05

1.2K 202 13
                                    

Vote


" lo gk kerja Seul?" Tanya Wendy sambil lewat

" gk, kebetulan libur tanggal merah hari ini, terus sabtu-minggu Cafenya Jimin tutup"

" memangnya lo kerja dikantoran, pake libur segala" jawab Wendy

" emang gitu kerja di Cafe Jimin, mau gimana lagi."

" Eh Seul gue boleh minta tolong gk?" Tanya Wendy

" apaan?"

" nyokap gue mau kesini---"

Seulgi langsung teringat telpon Wendy dan orang tuanya, menyatakan tidak ingin berkunjung kalau masih ada Seulgi dirumah.

" yaa kesini aja, rumah lo kan. Gk ppa--"

" ehh gue bukan minta izin sama lo boleh atau gk nya. Gue minta tolong selama nyokap gue kesini, mending lo pergi kemana kek, kalo nyokap gue balik, ntar gue hubungi lo lagi"

" yaudah deh, sekaligus gue ngajak Hayul jalan-jalan"

Wendy tersenyum "makasih yaa udah ngertiin posisi gue. Lo tau lah nyokap gue gk suka pake banget sama lo"

.

.


Seulgi tengah mengelus kepala anaknya yang sedang tidur di pangkuannya. Mereka sekarang tengah duduk ditaman.

Tiba-tiba terlintas bayangan masa lalunya. Dimana dulu sekali Seulgi masih anak SMA bersama Wendy. Membantu Wendy agar dekat dengan kakak tirinya yaitu Yoongi.

Seulgi tersenyum, dulu saja Wendy takut melihat Yoongi, sekarang berbanding terbalik, malah Yoongi yang sdikit takut dan menurut sama Wendy.

Dan kejadian pemerkosaan itu, rasanya membayangkannya saja tidak sudi, tapi mau bagaimana lagi? Ini semua sudah menjadi masa lalu Seulgi

"Setidaknya kamu mirip sama Bunda sayang" Seulgi mencium sayang puncak kepala Hayul

Disaat Seulgi mengandung semuanya tidak ada yang perduli, hanya Yoongi saja yang menemani. Bahkan Seulgi berusaha membeli sendiri makanan saat dia mengidam.

Kedua orang tuanya? Tidak perduli sama sekali dan menyuruh Yoongi membawa Seulgi ke Korea

Apa setelah Seulgi pindah ke Korea kedua orang tuanya tidak merasa malu lagi? Atau tidak dibicarakan oleh para tetangga lagi? Tapi apa salah Seulgi, ini bukan kemauannya mengandung, bahkan Seulgi pun tak sempat lulus SMA.

Hahhh
"Pantasan hujan mau turun, ternyata wajah lo lagi suram"

Seulgi mendongak melihat siapa yang berdiri di sampingnya

" Jimin, lo ngapain kesini?"

"Emang kenapa? Ini taman lo? Ngelarang gue kesini"

"Ishh gue kan cuman tanya, sensi banget sih" kesal Seulgi

"Haha---" Jimin tertawa melihat wajah cemberut Seulgi

Hayul terbangun dari tidurnya akibat mendengar suara tertawa Jimin

Jimin berhenti tertawa " ehh maaf yaa, om gk maksud buat bangunin Hayul"

Hayul mengangguk

"Sebagai permintaan maaf om--- om beliin ice cream mau gk?"

Hayul menggeleng

" Hayul sudah makan ice cream sama bunda waktu datang kesini" jawab Hayul lalu pindah duduk dipangkuan Seulgi

"Hmm kalau om beliin mainan mau gk?"

" Hayul punya banyak mainan dirumah di beri paman Yoon"

"Terus apa dong supaya om dimaafin Hayul"

"Hayulkan udah maafin om dari tadi" Hayul memeluk Seulgi, dan meletakan kepalanya didada Seulgi.

" rasanya om juga mau dipeluk"

"Gk boleh, cuma Hayul yang boleh meluk bunda" jawab Hayul

" tapi om juga pengen dipeluk"

"Peluk saja bunda om sendiri" Hayul lalu membuang muka keseblah kanan, tidak ingin melihat wajah Jimin lagi

" dasar bocah--- udah sore, kalian berdua gk mau pulang?"

" Wendy belum hubungin gue"

" memangnya Wendy kemana?"

" dirumah"

"Terus?"tanya Jimin kurang mengerti

"Dirumahnya Jimin, disana ada orangtuanya sedangk berkunjung. Mereka gk suka liat gue"

"Ohh oke" Jimin tidak melanjutkan lagi, dia tau dan sangat paham keadaan Seulgi

"Atau lo mau duduk dicafe gue? Soalnya udah mau malam Seulgi. Takutnya anak lo masuk angin"

" gk usah Jim, cafekan lagi tutup. Lo kalau mau pulang, pulang aja gk ppa kok"

"Yaa emang gk apa-apa, tapi gue gk enak ninggalin lo disini"

" sebentar lagi palingan Wendy nelpon",

" yaudah gue telpon bang Yoongi tanya mertuanya sudah pulang atau belum, siapa tau istrinya lupa hubungin lo"

" JANGAN----" teriak Seulgi menghentikan Jimin yang hendak mengambil ponselnya

"Bang Yoongi gk tau soal ini Jim" jelas Seulgi

"Kalau gitu ayo ikut gue"

" gue gk mau ke Cafe, nanti apa kata karyawan yang lain"

"Yaudah ikut gue ke apartemen gue aja, disana gk ada siapa-siapa. Lo tenang aja"

Seulgi menggeleng "gue gk mau ngerepotin lo terus menerus Jim"

"Yaudah kalo gitu gue balik sendiri"

" iyaa, hati-hati"

Jimin pergi, meninggalkan Seulgi. Tidak lama kemudian dia berbalik

"Gk bisa, ayo pokoknya ikut" Jimin menarik paksa Seulgi dan menggendong Hayul

Tbc

Komen kritik dan saran

MAMA MUDA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang