Why#2

2.7K 229 11
                                    

"Edogawa-san disini" panggil seseorang yang tak lain adalah Kaito sambil melambaikan tangannya ke atas.

Kenapa harus ada si pengganggu itu sih? Batin Hanami yang kesal karena terus diganggu oleh Kaito.

"Edogawa-san~" panggilnya lagi.

"Ha'i²" terpaksa aku harus duduk disana batinnya

"Edogawa-san disini" panggilnya sekali lagi sambil memukul kursi di sampingnya.

"Ha'i², kuroba" jawabku dengan malas.

"Sudah ku bilang panggil Kaito K-A-I-T -O" jelasnya.

"Lebih nyaman ku panggil kuroba" jelas ku dengan wajah datar.

Kaito yang mendengar tidak peduli malah terus-terusan menatap wajah Hanami dari samping. Tidak tau saja yang ditatap merasa risih akan tatapan yang dilayangkan oleh Kaito.

Aoko yang melihatnya pun tanpa ba-bi-bu langsung memukul kepala Kaito dengan sendok yang dipegangnya.

"Jangan menatapnya seperti itu, kau membuatnya merasa tidak nyaman Bakaito" ujar Aoko sambil menyendok kan makanan ke dalam mulut nya.

Kaito tang tidak terima pun langsung melayangkan tatapan sinis ke arah Aoko dan bertanya..

"Apakah kau merasa begitu Edogawa-san~?"

Hanami yang mendengarnya pun mendengus dan menatap Kaito dengan raut wajah datar lalu berujar..

"Menurut mu?" Lalu melanjutkan menyendok kan makanan ke dalam mulutnya.

"Nah! Kau dengar sendiri kan!" Sewot Aoko sambil memukul kembali kepala Kaito lebih keras.

"Tidak usah memukul ku segala Ahoko!" Sewot Kaito balik.

Hanami yang mendengar perdebatan mereka hanya bisa menghela nafas kasar sebelum melanjutkan memakan makanannya sebelum bel masuk berbunyi.

***

J

AM PULANG

"Baiklah pelajaran kita akhiri sampai disini dulu, sampai ketemu minggu depan anak anak"

"Hanami-chan besok kan libur, bagaimana kalau kita ke kota Beika untuk membeli pakaian mumpung ada diskon loh, mau kan?" tanya Keiko salah satu teman Aoko yang sekarang menjadi teman nya juga.

"Mau ya Hanami-chan?" Ujarnya Aoko dengan mata memelas.

"Mungkin lain kali saja" ujar Hanami malas dan mulai merapikan buku-buku dan peralatan yang tadi dipakai nya.

"Kalau begitu, Kaito kau harus ikut dengan kami!" Teriak Aoko sambil menunjuk ke arah Kaito yang sudah menggendong tas di pundak hendak pulang bersama teman-teman nya.

"Kenapa aku harus ikut?" jawab Kaito sambil menoleh ke arah Aoko.

"Karna kau laki laki..." saut Keiko dengan pelan.

Keiko itu sangat pemalu kawan-kawan, jadi maklumi saja ya.

"Betul kata keiko," setuju Aoko.

"...dan membantu kami membawa barang belanjaan" lanjut Aoko.

Kaito yang mendengarnya langsung menatap datar ke arah mereka.

"Bagaimana begini saja, aku akan ikut jika..." manik Kaito melirik ke arah Hanami yang sudah selesai memasukkan semuanya dan hendak berdiri untuk pulang.

Kenapa laki laki pengganggu ini melirik ku? batin Hanami yang tahu bahwa Kaito melirik ke arahnya. Tau dari mana? Hei, dia itu detektif kalau kalian lupa.

"Edogawa-san ikut!" lanjut Kaito.

"APA?!" pekik Hanami kaget.
"Kenapa juga aku harus menuruti kemauan mu?" lanjut Hanami dengan wajah datar.

"Kalau Edogawa-san tidak mau ikut maka aku juga tidak ikut" saut Kaito yang hendak pergi keluar dari kelas.

Kenapa dia harus melibatkan ku sih, kalau dia tidak mau ya jangan bawa bawa aku batin Hanami kesal.

"Hanami-chan ikut ya?" Pujuk Aoko dengan wajah memelas.

Ugh...bagaimana ini? Kalau aku tolak nanti dia akan sedih batin Hanami yang melihat Aoko memelas.

"Huh...baiklah aku akan ikut" jawab Hanami dengan malas.

Ini semua gara gara laki laki pengganggu itu, awas saja kau BAKAITO batin Hanami dengan amarah dan memakai Kaito yang tersenyum lebar akan jawabannya.

Akhirnya dia mau ikut juga. batin Kaito yang senang karna Hanami ikut.

Mau tak mau Hanami hanya bisa menghela nafas panjang karena kelakuan teman-teman barunya.

"Kalau begitu ayo kita pulang!" Semangat Aoko sambil menjinjing tas lalu menarik tangan Hanami dan berlalu keluar kelas dengan cepat.

Hanami yang ditarik sekali lagi menghela nafas panjang dan menyesuaikan langkahnya dengan Aoko yang menarik tangannya supaya tidak kehilangan keseimbangan dan jatuh.

Diikuti juga dengan Kaito di belakang yang kebetulan jalan pulang mereka searah.

Perjalanan pulang diisi dengan perdebatan-perdebatan Kaito dan Aoko yang menurut Hanami sangat kekanak-kanakan karena hal-hal sepele dan tak jarang pula ia diganggu oleh Kaito ataupun Kaito yang melemparkan candaan manis nya ke Hanami dan di hadiahi pukulan di kepala oleh Aoko.

Hanami berdoa dalam hati supaya bisa cepat sampai menuju rumah dan bisa jauh dari mereka berdua yang terus saja berdebat.

Semoga Hanami diberi kekuatan untuk menghadapi mereka dan yang menantinya kedepan.





TBC

______________________________________

Why? |KaiShin| (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang