Part 3

5.7K 290 0
                                    

"Prilly. Hello Prilly Latuconsina....." Teriak Mrs.Syahrini yang sontak mengagetkanku.

"Iya Mrs. Benar kok cinta tau kemana dia harus pulang." Ucapku asal membuat tawa pecah di seisi ruang kelas. Ali yang menyadari aku sedari tadi melamun hanya tersenyum mendengar kata-kataku.

Gila aja. Malu banget gueee argghh!!!! Batinku

"What? What are you say Prilly? Kamu tidak mendengarkan penjelasan saya?" Tegas Mrs.Syahrini membuatku takut!!

"I'm sorry Mrs. My body low." Sahutku memelas agar Mrs.Syahrini percaya.

"OMG Prilly. Bilang dong. Oke sekarang kamu boleh ke UKS. Ali anterin Prilly ya." Perintah Mrs.Syahrini. aduhhh kenapa Ali sih.

Aku hanya mengangguk pelan. Kalau aku tolak bisa-bisa Mrs.Syahrini curiga.

Ali menggandeng tanganku dan merangkul bahuku seolah-olah aku benar-benar sakit. Setiba di uks aku berbaring di kasur yang sedikit mengeras karena sudah lama tidak diganti.

"Kamu mau minum? Atau mau makan apa? Kamu sakit? Kamu kenapa sih tiba-tiba gini?" Ucap Ali dengan raut wajah khawatir.

"Ga mau apa-apa. Ga sakit dan ga kenapa-kenapa" Balasku.

Tiba-tiba hpku bergetar, Halik menelponku.

Hallo Assalamualaikum sayang (Halik)
Walaikumsalam sayang (aku)
Kamu kenapa? Sakit? Makan apa sih sampe kaya gitu? Udah minum obat? (Halik)
Nanyanya satu-satu dong. Aku bingung nih jawabnya (aku)
Iya maaf. Habisan kamu sih kaya gitu. Tadi Itte sms aku katanya kamu sakit. (Halik)

(Huh dasar Itte ember benerrrr)
Ga kok. Tadi aku cuman sedikit pusing tp udah d uks. Aku ga salah makan sayang cuman mungkin kecapean aja (aku)
Ya udah kamu istirahat. Kalo ga kuat balik aja ntar aku jemput (Halik)
Ga usah. Aku udah mendingan ko. Kamu sekolah aja ga usah jemput aku. Aku bisa pulang sendiri. Ya udah belajar aja lagi gih. Muah Ass.. (aku)
Awas kalo kenapa-kenapa aku hukum kamu. Muah ws... (Halik)

Aku memasukkan hpku ke dalam saku bajuku. Kulihat Ali memasang wajah serius dan mata tajam seperti pisau. Aku tau apa yang akan dikatakannya.

"Siapa?" Tanyanya penuh curiga

"Pacar" Balasku singkat

"Halik?" Tanyanya lagi yang berhasil membuatku menganga. Darimana dia tau Halik.

"Kamu tau darimana?" Tanyaku tanpa menggubris pertanyaannya.

"Banyak" Sahutnya dingin.

Entah kenapa aku merasa perih di hatiku saat melihat wajahnya yang ditekuk seperti ini. Bahkan kata-katanya yang dingin membuat tubuhku lemas.

Ali Prov

Sebenarnya aku sudah tau dari 2 minggu yang lalu dari wanita yang selalu menjijikkan hidupku. Ya dia adalah Ghina. Yang selalu memberikan setiap kabar yang mampu membuat hatiku mendidih tentang Prilly melalui email tapi tak pernah ku jawab. Rasa cintaku begitu besar beriringan dengan keyakinanku bahwa kami masih saling mencintai.

Aku memicikkan mataku melihat ke leher Prilly ingin mencari bukti bahwa cinta itu masih ada di hatinya.

Benar saja... Tanda cinta kami masih tergantung manis di leher indahnya. Tanpa ku sadari aku tersenyum melihat itu dan Prilly menegurku.

"Hey... Ali hey kok senyum-senyum sendiri?" Tanyanya padaku.

"Aku sayang kamu" Sahutku pelan dan langsung memeluknya erat. Pelukkan kasih yang selama ini aku rindukan.

Jalan Pulang CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang