Prolog

229 18 2
                                    

Derap langkah kaki terdengar begitu nyaring. Suasana koridor sekolah sangat sepi, membuatnya leluasa untuk berjalan tanpa gangguan.

Atharfid Djuansya.

Cowok cupu yang disapa Arfid itu, melangkah dengan pede, walaupun penampilannya cupu, namun ia memiliki wajah tampan yang dapat menarik perhatian kaum hawa yang ada disekolahnya. Dibalik penampilannya yang cupu terdapat kisah masa lalu yang membuatnya harus berpenampilan cupu.

.
.
.
.
.

Embusan angin pagi menerpa wajah berparas cantik itu, rambut yang terkena embusan angin membuatnya semakin terlihat cantik. Berjalan di koridor dengan langkah gontai membuatnya ditatap kagum oleh kaum adam. Lain hal dengan kaum hawa yang merasa iri dengan kecantikkannya itu.

Leana Swarasya.

Gadis itu tersenyum ramah oleh teman-temannya yang melihatnya tanpa berkedip.

 Cold Senior NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang