11. [END] Last Polaroid

159 19 6
                                    

Hari ini adalah hari terakhir aku ke sekolah ini, rasanya seperti mengenang kembali memori memori lama di sma. Tiga tahun itu cepet banget. Jangan lewati masa sma ini. Masa sma itu paling berkesan. Kenangan tak terlupakan. Inget lo boleh senang senang pas sma, tapi jangan hancurin peluang masa depan lo. Kok gue jadi nasehat gini.

Aku dan teman kelasku berfoto bersama, dengan seragam ini yang sebentar lagi hanya akan di pajang di lemari. Lalu kami berkumpul kumpul hanya sekedar flashback waktu kita kelas sepuluh dan sebelas.

Rasanya gak mau ada kata pisah. Tapi namanya juga hidup, pasti harus berkembang. Kami semua akan menggapai impian kami. Syukurlah semua temanku dan aku lolos ujian universitas dan beberapa ada yang bekerja terlebih dahulu.

Setelah berbicara lumayan lama aku pergi ke ruang mpk. Setiap anggota kami yang lulus pasti akan menempelkan kartu anggota mpk di papan kenangan. Dan itu yang aku lakukan sekarang.

"foto yuk" Vian mengajakku

"ayo"

Aku berdiri disamping Vian dengan memberi jarak, dia memberikan hpnya ke Kety anggota mpk kelas sebelas.

"ehh guee ikuttt" Justin dan Ray bergabung dengan kami

"BENTARRR GUEEE JUGAA" Nana berteriak dari arah jauh

"jahat gak nunggu gue" disusul dengan Cindy

"ayo cepet sini sini" aku melambaikan tangan pada mereka

Akhirnya beberapa anggota mpk yang hadir di ruangan hari ini ikut berfoto termasuk Davis, hanya dia sendiri yang kelas sepuluh ikut bergabung berfoto dengan kami.

"eh lo belom lulus sana sana" Justin menarik Davis keluar

"gapapa gapapa, kan mayan ada yang ganteng dari fotonya" jawab Nana

"gue gak kalah ganteng kok dari dia" bela Justin

"satuuu...duaa....tigaa...."

Setelah foto bersama aku juga berfoto dengan sahabat sahabatku di mpk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah foto bersama aku juga berfoto dengan sahabat sahabatku di mpk. Yah, maklum aja cewe. Gaya waktu foto banyak jadi hasilnya bakal banyak juga. Setelah itu aku kembali masuk ke ruang mpk dan duduk sambil melihat hasil foto tadi.

Davis berjalan mendekatiku dan duduk di kursi sebelahku, tapi ku menghiraukannya sampai dia berbicara dengan Kety.

"ini gue ada kamera polaroid tapi isinya cuma satu, pokoknya lo fotoin gue sama dia yang bagus, inget ya itu cuma satu isinya" mendengar dia berkata seperti itu aku menoleh

"ayo foto" ajak nya

Aku hanya bergaya senyum biasa dan tiba tiba kamera itu sudah memancarkan cahaya.

"nih" Kety memberikan foto itu pada Davis.

Dia meniup kertas itu dan mengibaskannya.

"apaan nih cuma gue yang keliatan" Davis memprotes pada Kety

"lah mana gue tau, orang ga ada layarnya"

"itukan ada lubang kecil napa ga liat dari situuu"

"haha gue gatau" Kety tertawa

"mana gue liat" aku mengambil foto itu dari tangannya

"nih lo simpen aja, gue cuma keliatan bahunya doang" aku mengembalikan polaroid itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"nih lo simpen aja, gue cuma keliatan bahunya doang" aku mengembalikan polaroid itu

"emang lo isinya cuma punya satu?" Kety kembali bertanya

"iya ini gue minjem punya temen, mahal tau satu ini lima belas ribu, nih lo simpen aja" dia memberikan polaroid itu lagi padaku dan sepertinya dia kembali ke kelasnya.

Aku mengambil selotip di meja dan mengguntingnya. Menempel polaroid itu di papan kenangan mpk. Dan biarlah itu tetap menjadi kenangan bahwa dulu pernah ada Davis yang mempermalukanku karena ID line.

Aku juga menuliskan dibalik polaroid itu, aku harap dia menyadarinya dan membacanya.

"fokus belajar, jangan ngejar cewe dulu. masih muda, jalan masa depan masih panjang" ~ your senior

Aku melangkahkan kaki keluar sekolah dan kembali ke rumah untuk mempersiapkan barang barangku yang akan aku bawa ke Aussie.

Hello, Junior (Yan Xujia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang