Kemarin | 14.11

74 21 0
                                    

死亡 時刻 の 9時間 前。
9 jam sebelum kematian.

。。。


Ada ribuan kalimat pengandaian yang dihasilkan penyesalanku. Nyatanya, aku hanya bisa menghela napas berat tanpa berbuat apapun.

Kutekan lagi tombol ponsel, bilah notifikasi tidak menerima pesan balasan dari Saku-chanㅡyang ada hanya foto kami berdua sebagai gambar kunci layar.

Lalu aku meneguk lagi alkohol langsung dari kalengnya.

'Lebih memprioritaskan ' katanya?

Kaleng dalam genggamanku berderik ngilu sebelum kulempar sembarangan. Bongkah frustasi raksasa dalam dadaku keluar lewat teriakan.

Ini benar-benar menyedihkan.

Aku tidak punya siapa-siapa di dunia setelah Okaasan meninggal. Hidupku dipeluk sepi terlalu lama sebelum Miyawaki Sakura datang dan memberikan arti pelukan sesungguhnya. Setelah sekian lama, aku mampu mengerti arti dari pulang ke rumah karenanya.

Oleh sebab itu, aku tidak bisa membayangkan di masa depan tidak ada Saku-chan di sampingku. Suram. Gelap. Tidak berujung.

Kemudian pagi ini, ada kerenggangan memisahkan. Setelah kupikir-pikir lagi masalah terletak pada Saku-chan meskipun aku enggan mengakuinya. Aku menerima Saku-chan apa adanya, berikut dengan ambisi dan mimpi, serta ikhlas saja menjadi prioritas nomor dua.

Hanya saja, kata-kata 'kita bicarakan nanti' mungkin tidak akan berujung manis. Aku bisa merasakan Saku-chan dengan sorot mata bersalah akan mundur teratur lalu lepas dari genggamanku dan tak kembali lagi.

Aku sangat takut ditinggalkan sekali lagi.


ㅡㅡㅡ

Summer Night Scenario✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang