Sweet

720 89 11
                                    









"Maafin aku Rene."

"Dari tadi kamu minta maaf mulu, jadi kapan kamu mau jelasin alasan kamu kayak gini."

"Tapi kamu jangan kasih tau dulu ke yang lain, disini cuman kamu, Jisoo sama Wendy yang tau alasannya."

"Memangnya kenapa yang lain gak boleh tau?"

"Demi keselamatan kalian semua, lebih baik aku dipandang buruk dari pada harus mempertaruhkan nyawa orang-orang yang aku sayangi."

Irene membuang muka karena masih merasa malu-malu bertatapan dengan Seulgi yang duduk bersila dilantai sambil menggenggam kedua tangannya.

Keduanya telah mengganti pakaiannya karena suhu benar-benar terasa dingin.

"Sebelumnya aku mau bilang, I miss you Baechu."

Akhirnya Irene kembali mendengar panggilan itu.

"Bisa gak sih kamu langsung bilang aja alasannya."

"Oke-oke... Tapi itu pipi kamu kok merah? Kamu sakit?"

"Bear."

"..."

"Langsung kasih tau apa alasannya."

Seulgi tidak langsung menjawabnya karena dia tersenyum lebar dia senang kembali mendengar panggilan sayang dari Irene, jujur saja Seulgi juga rindu pada panggilan sayang itu.

Selanjutnya Seulgi menceritakan semuanya pada Irene, terkejut? Tentu saja Irene terkejut belum lagi saat tau Seulgi melakukannya karena paksaan dari Elena.

"Itu sebabnya aku minta kamu tinggal disini karena cuman rumah ini yang mereka gak tau. Maa-"

Irene mengecup bibir Seulgi kemudian kedua tangannya menangkup pipi yang menurutnya telah tirus mungkin Seulgi terlalu stress karena masalah yang sedang mereka hadapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Irene mengecup bibir Seulgi kemudian kedua tangannya menangkup pipi yang menurutnya telah tirus mungkin Seulgi terlalu stress karena masalah yang sedang mereka hadapi.

"Kamu gak salah apapun, jadi gak perlu minta maaf lagi. Dan kemana pipi chubby kesukaanku? Ini juga, kenapa kamu bisa luka-luka gini?"

"Ahh dia hilang karena kamu juga hilang, tapi sekarang aku janji nanti pipinya bakal balik lagi. Aku pantas dapatin luka ini, karena udah nyakitin hati kamu bahkan ini gak sebanding sama sakit hati kamu."

"Tadi aku masak kebanyakan, pasti kamu belum makan?"

Seulgi mengangguk senang, mereka berdua berada di dapur dan duduk bersebelahan. Seulgi yang dengan senang hati disuapi oleh Irene dan setelah makan, keduanya saling memandang diatas kasur yang empuk dan hangatnya selimut.

"Nanti kalau terjadi sesuatu, aku mau kamu jangan ninggalin aku lagi Rene."

Irene tidak menjawabnya melainkan langsung memeluk Seulgi dan menyamankan dirinya lalu memejamkan matanya, karena dia tidak ingin lagi kehilangan cukup nyaris dia kehilangan Seulgi.

Future [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang