Nama: Noval
Tema: Ayah**
Keriput mata tua itu
Terlihat sangat lesu
Balutan keringatmu
Membawa kesan piluKala saat bagaskara dulu
Yang memaksamu
Untuk mengais rezeki itu
Demi sebuah keluarga kecilmuSetiap keringat itu
Dan derai lelah nafasmu
Akan kuingat selalu
Di dalam lubuk benatkuDemi secarik nafkah
Kau hiraukan lelah
Keluh kesah
Kau campakan semeriahPada akhirnya
Kau lupakan letihnya
Kau tutup atmanya
Hingga tiba saatnyaIni adalah sebuah cerita
Ketika tulang mulai menua
Rasa ingin tak percaya
Dengan perjuangan dulu kalaAyah, kau bagaikan ufuk kedua
Setalah Tuhan menciptakan semesta
Gigihmu mengalahkan nabastala
Di bersamai badan yang perkasaTanpa terasa
Pengorbananmu amat kaya
Semua suka dan duka
Kau lalui sedemikian rupaSampai nasehat itu
Dan tercapai lawakanmu
Membuat sumringah lugu
Dengan balutan lucuKata ayah....
Hidup tak boleh menyerah
Tak boleh ada kata pasrah
Agar bisa mencari nafkah