8

462 60 13
                                    

Vote sebelum baca ya!

Bila ada typo maklum lah.

Bacanya pelan-pelan ya!

Happy reading<3

🌻🌻🌻

Drrrrrtttttt

Drrrrrtttttttt

Drrrrrtttttttt

Hp Feli berdering disaat pemiliknya sedang asyik-asyiknya menjilat es krim di kursi panjang yang ada di taman. Feli memang sengaja tidak menjawab panggilan itu, berusaha mengacuhkannya. Ia yakin yang menelponnya saat ini adalah sahabatnya.

Hpnya terus berbunyi, tetapi Feli tetap mengacuhkannya. Dari arah timur, ia bisa melihat Marvel tengah berjalan menuju dirinya dengan kedua tangan yang sibuk memegang makanan dengan bibir yang terus tersenyum. Tangan sebelah kanan laki-laki itu memegang sebungkus cimol, dan tangan kirinya memegang sepiring batagor.

"Ini tuan putri, pesanan anda sudah datang." Marvel meletakkan pesanan Feli di samping Feli yang sedang asik menjilat es krim.

"Owww terima kasih pangeran, anda sudah menyelamatkan cacing-cacing di perut saya, yang meronta-ronta ingin makanan." Ucap Feli sembari menjilati jempolnya lalu mengambil sepiring batagor yang ada di sampingnya.

Marvel terus memperhatikan gadis itu. Dia sebenarnya lapar atau rakus? Pikir Marvel.

Feli hampir menghabiskan batagornya, sesaat ia ingat siapa yang mentraktirnya, Feli menolehkan kepalanya kesamping, menatap Marvel sembari cengengesan.

Feli menyendok batagor, kemudian ia menyodorkannya di depan bibir Marvel.

"Nih makan! Tadi gua lupa kalau ada Lo disini." Feli cengengesan.

"Nggak, udah habisin aja!" Tolak Marvel secara lembut.

"Kenapa? Udah jijik ya?" Tanya Feli sendu sembari mengkrucutkan bibir. Tiba-tiba Marvel mencengkram tangan Feli yang memegang sendok lengkap dengan batagornya, lalu memasukkannya ke dalam mulut dan ia langsung mengunyahnya.

"Nah gitu dong." Feli tersenyum senang

"Eh vel Lo nga-" ucapan Feli terpotong.

"Gua kakak kelas Lo, sopan dikit dong sama yang udah tua!" Protes Marvel tidak terima.

"Yaelah beda setahun doang."

"Manggil kakak, atau Lo jadi pacar gua mulai sekarang!" Ancam Marvel.

"Idih, gua masih setia ke dua puluh tiga bujang gua ya."

Marvel metolot-lotot tidak percaya.
"Fuck girl ye?"

"Bukan! Gua nih orangnya setia plus polos, mangkanya di tinggal Mulu sama orang yang gua sayang, mungkin mereka nganggepnya 'ah tinggal minta maaf doang, udah bisa balik lagi' parah kan?!" Ujar Feli yang sudah menghabiskan batagor dan cimol.

"Mangkanya Lo jangan polos-polos." Peringat Marvel.

Feli memutar bola mata malas.
"Maunya gua gitu, tapi sifat gua yang nggak bisa diubah."

ARKFEL (END✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang