"Eh iya?"
"..."
"Kapan?"
"..."
"Hari ini?"
"..."
"Buju buseh!"
"..."
"Eh, gak kok, gapapa."
"..."
"Y-ya yaudah, aku izin dulu."
"..."
"Ok. Bye."
"Teleponan trooooosssss!"
Minami menoleh kala mendengar suara yang sudah familiar tepat di belakangnya.
"Kenapa?"
"Teleponan sama siapa si?!"
Etdah... Minami santuy. Eh, si Toraonya malah gak nyelo. Mana mukanya songong pula, untung ganteng.
"Temen."
"Yakin cuma temen?" tanya Torao penuh dengan kecurigaan.
"Iya."
"Beneran?"
"He'em."
"Sungguh?"
"Heeh."
"Serius?"
"Yes."
"Be-...."
"Udah deh! Kata aku temen ya temen. Percaya ngapa si?!" Minaminya sewot.
"Nanya doang. Sinis amat. Emang mau ngapain si? Pagi buta kayak gini udah nelponin?" ujar Torao seraya menuangkan air putih dari teko ke gelas.
Minami teringat sesuatu.
"Gini, boleh gak temen aku yang tadi nelpon nginep di sini. Cuman sehari kok sehari, beneran," ucap Minami lagi. Torao langsung mendelik tajam kearahnya.
"Buat apa?! Gagagaga, gak boleh!" tegas Torao.
"Ihh, dia itu lagi cari rumah di sini. Kalo belum nemu yang sreg, dia bakal tinggal dimana selain di sini? Asalnya jauh lhoo," tutur Minami.
"Kenapa harus di rumah kita? Emang rumah ini penginapan. Gagagaga, gak boleh." Torao tetap keukeuh dengan keputusannya.
"Lagian emang kamu mau digosipin sama ibu-ibu komplek ini gegara bawa cowok ke rumah?" terang Torao. Minami hanya diam mendengar setiap perkataan suaminya ini.
"Kalo emang dia lagi cari rumah dan belom nemu, suruh aja tinggal dulu sama si Juna. Diakan hidup sendiri tuh. Kalo di sini, udah rame makin sumpek nanti," ujar Torao menyeruput secangkir kopi buatannya.
Minami nampak berpikir sejenak.
"Apa iyaya?"
"Iya!" Torao ngegas.
"Yaudah deh, aku telpon lagi dia buat ngasih tau," ucap Minami seraya mengotak-atik hpnya.
"Sini, sama mas aja," sergah Torao merebut hp Minami lantas meklik nomor si penelpon itu.
"Halo? Situ nyari rumah? Nih, di samping rumah gua ada yang jomblo, lu tinggal aja Ama dia jangan di rumah gua. Mau gua kena ghibahan tetangga lu? Udah! Jangan telponin bini gua lagi!" tutup Torao dan langsung menyerahkan kembali hp Minami kepada pemiliknya.
"Udah," ucap Torao. Minami cuma kicep.
"Udah subuh, bangunin Haruka sana, suruh sholat. Jangan lupa bangunin juga bang Touma, suruh tobat," titah Torao seraya berlalu masuk kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Masa Kini
FanfictionSebongkah kisah tentang keluarga kecil Mitsuki dan para tetangganya [Idolish7 x B-project]