Gulf dan Mew sedang berjalan-jalan di area persawahan. Gulf melihat banyak anak kecil seumuran Win dan Love sedang menangkap kodok di area persawahan yang belum ditanami padi kembali.
"Boo... Boo.. coba lihat anak-anak itu!!" Kata Gulf sambil menunjuk kearah anak-anak itu.
"Ada apa?"
"Seandainya saja kita mengajak Win dan Love, mereka berdua pasti akan sangat senang."
"Mereka berdua sedang sekolah sekarang."
"Apa yang mereka lakukan di sawah?"
"Entahlah..." Kata Mew yang menunjukkan ketidakminatannya pada apa yang dilakukan anak-anak itu.
"Akkhhhh... Mereka sedang menangkap kodok!! Tangkapkan juga untukku na Boo..."
"Huh?"
"Ada apa?"
"Aku tidak mau na Gulf!!! Kau tau kan aku takut dengan kodok!!"
"Tapi ini bukan keinginanku Boo... Ini keinginan bayi kita."
"Aku tidak mau!! Kodok sangat menjijikan na..."
"Boo...."
"Tidak mau!!"
"Yasudah biar aku saja!!"
Gulf yang bersiap masuk ke sawah itu langsung ditahan oleh Mew. Gulf menatap Mew sambil tersenyum.
"Biar aku saja!!" Kata Mew
Beberapa menit kemudian, Mew berkeliling dan mencari namun tak berhasil menangkap satu pun. Mew yang hampir putus asa menemukan salah satu kodok dan berniat akan menangkapnya. Mew telah bersiap dan akan mulai menangkapnya.
HAPPP.......
Mew berhasil menangkapnya walaupun seluruh badannya penuh dengan lumpur karena tak sengaja terjatuh saat menangkap kodok tersebut. Mew memberikan kodok itu kepada Gulf. Gulf tak mau menyentuhnya dan hanya melihat kodok itu.
"Ohhh seperti ini bentuk mata kodok.."
"Kau hanya penasaran dengan mata kodok? Kau bisa melihatnya melalui google!!"
"Jika di google terlalu banyak efek yang diberikan pada fotonya!!"
"Auwhhh.. kau membuatku berlumuran lumpur hanya karena kau penasaran dengan mata kodok!!"
"Aku sebenarnya tak terlalu penasaran tentang mata kodok."
"Lalu apa?"
"Aku ingin melihatmu mencium kodok itu!!"
"Gulf!! Jangan main-main na.. memegangnya seperti ini saja sudah membuatku gemetaran karena takut."
"Yasudah jika kau tak mau!! Anakmu tidak akan berhenti mengeces jika mereka telah lahir nanti!!!"
"Baiklah.."
Mew lalu mendekatkan kodok itu ke wajahnya setelah mendengar ancaman dari Gulf. Gulf melihat hal itu dengan antusias.
Cuppppp......
Mew langsung membuang kodok itu jauh dari dirinya dan langsung berlari pulang meninggalkan Gulf sambil terus mengusap bibirnya.
"Boo!! Tungguin aku!!!"
Mew tetap berjalan tanpa memperdulikan Gulf yang ada di belakangnya. Didalam otak Mew sekarang penuh dengan pikiran tentang kejadian beberapa saat yang lalu saat Mew mencium kodok dan membuatnya ingin muntah.
"Boo..."
Beberapa jam kemudian....
Selama hampir sejam, Mew membersihkan badannya dari lumpur yang sangat sulit dihilangkan di kran yang berada di halaman. Setelah bersih, Mew lalu masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya dengan sabun. Gulf menunggu selama berjam-jam di kasur sambil tertidur. Saat Mew keluar kamar mandi seketika itu juga Gulf terbangun karena kaget mendengar suara pintu kamar mandi yang terbuka.
"Boo..." Panggil Gulf
"Apa kau ingin makan? Aku akan memasakkannya untukmu!!" Kata Mew yang langsung pergi keluar kamar dan seolah mengabaikan Gulf.
"Huffftttt... Dia sedang marah kepadaku.. Apa bercandaku keterlaluan?" Batin Gulf
Gulf menghampiri Mew di dapur. Mew sedang mengeluarkan bahan dari kulkas dan menyiapkan beberapa bahan untuk dimasak. Gulf memeluk Mew dari belakang.
"Apa kau marah padaku?"
"Tidak..."
"Kau marah kan!!"
Mew membalikkan tubuhnya lalu menghadap ke arah Gulf. Mew memeluk Gulf dengan erat.
"Maafkan aku jika aku marah padamu!!"
"Euhmm..." Kata Gulf sambil mengangguk.
"Aku akan melakukan apapun untukmu dan bayi kita. Apapun itu!! Hal yang aku tidak sukai ataupun hal yang aku paling benci sekalipun hanya untukmu dan anak kita."
"Aku keterlaluan!!" Batin Gulf
Gulf melepaskan pelukannya dan begitu juga dengan Mew. Gulf membuat Mew menyingkir dari dapur.
"Biar aku yang memasak!!"
"Apa kau tidak lelah?"
"Tidak... Aku sudah tidur tadi saat menunggumu keluar dari kamar mandi."
Setelah selesai masak, Gulf menghidangkannya di meja. Gulf melihat Mew yang sedang makan dengan tidak nyaman karena terus mengusap bibirnya. Gulf berdiri dan menghampiri Mew. Gulf membawa tangannya ke dagu milik Mew. Gulf mengangkat wajah Mew lalu mencium bibir Mew.
Cupppp...(Gulf mencium dan melumat bibir Mew)
"Jika kau tiba-tiba teringat akan kodok tadi langsung cium aku na..."
"Hmmm..." Kata Mew sambil mengangguk dan tersenyum kepada Gulf.
Gulf kembali ke kursinya dan melanjutkan makanannya. Selama beberapa hari disana, Mew akan selalu tiba-tiba mencium Gulf dan terkadang melumat bibir Gulf. Gulf merasakan beberapa bagian dari bibirnya sakit karena bengkak.
"Issshhhhh... Inilah karma yang harus aku terima karena mengerjai suamiku sendiri." Batin Gulf sambil memberikan pelembab pada bibirnya dan melihat pantulan dirinya di kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Give and Take 2 (END)
FanfictionKarena Cinta tidak hanya tentang memberi namun kita juga berhak menerima. Cinta tidak hanya tentang keegoisan diri sendiri namun juga pengertian terhadap orang lain. Bagaimana cinta akan bertahan jika semua hal dikaitkan pada kewajiban yang harus di...