Nama: Livia
Tema: Ayah**
Setiap malam
Ku merasahkan lelah mu
Ketika diriku melihat kau
Terbaring lesu, atas aktivitas padatmuKata bangga selalu ada dibatinku
Untuk lelaki penguat seperti dirimu
Aku sangat bersyukur mempunyai
sosok Ayah seperti dirimuAku tau kau sangat menyangi kami
Walaupun kata manis jarang terucap dibibirmu
Tetapi aku yakin, kau menunjukkan kata manis bukan dengan kata melainkan dengan rasa dan usahaKau adalah lelaki sejati bagiku
Kau selalu sabar dalam membimbing
Walaupun cara mu tak selembut seorang ibu
Aku yakin kau mengginkan kata terbaik bagi dirikuHari-hari yang lelah terus mengampirmu
Membuat diriku tak sanggup melihatnya
Begitu besar pengorban mu
Hanya untuk membahagiakan keluargamu ituSekarang kau sudah menginjak umur tuamu
Dan aku yakin tubuhmu tak sekuat dulu
Hingga rasa lelah dan lesu sudah terpaku diwajahmu
Walaupun begitu canda tawamu tak luntur sama sekaliKulit keriput dan rambut berwarna susu
Sudah mengampiri lelaki penguat dikeluargaku
Kau lelah, kau lesu, dan kau lemah
Aku tau itu, tapi kau tak pernah menunjukkan rasa ituKenapa?
Kenapa Ayah...
Aku tau kau tak mau membuat orang lain khawatir tentang kondisi mu, tapi itu tidak baik untukmuKau terlalu kuat untuk menahan semuanya
Hingga membuat ku sulit menebak sosok dirimu
Ku tak tau kau sedang merasakan apa sekarang
Merasakan sedih atau bahagiaAku salut terhadap pengorbanan mu
Untuk membahagiakan keluargamu
Aku sangat menyangi mu
Dan aku berjanji akan membalasnyaWalaupun tak semuanya, karena ku tau pengorbanan mu tak bisa dibandingkan dengan apa pun
Untuk saat ini hanya Do'a ku lampirkan kepadamu
Aku sangat menyangimu Ayah... kau adalah lelaki pertama dihidupku