O8

6.6K 897 210
                                    

"Kami menemukan mayat Yoshino-san di tempat tidur dengan selimut yang menutupi nya, tetapi bagian bawah tubuhnya menghilang-"

"Dan di temukan juga sebuah jari kutukan tingkat tinggi, yang diduga jari sukuna"

Yuuji mengepalkan tangannya kuat-kuat hingga berdarah, akibat tergores kukunya sendiri.

"Lalu Yoshino Junpei di nyatakan menghilang" lanjut Ijichi sambil menaruh kertas yang di bacanya tadi

"Aku tidak bisa melindungi satu nyawa lagi" gumam Yuuji lalu menunduk, membayangkan perasaan Junpei sekarang yang sudah jadi yatim.

"Yuuji-kun, ini sudah bukan masalah yang sepele... Biarkan Nanami dan penyihir tingkat satu yang menyelesaikan-"

"Kau masih muda dan berbakat, sebagai seorang guru- aku tidak bisa membiarkan sesuatu yang buruk terjadi kepadamu-"

"Jangan melawan Yuuji-kun" ucap Ijichi sambil menatap Yuuji dengan pandangan yang tidak bisa di artikan.

Yuuji semakin mengepalkan tangannya, lalu berlari melewati Ijichi dengan cepat.

"Gomen..."

[F/n] side.

[F/n] membuka pintu asramanya lalu menutupnya kembali, dia memasukan tangannya ke saku sambil sesekali bersiul senang, karena tadi dia sempat 'bermain' sebentar dengan Inumaki.

Deg-

Dirinya menghentikan langkah kakinya di tengah-tengah lorong asrama, lalu memegang kepalanya yang tiba-tiba sakit.

"Sialan" bibir pucat tersebut mengumpat pelan sambil terbatuk-batuk

Darah mulai keluar dari mulut kecilnya dan [F/n] mengelapnya dengan kasar menggunakan bajunya.

"Tch aku tidak bisa bertahan lama lagi- aku harus segera menghancurkan SMA ini-"

[F/n] kembali menegakkan tubuhnya dan berjalan dengan santai ke aula, seakan kejadian tadi tidak pernah terjadi.

Itadori Yuuji side.

"Kembalikan Junpei!" Teriak Yuuji sambil menundukkan kepalanya

"Pft bwahaha, kenapa tidak kau coba sendiri? Atau meminta tolong ke Sukuna?"

Mahito tertawa terbahak-bahak melihat Yuuji yang sudah mulai marah, dan menggigit bibirnya hingga berdarah.

"Ara- sepertinya aku terlalu memaksa perubahannya"

Mahito menatap Junpei yang sudah menjadi sebuah kutukan aneh.

"Aku akan lakukan apapun! Tolong kembalikan Jupei, Sukuna!!"

Yuuji sudah putus asa sekarang, bagaimana tidak? Melihat temannya yang berubah menjadi makhluk aneh, dan meminta tolong kepadanya sambil menangis-nangis. Siapa yang tidak tertekan.

"Tidak mau, kau sudah membatalkan perjanjiannya. Jadi urus saja sendiri temanmu! HAHAHHA!"

Sukuna tertawa kencang melewati mulutnya yang keluar dari pipi Yuuji.

"Ah- iya aku mulai paham sekarang, mau itu kau(mahito) atau kau(sukuna)... Sama saja.... Menganggap sebuah nyawa manusia seperti mainan. Ah bodohnya aku yang baru sadar sekarang... Kalian membuatku muak-" Yuuji mengepalkan tangannya lalu mengambil posisi kuda-kuda

"Kau serius? Serangan mu tidak bisa melukaiku!" Kata Mahito sambil tersenyum menjijikan

"Aku tidak butuh bantuan siapapun! Aku akan membunuh mu!"

Yuuji berlari secepat kilat, lalu meninju kepala Mahito yang membuat pemiliknya langsung mundur sejauh mungkin karena tidak siap menerima serangan dadakan.

Trash-

Darah keluar melewati hidung Mahito, yang sontak membuatnya terkejut.

"Hoo jadi kau juga bisa melihat jiwa ya" kata Mahito lalu merubah bentuknya menjadi memiliki sebuah sayap yang terbuat dari tubuhnya.

