Part 28

6.9K 207 1
                                    

Autho Prov

Suara merdu adzan subuh berkumandang, membuat pria berdarah arab mulai mengerjapkan matanya sambil sesekali menguap, sudut bibir yg menyungging membuat wajahnya terlihat sangat tampan. Mata indahnya tertuju pada bidadari cantik yg sedang tertidur lelap dalam pelukannya.

"Morning sayangku." Bisiknya pelan di telinga gadisnya lantas mencium kening gadis itu lama dan bergerak perlahan melepaskan pelukan yg tak berubah sejak tidurnya tadi malam.

Ali beranjak dari kasur menuju kamar mandi untuk berwudhu, karena pagi ini mereka akan melakukan persiapan pernikahan jadi ali memutuskan untuk sekalian mandi. Setelah 20 menit berkutat dikamar mandi, ali segera mengenakan baju koko, peci dan sarungnya dan langsung melaksanakan sholat.
Ya Allah permudahkanlah jalan hamba menuju halal-Mu untuk mempersunting wanita yg Kau pilihkan untukku, izinkan aku mengajarinya serta keturunan kami kelak bagaimana cara mencapai surga-Mu. Ridhoi niat kami Ya Allah. Peliharalah kami selalu dari perbuatan keji yg Engkau larang. Berikan aku petunjuk agar mampu menjadi imam yg baik dikeluarga kami nantinya. Amin doa ali setelah selesai sholat.

Ali melipat sajadah dan melepaskan sarung serta pecinya lalu membuka gorden dan jendela kamar kemudian beranjak ke balkon kamarnya. Dia bersyukur masih bisa melihat indahnya hari ini dan menghirup udara segar yg dikirimkan Tuhan untuk makhluknya.
Sebenarnya semua ini dosa, semua salah karena gue udah melanggar larangan Allah. Gue tidur sekamar, seranjang dan kemaren hampir aja gue kelepasan. Ya Allah ampuni hamba Ya Allah. Lamunannya dalam hati.

"Astagfirullah." Lirihnya sendiri.

Ali membalikkan badannya, menatap gadis mungil yg masih terjaga dalam tidurnya membuatnya tersenyum kecil.
Beruntungnya gue punya illy, gadis sederhana dengan sejuta pesona. Dan lebih beruntung lagi karena dia milih gue dibanding cowok-cowok lain yg sering deketin dia. Ketengilannya, manjanya,mandirinya, dan bisa bersikap yg baik di tempat yg seharusnya, serta cinta kasihnya yg tulus membuat gue tergila-gila sama dia. Dia emang ga semodis cewek lain, tapi hatinya yg mampu menyentuh gue menyadarkan gue betapa berharganya illy. Aku sayang kamu ly, semoga cinta kita bakal abadi terus. Aku ga mau lagi kehilangan kamu. Batin ali.

Ali duduk ditepi ranjang samping illy, berniat membangunkannya karena hari sudah semakin terang. Ali mengelus pelan pipi illy. Illy yg merasakan sentuhan kecil nan lembut di pipinya mulai menggeliat memutar badannya menghadap ali lalu mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan dengan cahaya terang yg sudah menerobos ke kamar besar ini.

"Honey." Lirihnya parau lalu mengalihkan kepalanya ke pangkuan ali.

"Mmmm manjanya chubbyku." Ucap ali mencubit pelan hidung illy sambil terus mengelus kepala gadisnya.

"Bangun yuk sudah jam 6, kata mila kan jam 8 kita udah harus berangkat." Lanjut ali.

"Kamu udah mandi?" Tanya illy dengan mata yg kembali terpejam merasakan kenyamanan sentuhan ali dikepalanya.

"Udah kok tadi sekalian sholat. Kamu mandi ya. Denger ga tuh perang pisau sudah kedengeran di dapur." Ucap ali sambil terkekeh.

"Hahaha iya honey mila sama kevin pasti tuh. Ya udah aku mandi dulu, kamu tunggu di luar ya temenin mereka." Sahyt illy bangkit dari posisinya lalu mengecup pipi ali dan berlalu ke kamar mandi dengan senyum cantik yg membuat ali kembali menggeleng pelan sembari tersenyum.

"Nakal ya si cantik." Teriak ali.

"Moodboster honey." Sahut illy dari kamar mandi, ali tertawa lepas mendengar ucapan illy sambil keluar kamar.

Ali menuju dapur dan memandangi sepasang sahabatnya yg tengah asik bekerja rodi memasak sarapan mereka hahaha.

Ali Prov

Jalan Pulang CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang