Libur sekolah tapi banyak tugas.
Dikit-dikit tugas.
Dikit-dikit tugas.
Gurunya gada akhlak apa gimana?
Siswa udah stress karena terlalu lama dikurung di rumah. Mau main ke luar ga boleh karena ada corona. Uang jajan juga ga dikasih karena libur sekolah. Otak pun berasap karena tugas yang banyaknya tidak terkira.
Tamaki ga tau kalo jadi siswa itu bakal semerana ini. Kalo cuma bikin murid tersiksa, lebih baik yang namanya tugas ditiadakan saja.
Tapi ga gitu juga sih, buktinya Sogo adem ayem aja tuh meskipun dapet tugas yang banyaknya subhanallah.
Ya kan Sogo mah pinter, ga kayak Tamaki yang kadar kepintarannya sangat memprihatinkan.
"Tamaki, kamu liat centong na-...."
"Janganlah Bunda ngomong!"
Mitsuki terkejoed bukan main begitu kalimatnya terpotong oleh suara Tamaki yang terdengar frustasi.
Masalahnya tadi Tamaki nyaris aja bisa jawab soalan yang dikasih gurunya, tapi pas Mitsuki ngomong jawaban itu ambyar sudah di otaknya.
"Bunda cuma mau na-...."
"Aku udah mau jawab malah Bunda ngomong! Ilang jawabannya! Di otak!"
Yang membuat Mitsuki bingung adalah .... memang anak bungsunya itu punya otak? Bukan maksud hati untuk menghina, tapi itu memang fakta. Buktinya nilai Tamaki rata-rata telur ayam semua.
"Manfaat dari meng$&*@€#£¶2.... Tuh kan ilang otaknya! ADDOOOOHHHH!" Dengan frustasi, Tamaki ngelempar pensilnya trus mojok di sudut ruangan.
Nah, itu baru bener. Otak anak bontotnya itu emang ilang. Mungkin digondol kucing waktu masih dalam kandungan.
.
.
.
.
.*********
Di bawah ini adalah potret orang-orang yang lokdon di rumah dengan tugas yang banyaknya naujubillah 👇
Asudahlah
Semua akan indah pada waktunyah
Ga tau kapan
Tapi ya tunggu ajah
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Masa Kini
FanfictionSebongkah kisah tentang keluarga kecil Mitsuki dan para tetangganya [Idolish7 x B-project]