[bonus]

6.3K 845 133
                                    

.
Suna terbangun dari tidurnya, sesekali berkedip memfokuskan pandangannya setelah merasa cukup ia melihat kesamping di lihatnya seorang wanita yang kini sudah resmi menjadi istrinya sah nya. Ya, [Name], Suna memang mengajak [Name] menikah saat sudah lulus SMA tapi mereka menikah setelah lulus kuliah, dan mereka sudah menikah sekitar 3 minggu yang lalu . Kini dengan lembut tangan Suna mengusap pipi [Name] yang masih tertidur lelap, sungguh imut, mungkin saja [Name] kelelahan pasalnya kemarin mereka menghabiskan waktu untuk menjernihkan pikiran.

[Name] mulai terbangun dan di kejutkan dengan Suna yang sudah menatapnya, alangkah terkejutnya, [Name] cepat-cepat berlari kedapur menyiapkan sarapan, Suna yang melihat itu hanya terkekeh lalu menyusul istirnya menuju dapur.

Sampai di dapur, Suna melihat [Name] yang lincah menyiapkan sarapan dari memasak sampai menyiapkan minum. Tanpa aba-aba Suna memeluk [Name] dari belakang dan menaruh dagunya di pundak [Name].

"Uww.. pagi-pagi sibuk terus .. suaminya ga di perhatiin nih?"

"Ini sibuk juga buat nyiapin sarapan unaaa.."

Ya [Name] memanggil Suna dengan kata 'Una' bukan 'Rin' , ya itu tanpa sengaja keluar dari mulut [Name] ketika ia sedang mengigau.

"Heheh padahal morning kiss aja udah cukup."

"Cukup bibir bibir mu, udah sana tunggu di meja." Balas [Name] yang sedikit terganggu dengan tindakan Suna, lebih tepatnya salting.

"Iya bundaa..." Goda Suna yang menuju meja makan sambil meminum teh yang sudah [Name] siapkan. Sungguh keluarga yang harmonis tambah keluarga dengan stok gosip bejibun (akibat nikah sama admin lambe turah).

Setelah beberapa menit menunggu akhirnya [Name] selesai dengan masakannya dan menyerahkan nya kepada Suna. Kini mereka tengah sarapan dengan damai tapi tidak setelah pertanyaan aneh yang Suna keluarkan.

"Oh iya [Name]."

"Hum?"

"Aku mau nanya-"

"Ukuran sendal tetangga? Ga tau." [Name] memotong pembicaraan Suna.

"Bukan ituuu... Tapi kalau tau bagus sih , tapi serius ini..."

"Jadi apa una ku sayang...."

"(Aduh sayang) akhir-akhir ini aku mimpi anak kecil terus kenap-" mendengar itu [Name] langsung tersedak hebat (duh kayaknya Suna ngode nih..).

"J-jadi?" Tanya [Name] yang kini sedang merasakan firasat buruk.

"Jadi..aku mau...punya anak.. boleh ya .. kita buat malem ini ya..ya .. ya!"

"Heeh?!! ga, ga, ga belum sia-"

Suna menutup mulut [Name] dan menatapnya dengan tatapan tajam setajam omongan tetangga.

"Ga ada penolakan."
Suna berbisik tepat di telinga [Name] yang berhasil membuat merinding.

'tamat riwayat.'

-Mine - || Suna Rintarou × Reader [ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang