Seven part

4 1 0
                                    

Satu hal yang ingin ku ucapkan. Kamu ternyata berbeda tidak seperti yang orang-orang bilang.

DYAH

Hari demi hari dyah sudah lewati bersekolah di SMA Bina Bangsa. Diselingi dengan ia bekerja part time di toko bunga. Ia juga semakin akrab dengan indra karena sering bertemu. Hubungannya dengan dinda tambah erat bahkan dinda sudah pernah bermain kerumahnya, biarpun ada rasa tidak enak karena rumahnya sederhana. Tapi dinda tidak mempermasalahkan itu.

Dengan Gerald?. Dengan kakak kelasnya itu hanya pernah saling papasan di koridor lalu berlalu begitu saja.

Sejak insiden cat terjatuh itu dyah tidak pernah berurusan lagi dengan gerald. Semua nampak biasa sebelum ada kejadian yang membuat hidup dyah berubah.

****

Dyah berjalan sendiri menuju kantin. Dinda tidak masuk sekolah karena sakit.

"Hay cewek, lo murid penerima beasiswa ya?" tanya lelaki yang nampak berandalan baju saja tidak rapi. Lelaki tersebut berdiri menyender di tembok.

"Maaf kenapa nanya begitu?" jawab dyah

Lelaki itu mendekat. "Emm lo cantik" lelaki itu mengamati dyah lekat dari bawah keatas.

Dyah merasa perasaannya tidak enak dan juga risih ditatap seperti itu. Lelaki didepannya semakin mendekat membuat dyah gemetar takut.

Bugh

Dyah membulatkan matanya melihat lelaki yang mendekatinya tadi terkapar tak berdaya dipukul oleh gerald. Ya gerald lelaki itu membabi buta membuat semua siswa mendekat melihat keributan tersebut.

"Brengsek" desis gerald

"Lo" gerald menunjuk lelaki yang sudah tak berdaya itu

"Jangan sentuh dia" Gerald menatap dyah lekat

"Karena dia cewek gue" lanjut gerald membuat siswa siswi yang menonton ternganga
Bahkan dyah yang dibelakang gerald merasa lututnya lemas
Yang dikatakan gerald membuat jantungnya berdetak kencang.

"Ayo pergi" Gerald menarik dyah pergi dari kerumunan manusia di koridor tersebut

***

Dyah diajak keruang khusus milik gerald.

"Duduk" gerald menepuk sofa disampingnya.

Dyah masih bergeming, ia masih berdiri dan menunduk.
"Saya pamit pergi ya kak. Maaf kalau saya merepotkan kakak" dyah yang hendak pergi berhenti.

"Kalau lo nggak nurutin gue" Gerald menjeda kalimatnya, gerald berdiri mendekati dyah.

"Gue akan buat lo selalu bersama gue tanpa ada bantahan" bisik gerald

Ucapan gerald membuat tubuh dyah meremang.

Dyah membalikkan tubuhnya reflek. Dihadapannya nampak wajah tampan bak pangeran sedang menatapnya intens.

"You are mine" ucap gerald dengan suara beratnya

"Hah?" Otak dyah mendadak tidak bisa berpikir.

DYRALDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang