuat Lan Wangji di kagumi oleh kaum wanita maupun laki-laki, bahkan para ibu-ibu saja sangat mengidolakan aktor berusia 29 tahun itu apalagi statusnya yang masih sendiri membuat para wanita berbondong mengemis cintanya , namun aktor tampan itu masih menginginkan kehidupannya sendiri tanpa pasangan .
Wei Wuxian tidak habis pikir kenapa pula ia harus di pasangkan dengan aktor dingin itu, berawal ia merasa kurang suka dengannya menjadi kagum dan semua kekagumannya itu terasa saat mereka memulai syuting , kemampuan Lan Wangji saat luar biasa tidak heran dia di juluki 'Pangeran Panggung' .
"CUT!!"
Suara sutradara mengintrupsi Wei Wuxian , pemuda itu menghela napas setelah seharian bersyuting . Sang menejer Xie Lian menghampirinya menyerahkan sebuah handuk dan minuman isotonik .
Sembaru mengelap wajahnya dengan handuk Wei Wuxian memperhatikan sekitarnya melihat beberapa aktor yang tengah istirahat ,
"Kau ingin makan sesuatu ,a-xian?" Suara lembut Xie Lian membuat Wei Wuxian menoleh pada sang menejer yang kini tengah menguncir rambutnya, yaah karena sebuah tawaran film kolosal akhirnya Wei Wuxian bertekad memanjangkan rambutnya walau ia juga sebenarnya tidak terlalu suka rambut panjang namun itu lebih baik di banding memakai hair extension."Aku belum lapar , kau lapar? Kalau kakak sudah lapar , kakak makan duluan saja. " Wei Wuxian berucap sembari meminum kembali isotonik di tangannya.
Xie Lian tersenyum , "Aku akan beli makanan , nanti kita makan berdua . Oke?" Setelah mengucapnkan itu sang manejer pergi keluar meninggalkan Wei Wuxian yang kini tengah berfokus pada layar smartphone.
"Hoi, tuan Wei." Wei Wuxian mengadah , ia bisa melihat pemuda yang lebih tua satu tahun darinya yang kini menjadi salah satu tokoh pada serial kolosal yang ia perankan.
Jiang Cheng, pemuda dengan paras tampan namun tak menyenangkan itu menghampiri Wei Wuxian dan mengambil kursi lalu terduduk disana .
" Kau tidak pergi makan? Bukannya sudah waktunya?" Jiang Cheng mengambil air minum milik Wei Wuxian ."Aku belum terlalu lapar." Ucap Wei Wuxian sembari menatap teman kecilnya itu .
"Kemana Xie Lian?"
"Mencari makan . Oya kau sendiri kenapa tidak makan? Apa melakukan program diet lagi?" Wei Wuxian bertanya pada Jiang Cheng sembari menyikutnya pelan yang hanya di tanggapi decihan oleh Jiang Cheng .
"Aku baru saja selesai makan. Lagi pula malam ini aku ada janji makan malam bersama kakak." Ucap Jiang Cheng sembari menepis kasar tangan sahabatnya .
Seorang pria berparas tegas menghampiri mereka berdua , ia adalah sang sutradara , Luong Fang .
Menepuk pundak Jiang Cheng dengan ringan sembari mengatakan "Bagaimana persiapan untuk minggu depan? Kalian sudah siap bukan? Mungkin ini akan memakan waktu agak lama.""Tidak ada kata tidak siap! Anda tenang saja tuan Fang !." Wei Wuxian menjawab dengan semangat, yah... Minggu depan mereka akan melakukan syuting di hutan daerah Gusu mengingat serial kolosal yang mereka perankan banyak adegan dimana mereka bertarung disana .
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST SCENE (SLOW UPDATE)
General FictionTidak ada yang tau kehidupan kedepan seperti apa , bahkan kita tidak tahu kapan kita menikah dan siapa pasangan hidup kita ? Namun satu hal yang kita ketahui kita di berikan kehidupan serta rasa cinta untuk melengkapi kehidupan ini suatu saat nanti.