💜Penyesalan Tak Kunjung Usai

11 4 0
                                    

Nama: Nova
Tema: Ayah

**

Masih teringat... disaat kulit kasarmu....
Memeluk tubuh mungilku....
Sentuhan dingin dari telapak tangan
Memberi sensasi hangat menyeluruh

Masih teringat disaat rengek tangis
Menggema di seluruh ruangan kala itu
Segera ragamu mendekati jiwaku
Memberi ketenangan terbaik

Dan saat sebagian waktuku....
Kuhabiskan bersamamu
Dimana rajuk kekesalanku....
Dilampiaskan padamu

Padahal diri ini tau persis
Tubuhku beranjak dewasa
Namun pemikiranku... tidak
Dengan sabar dirimu menghadapinya

Mengahadapi seluruh kenakalan tubuh ini
Tenang dalam setiap emosi yang kuluapkan
Menjelaskan tanpa sedikitpun kekasaran
Seraya mengelus pucuk kepalaku

Kini... seakan segalanya menyesali
Detik-detik yang seharusnya kulalui
Sili berganti dengan kesendirian
Dirimu seakan hanya angan....

Teringat jelas dalam pikiranku....
Setiap aturan dan larangan pintamu
Diriku... menangis dalam peluk asa
Menyesali perbuatan yang tak seharusnya kulakukan

Terkadang aku bergetar melihatnya
Mengenai gerak-gerik emosi....
Diammu... membuat diri ini merinding
Amarahmu... membuat tubuh ini membeku

Yang kupikirkan...
Kau mengengkang....
Kau memaksa....
Kau tak peduli dengan ku....

Tidak... aku ingin melihatmu walau sekilas Ayah....
Membayar setiap keringat yang menetes pada baju kumuhmu....
Menjadikanmu raja dalam masa tua
Membalas sebisa mungkin apa yang kau berikan....

Kenapa? tidak saat itu aku memelukmu....
Menggenggam kedua tanganmu....
Menuruti segala kemauanmu....
Sayang hatiku saat itu membeku

Maaf ayah...
Bodohnya diriku menyia-nyiakanmu dulu
Hanya ini yang kulakukan....
Mengirimkan doaku untukmu


ASK PoetryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang