"Nanti les jangan lupa beli makan."
"Siap Buu."
"Berangkat dulu Yah, Bu!"
"Hati-hati."
"Iyaa."
Aku Aqila.
Seorang murid kelas tiga sma yang hidup biasa saja. Aku mengawali hari dengan berangkat ke sekolah, kemudian mengikuti bimbel di sore hari dan pulang, namun terkadang masih harus terjaga hingga tengah malam untuk mengerjakan tugas sekolah.
Kata mereka, masa sma adalah masa yang paling indah. Ku akui tak ada yang salah dengan ungkapan itu. Aku merasa sedikit lebih bebas, sedikit lebih percaya diri, dan hal-hal lain yang belum ku rasakan sebelumnya.
"Qilaa!!" Teriak seseorang padaku.
"Apa?" Balasku, seraya ia mendekat padaku.
"Ada topi dua gak?"
"Nggak."
"Yaudah deh, makasih."
"Iyaa."
"WOY CEPETAN TURUN KE LAPANGAN!" teriak si ketua kelas.
Upacara hari ini terasa begitu lama dengan pidato kepala sekolah, mengingat masa penerimaan murid baru dan sedikit wejangan bagi kami yang telah berada di kelas dua belas.
"Waaahh gilaakk si Kanjeng Mami!"
"Hwaaahh panas cuy!"
"Eh bagi kipas dong!"
"Guys ! Kantin kuy, Bu Luluk restock thai tea!"
"Nitip wooyy!!"
"Ayam geprek dong!"
"Heh! kemarin ga ada yang ganti baterai parfum ruangan ya?!"
Ya, kurang lebih seperti ini suasana kelas di setiap Senin.
🌤
"Kak, berangkat dulu."
"Hati-hati dek. Jangan lupa hari ini les."
"Iya."
"Oke, yang bener sekolahnya."
"Hmm."
🏫
"Selamat pagi!"
"Pagii Paak!"
"Nah, hari ini kalian kedatangan teman baru, silahkan perkenalkan diri kamu."
"Halo, aku Gilang. Asal Bandung."
"Uuhh gans bangett!"
"Bisa bikin batagor gak?"
"Eh ada 'Dilan' nih."
"Milea-nya mana kang?"
"Hahaha.."
Suasana riuh mulai menghiasi kelasku.
"Sstt! Kalian ini, maaf ya nak Gilang." Ia hanya tersenyum kecil menanggapi pak guru.
"Silahkan kamu tempati bangku yang kosong."
Ia pun berjalan menuju arah bangku yang terletak tepat di belakangku dan setelahnya kegiatan belajar mengajar pun berlanjut.
🔔
"Baik, saya akhiri, minggu depan tugas sudah harus selesai."
"Terima kasih paakk~." Ucap kami bersamaan.
"Woy buruan!"
"Eh nitip ayam geprek dong."
"Skuyy ke kelas sebelah, mabar kita!"
"Qila, mau nitip gak?" tawar temanku.
"Nggak deh, aku bawa bekal."
"Oke!"
"Ooyy!! Tungguin!!"
Setelah merapikan meja, aku pun mulai menyantap bekalku. Menikmati masakan ibu sambil mendengarkan lagu melalui earphone, perpaduan yang pas menurutku. Tak lama, aku merasa ada seseorang yang menepuk pelan pundakku.
"Ya?" tanyaku sambil sedikit membalikkan badan dan melepaskan earphone-ku.
"Toilet sebelah mana?" tanyanya balik.
"Huh?"
"Gaada orang disini, jadi aku tanya kamu."
"Oh.. Ke arah kiri, tingal lurus aja. Toiletnya sebelah kanan." Jelasku.
"Ok."
Dan tak terasa bel masuk pun berbunyi.

KAMU SEDANG MEMBACA
in between stardust💫
Cerita PendekDalam lembaran kisah kehidupan, perpisahan tak akan pernah bisa dihapuskan. Lalu sudahkah kamu merasakannya? Akan aku bagikan sedikit lembaran kisah hidupku dan aku berharap kalian menyukainya serta berakhir di perpustakaanmu untuk dijadikan kenanga...