"Shine!" -ini bukan bakugou-

Yuuji mulai meninju Mahito dengan brutal, dan di tangkis Mahito dengan susah payah. Tidak menyangka jika Yuuji sekuat ini.

"Akan susah jika dia merubah bentuknya kembali, jadi yang bisa kulakukan adalah menyerangnya sebelum dia berubah" -Yuuji

"Hm... Sepertinya aku harus menunjukan niat membunuh agar dia bertukar dengan Sukuna" -Mahito

Tiba-tiba Mahito merubah tangan kirinya menjadi sebuah pisau tajam yang dapat memanjang(?)

Mahito dengan cepat mengayunkan tangan kirinya ke Yuuji hingga pisau-pisau tersebut mengikuti gerakan tangan Mahito.

Yuuji langsung reflek mundur kebelakang, terkejut.

Lalu Mahito merubah bentuk pisau tadi menjadi sebuah bola berduri(?) Dan memukul Yuuji hingga keluar dari sekolah.

Yuuji lagi-lagi terkejut saat melihat Mahito dari atas sekolah merubah bentuknya menjadi sebuah bor(?) Dan langsung memanjangkannya ke arah Yuuji.

Yuuji melompat kebelakang lalu menarik tali yang menghubungkan antara Mahito dengan bor(?)nya.

Mahito tersenyum meremehkan lalu merubah bentuk tangannya yang di pegang Yuuji menjadi sebuah duri, dan menembus telapak tangan Yuuji.

"Sialan, kalau kau tidak mau kesini biarkan aku yang membawamu kesini!" Yuuji tetap menarik tangan Mahito yang berbentuk duri tersebut, tidak peduli tangannya yang sudah berlubang dan mengeluarkan banyak darah.

Mahito terkejut saat di tarik Yuuji lalu dilemparkan ke tembok dengan keras.

Boom-

Yuuji tanpa berlama-lama takut membuat Mahito berubah bentuk lagi, dia langsung berlari mendekati Mahito lalu meninjunya dengan kekuatan penuh.

Serangan bertubi-tubi di layangkan oleh Yuuji kepada Mahito yang tidak bisa merubah bentuknya karena masih diserang.

"MATILAH KAU-!"

Murka Yuuji dan berniat meninju wajah Mahito yang membuatnya muak.

Jleb-

Yuuji berhenti bergerak, dia melihat ke perutnya yang berlubang karena Mahito merubah tangannya menjadi sebuah duri yang menusuk perutnya hingga berlubang.

"Uhuk-uhuk!"

Yuuji terbatuk, sedangkan Mahito tersenyum antara senang dan mengejek.

Tangannya mengepal kuat lalu melanjutkan kegiatannya yang tertunda tadi. Tidak menghiraukan darah mulai merembes dari bajunya dan keluar dari mulutnya juga, Yuuji meninju kepala Mahito berkali-kali hingga tidak berbentuk.

Tiba-tiba tubuh Mahito berubah menjadi sebuah kutukan lain. Seakan yang Yuuji serang tadi bukan Mahito. Lah sepertinya memang bukan- sepertinya itu hanya kutukan Mahito yang lain, tetapi di buat menyerupai dirinya-? Atau sebenarnya Mahito bisa berpindah tubuh melalui jiwa yang sudah diubahnya?

Bugh-

Yuuji menoleh ke arah sampingnya yang terlihat Mahito asli ingin memukulnya dengan sebuah palu besar. Tetapi dihentikan oleh seseorang.

"-!"

################################

Author mau bilang kalau update selanjutnya ngga menentu

Udh mulai daring soalnya, ya- walau pas daring author bolos si...

Cuman bukan itu masalahnya :v

Author takde kuota, sibuk ngurus rprl

Jadi update selanjutnya belum tentu seminggu sekali, bisa aja sebulan sekali //plak

Yaudah itu aja awokaowkoak-

-------------------------
Saran? Pendapat? Vote? Kritik? Kata-kata kurang jelas? Hujatan? Ide? Atau mungkin pair? Klo ada isi yak, sapa tau chap selanjutnya bisa author tambahin ide-ide dari kalian-?

ᴊᴜᴊᴜᴛsᴜ ᴋᴀɪsᴇɴ x ᴍᴀʟᴇ ʀᴇᴀᴅᴇʀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang