08

1.2K 197 18
                                    

Vote


" bunda, kenapa kita kesini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" bunda, kenapa kita kesini?"

" karena kita mau tinggal disini, gk ppakan?"

" gk ppa. Yang penting sama bunda"

" ayo sekarang kita beres-beres oke"

" OKEEE---" teriak Hayul

Husttt....

" jangan teriak sayang, nanti tetangga-tetangga disebelah pada marah"

" oke bun-- tapi sebelum itu, aku mau susu" bisik Hayul lagi

" kan tadi udah"

" susunya sama bunda hhhee---" Hayul berlari memeluk Seulgi, lalu berbaring dipangkuan ibunya

" ohh---" Seulgi paham, anaknya ini minta di kasih Asi

.

.


Ke esokan harinya.....

Setelah mengantarkan Hayul ke tempat penitipan anak, Seulgi memulai berangkat bekerja.

" Semangat Seulgi" ucapnya pada dirinya sendiri.


Cafe.....

" pagi---" sapa Seulgi sambil tersenyum

Tapi teman-temannya tidak ada yang menjawab, mereka hanya diam sambil bekerja

" apa gue terlambat?" Batin Seulgi

Enggak, malah Seulgi datang 30 menit sebelum cafe benar-benar dibuka

Nayeon langsung menarik Seulgi masuk kedapur

" ini anak lo?" Tanya Nayeon, sambil memperlihatkan foto tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" ini anak lo?" Tanya Nayeon, sambil memperlihatkan foto tersebut

" iyaa, darimana lo dapat foto itu?" Jawab Seulgi

" anak lo sama pak Jimin?"

Seulgi langsung menggeleng cepat
" bukan Nay---"

Brakkk....

" iyaa dia, cewe janda anak satu, yang ngerebut Jimin dari gue"

" kalo hubungan sama suami lo rusak, jangan ngerusak hubungan gue sama Jimin dong. Suami lo mana, gue tanya hah." Lanjut Sowon

Seulgi terdiam

" ohh iya suami lo ada banyakan? Itu lo yang diperkosa, atau lo minta di gilir"

Plak.

Bukan Seulgi yang memukul Sowon, tapi Nayeon

" cukup! Gue cari informasi tentang Seulgi bukan buat dihina, lo udah keterlaluan Sowon" ucap Nayeon

" BERANINYA LO MUKUL GUE PAKE TANGAN SAMPAH LO" teriak Sowon tepat didepan wajah Nayeon

" kalian berdua gue pecat" lanjut Sowon

" ayo Seul, kita keluar dari sini" Nayeon menarik tangan Seulgi

.


Halte bus....

" kenapa kita keluar, kan Cafe itu punya Jimin" ucap Seulgi

" pak Jimin cuma tanam saham doang, Cafe itu punya nenek sihir itu tadi" jawab Nayeon

" maaf yaa Seul, gue cari tau tentang lo, itu semua disuruh sama nenek sihir itu tadi. Ternyata dia ngehina lo"

" gk ppa, gue udah sering diginiin"

" terus kita mau kerja dimana?"

Seulgi menggeleng tanda tidak tahu

.

.


" tolong, aku hanya punya foto ini. Cari anak ku. Berapapun akan aku bayar."

" namanya siapa pak?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" namanya siapa pak?"

" Kang Seulgi, ini satu-satunya foto yang aku punya, diambil dari pembantu ku yang dulu"

" kira-kira usianya 4 tahunan, betul?" Tanya Namjoon

Bapak itu menggeleng, "sekarang umurnya mungkin 25 atau 26"

" dengan foto anak kecil ini, anda meminta saya mencarinya? Saat dia sudah dewasa? Yang benar saja pak"

Seorang pengawal bapak itu membuka koper berisikan uang ratusan juta.

" maaf pak, ini bukan tentang uang, tapi bagaimana saya bisa mencarinya, dengan foto anak kecil ini. Ada yang lain gk pak Fotonya?"

Bapak itu menggeleng, " aku juga tidak tau wajah dia saat ini"

" sabar yaa pak, Kang Seulgi---" Namjoon bergumam sambil mengetiknya di komputer

Banyak sekali nama Seulgi yang keluar, dan

Banyak sekali nama Seulgi yang keluar, dan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Min Seulgi

" ahhh inikan adeknya bang Yoongi"

Tit. Namjoon mematikan komputernya

" bapak bisa pulang dulu, informasi anda akan kami tindak secara lanjut"

" secepatnya yaaa. Jangan ada kabar buruk yang saya terima nanti"

" iyaa pak, kami usahakan"

" terima kasih nak, kamu mau berapa?"

Namjoon menggeleng, " nanti aja pak, hheee. Kalau anaknya udah ketemu"

" baiklah, kalau begitu saya permisi"


Tbc

Komen kritik dan saran

MAMA MUDA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang