Kejadian Pahit

986 77 5
                                    






































"Percuma Yer, kita mau demo sekalipun kak Seulgi bakal tetap sama pendiriannya. Kemarin malam aja Jennie datang malah diusir."

"Bangsat! Beneran kak Jennie diusir?"

"Lo aja kesel apalagi gue yang jelas-jelas ngeliat, kalau aja Jennie gak nahan gue mungkin gue sama kak Seulgi udah berantem."

"Kenapa lo gak trobos aja sih, sialan emang tuh orang."

"Sabarin aja, paling nanti bakal nyesel sendiri gara-gara udah sia-siain kak Irene."

"Ya gue juga berdoa semoga aja dia nyesel, senyesel-nyesalnya karena udah nyakitin wanita yang tulus cinta sama dia, modelan kayak kak Irene gampang aja dapat yang baru tapi gue yakin kalau kak Irene gak segampang itu berpindah hati."

Mereka memang berbeda jurusan otomatis gedungnya pun beda, tapi yang namanya bespren dimana aja tempatnya pasti gak bakal wacana atau pastinya bakal ketemu.

Justru bespren belum komplit kalau belum ada kata wacana diantara mereka😌

Lisa mengambil jurusan fotografi dengan alasan agar bisa menjadi fotografer profesional yang hanya ingin memotret satu model saja siapa lagi kalau bukan, Jennie. Lisa juga telah resmi menjadi model di agensi yang sama dengan Jennie, sedangkan Yeri mengambil jurusan bisnis manajemen karena nantinya dia akan bertanggungjawab terhadap perusahaan ayahnya yang berada di New York karena bagian yang ada di Korea telah diambil alih oleh Jisoo.

"Lo gak suka 'kan sama kak Irene, maksud gue lo gak ada perasaan ke kak Irene?" Tanya Lisa yang hampir membuat Yeri tersedak.

"Congor tuh dijaga, gini-gini gue itu tipe pejantan setia. Lagian gue juga sadar diri kali, tipe kak Irene bukan kek gue gini bentukannya."



















"Aku harus apa, paman?"

"Harus apa? Temui Irene dan minta maaf padanya."

"Andai bisa segampang itu, dari dulu aku tidak akan pernah seperti ini pada Irene."

"Apa bisa kau jelaskan apa masalahnya? Kenapa malah menangis?"

"Aku menangis karena aku benar-benar merasa tidak berguna, disaat orang yang aku cintai sedang berjuang sendirian, disini aku malah seperti orang bodoh."

"Hey nak tenangkan dulu dirimu, apa kau lupa kalau aku telah menganggapmu seperti anakku sendiri?"

"Paman... Hiks hiks apa aku tidak pantas untuk bahagia?"

Melihat Seulgi menangis, paman Jung menepuk-nepuk punggung Seulgi.

"Kau anak yang baik, kau pantas untuk bahagia nak,"

Paman Jung membawa Seulgi ke sofa dan mereka berdua duduk berdampingan.

"Paman datang kesini karena salah satu karyawanmu menelfonku dan mengatakan kalau kau sama sekali tidak ingin diganggu bahkan rapat pun tidak ingin hadir, paman juga diberitahu oleh Jisoo kalau kau dan Irene sedang tidak baik-baik. Apa karena itu kau seperti ini?"

"Ini semua karena Elena."

"Elena?"

"Iya paman, aku melakukan semua apa yang dia suruhkan termasuk dengan berlaku kasar pada Irene."

"Apa? Tapi untuk apa lagi? Bukannya Gyuri dan Elena sudah kembali ke Jerman saat kita memberitahu kelakuannya disini pada tuan William?"

"Memang, tapi Elena berbohong."

Future [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang