04

1.5K 215 7
                                    

Vote



Jimin sudah mempersiapkan satu buah buket bunga mawar dan beberapa hadiah perhiasan yang cantik untuk sang kekasih

Hari ini kepulangan kekasihnya, sudah hampir 6 bulan Jimin LDR.

Jimin berangkat ke apartemen kekasihnya tanpa sepengetahuan nya dan tidak memberi kabar, ingin membuat sedikit kejutan.

Dengan langkah gembira Jimin sudah berada tepat di depan apartemen, membukanya dengan pelan dan...

Jimin lah yang terkejut sekarang

" Sowon-aa---" panggil Jimin

Membuat kedua orang yang tengah bercumbu diruang tengah itu berhenti dan menoleh

" J--- Jimin" Sowon kaget bukan main

" apa berteman seperti itu?"

Yaaa setau Jimin, Sowon dan Joshua adalah teman baik, tapi ternyata mereka berdua berbuat seperti itu dibelakang Jimin

"Jimin ini tidak seperti yang kamu liat sayang, Joshua mabuk lalu mencium ku dengan paksa" Sowon berusaha menjelaskan dan menghampiri Jimin yang terdiam didepan pintu

" aku rasa Joshua tidak mabuk, dia berada dibawah mu Sowon-aa. Jadi siapa yang mabuk? Kamu atau dia?"

Benar, kalau memang Joshua memaksa, seharusnya Sowon lah yang berada dibawah kukungan Joshua, tapi ini berbanding terbalik.

" aku rasa hubungan kita tidak bisa dilanjutkan lagi. Aku akan membatalkan pertunangan kita. Semoga kamu bahagia"

Jimin lalu pergi begitu saja

.

.


" Sepertinya lo mau ngedate" ucap Seulgi, saat melihat di kursi belakang ada sebuket bunga dan paper bag

" acaranya batal" jawab Jimin sambil terus menyetir

"Batal? Kenapa?"

" dia berkhianat dibelakang gue"

Seulgi mengangguk paham, dan tanpa sadar tangannya mengelus bahu Jimin menyuruh pria itu berhenti bicara, agar tidak mengingatnya terlalu lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seulgi mengangguk paham, dan tanpa sadar tangannya mengelus bahu Jimin menyuruh pria itu berhenti bicara, agar tidak mengingatnya terlalu lama

" kok kita ke Cafe lo sih? Gue kan mau cari makan"

" ayo masuk! Gue bikinin lo makan, sambil temanin gue minum"

Mau tidak mau Seulgi ikut turun dan masuk kedalam Cafe


___________________



" Jimin gue takut ketahuan"

" memang kenapa kalau ketahuan"

" lo gk tau? 95% yang bekerja disini suka sama lo"

"Terus lo termasuk orang 95% itu atau yang 5% nya?" Tanya Jimin balik

" gue rasa lo tau jawabannya, 5%"

Jimin mengangguk, lalu memulai memasaknya

"Mau gue bantu Jim?"

" gk usah, gue bisa. Lo duduk manis aja disana"

" okay"

Seulgi melihat ke sekelilingnya, cafe itu gelap, yang berlampu hanya di lantai dua dan tentunya dapur yang tengah mereka berdua gunakan saat ini

" makanan datang"

Jimin meletakan piring itu dihadapan Seulgi

" kok cuman satu, lo gk makan?"

"Gue kalau makan malam, bisa-bisa besok pagi badan gue besar. Lo gk takut?"

"Haha, lo salah kalau tanya itu sama gue. Gue beranak satu ngapain takut gendut"

"Ohh iya hampir aja gue lupa kalau ada Hayul"

Jimin mulai menuangkan Sojunya kedalam gelasnya sendiri

"Gimana rasanya setelah kejadian Seul?"

"Hmm sulit. Gue trauma keluar rumah, terus gue harus mengandung dan melahirkan dengan caci maki orang lain. Bahkan keluarga gue sendiri jauhin gue. Lebih beratkan dari pada di khianatin"

Jimin mengangguk setuju

" ohh iya Jim, masih adakan kamar kosong buat gue?"

" masih. Kenapa?" Jimin terus memandangi wajah Seulgi yang tengah melahap makanannya

" mau gue tempatin sama Hayul, bisakan?"

" bisa, kapan pun lo mau tinggalin, tinggal ngomong sama gue"

" sekali lagi makasih banyak Jim"

" sama-sama cantik"

" lo udah mabuk?" Tanya Seulgi lalu menatap Jimin

Jimin langsung menopang dagunya sambil menatap Seulgi

" belum, gue orangnya tahan mabuk"

" kalau gitu kenapa bilang gue cantik"

"Emang benar kan lo cantik"

" ayo ah antar gue pulang. Takutnya Hayul bangun " Seulgi tidak mendengarkan jawaban Jimin

" lima menit lagi, gue antar pulang. Tetap duduk diam didepan gue. "

"Kalau gitu, biar gue yang pulang sendiri" Seulgi bangkit berdiri

"Oke-oke kita pulang sekarang"

.

.



Ke esokan harinya.....

" mamah dengar Sowon sudah balik, kamu udah temuin dia?"

" sudah, dia sama Joshua" jawab Jimin

" iyalah Jim dia sama Joshua, memang siapa lagi teman akrab Sowon selain Joshua"

" bukan itu mah, dia sama Joshua 'gitu' dibelakang aku, jadi aku minta pertunangan ini dibatalkan"

"Kamu yakin sayang"

" yakin mah, aku liat mereka dengan kedua mata ku sendiri"

"Oke apapun keputasan kamu sayang, mamah cuma bisa ikut. Terus kamu kedepannya mau gimana? Umur kamu semakin bertambah sayang, kamu harus segera memberi mamah cucu"

" gk gimana-gimana mah, aku sekarang tidak dekat dengan siapa pun, maaf"

" kamu harus bisa move on"

" aku sudah biasa, untungnya selama ini aku dan Sowon LDR, jadi tidak susah untuk aku melupakannya"

" benar, oh iyaa mamah dengar-dengar kamu nambah karyawan baru"

"Iyaa--"

" mamah tidak habis pikir sama kelakuan kamu. Selalu menambah karyawan baru tiap bulannya"

" gk usah dipikir mah, uang aku juga yang menggaji mereka semua"


Tbc

Komen kritik dan saran

MAMA MUDA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang