"mau kemana lo" Yueliang menahanku pergi dari bangku
"perpus, ikut ga"
"rajin banget, gak ah cape"
"ah elo mah, katanya semangat ambis buat univ lo"
"ah elo mah ambis iya, tapi ini otak juga butuh istirahat. nih udah puyeng dari tadi. entar gue nyusul kalo udah ada niatan"
"oke"
Suasana kelas benar benar ramai karena sedang jamkos, wajar saja dari tadi kami bimbingan dan latihan soal ujian universitas yang rasanya hampir membuat otak kami meledak. Aku memutuskan untuk ke perpustakaan karena ingin membaca ulang materi, dan jika di kelas rasanya sangat tidak fokus.
Aku menarik kursi dan mendudukinya. Membuka kembali catatan catatanku yang penuh coretan dan stabilo. Suasana perpustakaan sangat sepi, hanya ada sekitar lima orang yang mampir. Berbeda kalau saat istirahat, bahkan AC pun bisa tak terasa.
Setelah tiga puluh menit aku habiskan membaca materi, aku merasa bosan dan tergoda untuk mencari novel di kumpulan rak rak itu. Dan aku putuskan untuk melakukannya.
"Put your head on my shoulders, eh kok kayak nama lagu. Coba baca deh siapa tau bagus" aku mengambil novel bersampul merah jambu itu dan berjalan kembali ke bangku.
"put your head on my shoulders" seru suara yang berasan dari depanku
Reflek aku menutup buku yang aku buka dan menyembunyikannya.
"bolos?" tanyanya sambil masih duduk di bangku yang aku tempati tadi"engga, minggir gih"
Dia menuruti perkataanku, aku kembali duduk di bangku itu, dia hanya berdiri. Sampai akhirnya dia menarik kursi dan duduk berhadapan denganku.
"btw lo mau lanjut kemana?" dia menambah pertanyaan
"kuliah lah"
"iya gue tau masa nikah"
"ke Aussie"
"eh ini gue ganggu lo gak?" kalimat yang sering digunakan laki laki keluar darinya
"menurut lo?" jawabku
"enggak, jadi gue disini aja deh"
Aku tak menanggapinya, dan melanjutkan membaca novel tadi. Baru selesai membaca empat halaman, aku melihat Yueliang dari jendela berjalan hendak ke perpustakaan.
"mampus si mulut lebar dateng"
Dengan segera aku mengambil buku ku dan keluar terlebih dahulu.
Davis melihatku kebingungan dan aku hanya menjawab kalau kelasku sudah kedatangan guru.
"ehh balik kelas yukk" aku langsung menarik Yueliang kembali
"lah gue baru aja nyampe"
"AC mati AC mati" jawabku tanpa berpikir panjang
Sampai dikelas aku mencari topik untuk digosipkan, supaya dia gak kepo sama kejadian tadi. Bayangkan jika aku terlambat menyadari Yueliang akan datang. Bisa ramai karena dia.
"loh hp gue mana" aku mencari hp ku di saku dan tasku
"lo taruh mana coba inget inget"
"ooohhh perpus" dengan cepat aku berlari kembali ke perpus dan ke bangku tadi. Davis yang tadinya disana juga sudah pergi. Hp yang aku cari juga tida ada.
"pak, hp saya ketinggalan disini kok gak ada ya" aku bertanya kepada Pak Ren
"tadi cowomu bilang kalo hpnya ada di dia, ambil ke kelasnya katanya"
"cowo saya?"
"iya itu Davis, yang ganteng"
"ohh gitu makasih pak" aku tersenyum pahit
"langgeng langgeng ya dek" sahut Pak Ren lagi
"bukan pacar btw pak" jawabku
Aku berjalan kembali menuju kelasnya. Tapi aku ragu, karena aku malu yang mau manggil dia. Eh ngapain harus malu, gue kan seniornya. Ternyata dia sudah menunggu di depan pintu kelasnya, dan ketika aku melihatnya dia langsung berjalan ke arahku.
"nih" dia menyerahkan hpku
Tanganku hendak mengambilnya tapi dia menarik kembali tangannya.
"hp aja bisa lupa, gimana gue"
"ck mana" aku merebut hpku dari genggamannya dan langsung pergi dari hadapannya
---
Readers : " Al itu kok seragam dari perpus sama di kelas beda? "
Author Al : " ceritanya tadi tu habis olahraga balik dari perpus dia langsung ganti baju ~ cowo kan salinnya cepet ga kayak cewe ~ "
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Junior (Yan Xujia)
FanfictionR1SE Halu Series #3 Yan Xujia as Davis / Jiajia (y/n) as you . Davis, juniorku di sekolah dan di organisasi yang populer karena berbakat dan ehem.. Tampan (short story of kehaluan author) . Cr pict : pinterest & weibo