Why#15

1K 104 0
                                    

***********†**********

TINNN... TINNN...

Setelah beberapa lama menunggu jemputan dari Profesor, akhirnya datang juga yg mereka tunggu tunggu.

"Profesor lama sekali" protes Haruka.

"Mau bagaimana lagi, jalanan tadi sangat macet" ujar sang profesor.

"Daripada mengoceh tidak jelas lebih baik kau ucapkan terima kasih kepada Profesor terlebih dahulu karena sudah mau menjemput kita" peringat Hanami kepada Haruka karena dirinya sudah bosan sedari tadi mendengar ocehan un-faedahnya Haruka.

"Ha'i, ha'i, ha'i. Arigato ne, Profesor" ucap Haruka sebelum memberikan tatapan tajam kepada Hanami yang sama sekali tidak peduli dan memilih masuk kedalam mobil terlebih dahulu.

"Haha, tidak apa apa" ujar profesor sambil tertawa canggung.


Kudou Mansion

"Lah, ni mansion kok bersih sih?" Tanya Haruka yang heran karena sudah hampir 4 Minggu kakak nya tidak tinggal di mansion ini.

"Ran dan Sonoko yang setiap Minggu datang untuk membersihkan mansion selama kakak tidak tinggal di sini" jelas Hanami sambil berjalan kearah sofa untuk meletakkan tas selempang yang dibawanya.

"Baik sekali calon kakak ipar ku~" goda Haruka yg berhasil membuat rona merah pada pipi Hanami.

"B-borou..." gugup Hanami sambil memalingkan wajahnya yang merona karena godaan yang diberikan oleh Haruka.

"Hahahahahahaha"  wajah merah padam dari Hanami mengundang gelak tawa Haruka yang saat ini tertawa sambil memukul bantal sofa saking lucunya.

Ngomong ngomong profesor udah kembali ke rumah nya yg di sebelah y, jadi mereka sekarang cuma berdua.

"Baiklah hentikan tawa mu itu. Jadi...?" alih Hanami dengan bertanya supaya adiknya itu tidak tertawa lebih keras.

Membuat Haruka yang sedang tertawa memusatkan perhatiannya kepada Hanami dengan menunjukkan raut bingung dengan pertanyaan yang diberikan Hanami.

"Jadi?" ulang Haruka.

Hanami hanya bisa menghela nafas kasar  karena adiknya yang cerewet ini mendadak lupa akan tujuannya datang ke sini.

"Jadi mau apa kau ke sini?" jelas Hanami dengan mempertahankan ekspresi tenangnya yang lain lagi dalam hati sudah misuh misuh tidak jelas.

"Oh, gara-gara kakak aku sampai lupa tujuanku pulang ke kudou mansion" ujar Haruka dengan santai sambil menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa panjang.

"Ayo cepat selesaikan urusanmu disini dengan cepat. Aku tidak mau berlama-lama disini dan membuang waktu santai ku dengan percuma" judes Hanami dengan memasang tampang datar andalannya dan berjalan menjauh menuju dapur.

Haruka yang melihatnya langsung mencibir tetapi malah dihadiahi tatapan tajam dari Hanami.

"Ha'i², tidak sabaran sekali" gumam Haruka di akhir kalimat.

"Aku mendengarmu."

"Hehe" yang ditatap datar oleh Hanami dari arah pintu masuk dapur.








"Ayolah cepat Haruka! Kita harus kembali ke Ekoda secepatnya" teriak Hanami dari arah dapur setelah selesai menyeduh kopi hitam kesukaan nya untuk menghilangkan rasa hausnya dan tentu saja karena dirinya akan begadang lagi untuk membaca lanjutan novel kesukaannya.

Saat akan mencuci tangan di wastafel dapur tiba-tiba saja netranya tidak sengaja melihat gelas kosong yang sepertinya habis digunakan beberapa saat yang lalu.

'kenapa ada gelas basah disini? Bukankah hanya Ran dan Sonoko yang bisa masuk ke sini? Mana mungkin mereka kemari? Seharusnya kan mereka kemari besok?' batin Hanami dengan perasaan yang tiba-tiba saja gelisah akan sesuatu dan secara tiba tiba juga dirinya memikirkan kemungkinan kemungkinan terburuk sambil melamun.

Tiba tiba...

"KYAAAAA...." suara jeritan Haruka menyadarkan lamunan Hanami dan segera saja dirinya berlari ke arah kamar Haruka untuk melihat penyebab Haruka berteriak.

"HARUKA ADA AP-..." perkataan Hanami terpotong saat netranya melihat Haruka yang sedang di sandra oleh seseorang.

"Heh, ternyata dugaan ku benar bahwa Kudou Shinichi masih hidup..." Kata seseorang itu.

Deg

"S-siapa kau...?" gugup Hanami bertanya.

"Ah, kenalkan codename ku Sherry. Ilmuan yang bertanggung jawab atas obat yang kau minum waktu itu" ujar seseorang itu yang mengaku sebagai Sherry atau Shiho Miyano seorang ilmuan yang sedang mengerjakan penelitian obat APTX 4869.

"Sherry..." gumam Hanami pelan tapi masih bisa di dengar oleh Sherry dan Haruka.

Setelah beberapa saat Hanami yang terlarut akan pikirannya segera tersadar bahwa adiknya Haruka sedang disandera oleh Sherry.

"J-jadi, untuk apa kau kesini? Dan k-kenapa kau menyandra adikku?" tanya Hanami disertai gugup dan waspada akan sesuatu yang bisa saja terjadi.

Sherry yang diberi pertanyaan hanya diam saja dengan memasang wajah datar, lalu tanpa sepatah kata melepaskan Haruka yang langsung saja berdiri dibelakang kakaknya Hanami guna bersembunyi sambil mendorong kecil Hanami di depannya.

"Jangan dorong aku Haruka" ujar Hanami jengah karena terus terusan di dorong ke depan.

"Aku ingin mengajakmu bekerjasama" ucapan Sherry yang tiba tiba menginterupsi kakak beradik yang sedang berdebat itu membuat mereka berdua langsung berhenti berdebat dan menengok ke arah sherry secara bersamaan.

Perilaku tersebut membuat Sherry terkekeh karena kelakuan kakak beradik itu.

"Bekerjasama?" beo Hanami dan Haruka yang memandang bingung ke arah Sherry.

"Iya, kerjasama untuk menghancurkan organisasi itu" jawabnya sambil tersenyum miring yang mengundang tatapan ngeri dari Hanami serta Haruka.












TBC~

************†************

BONUS:v




































































Hehe








































Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Why? |KaiShin| (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang