Perasaan yang terpendam

170 43 3
                                    


Gadis yang kerap dipanggil Aletta yang merupakan anak pembantu dari rumah Adit. Perasaan Aletta sangat besar bahkan tak satu pun semua orang tahu akan perasaan itu, Aletta Lolita Putri.

"Harusnya, gue juga sadar," lirih Aletta yang membuat mata berembun.

Betapa bodoh Aletta, yang sudah tahu bahwa dirinya dan Adit adalah langit dan bumi. Beda kehidupan serta fisik yang menjadi masalah, berbeda dengan Rere yang merupakan bunga sekolah bahkan sahabat serta orang yang sangat di cinta oleh Adit.

"Gue hanya anak pembantu, harusnya  sadar diri!" teriak Aletta yang sekarang berada di danau.

Tempat yang begitu sunyi tapi menjadi tempat yang bagus untuk meluapkan semua masalah dirinya, bully bahkan sindiran terus terlontar untuk dirinya.

"Jika loh anak pembantu! apa salah mencintai orang?"

"Afga!"

Cowok berandal yang merupakan sahabat kecil Aletta, betapa kerasnya jalan hidup Afga hingga sekarang yang dirinya tahu bahwa Aletta adalah orang satu-satunya yang menjadi keluarganya.

"Berhenti nangis!" ketus Afga sambil memberikan sapu tangan miliknya.

"Muncul mulu, pasti pulang dari balapan?" tanya Aletta tiba-tiba membuat Afga menyentil kening gadis polos itu.

Aletta langsung tertawa setelah tangisan yang rendah setelah kehadiran Afga, betapa pentingnya Aletta untuk Afga. Perasaan yang tidak diketahui oleh Aletta hanya di pendam.

'Sampai kapan, perasaan gue bakal dipendam?' batin Afga sambil menatap Aletta yang sedang berceloteh tentang kehidupan sehari-hari.

Afga memang sudah lama menyimpan perasaan terhadap Aletta, tapi sayangnya seorang Aletta hanya mencintai Adit bukan dirinya. Hancur tapi mau gimana dirinya harus bisa mengendalikan perasaannya agar hubungan mereka sebagai sahabat tidak hancur karena perasaan.

"Gue bakal tetap usaha!"

       
                           ~o~O~o~

Rumah Bayu sekarang begitu ramai, Rere dan Bayu selalu bertengkaran dalam hal kecil apa pun, membuat Bik Erni hanya menggelengkan kepalanya karena tingkah majikannya.

"Balikin kagak?"

"Kagak mau, kalo bisa ambil!"

Bayu berjinjit-jinjit agar Rere tidak bisa meraih buku novel yang berada di tangan miliknya. Dengan kesal Rere melompat agar bisa mendapatkan kembali buku miliknya, Bayu yang begitu tinggi berbeda dengan Rere yang tinggi hanya sebatas dada Bayu.

"Balikin kampret!" teriak Rere mulai kesal akan ulah jail Bayu

"Ambil kalo bisa," ucap Bayu dingin.

Dengan kesal Rere menendang kehormatan yang dijaga oleh Bayu. Kelengahan yang begitu menyakitkan membuat Rere tertawa terbahak-bahak menyaksikan Bayu meringis kesakitan.

"Bangke, ini sakit njirr!''

"Bodo amat."

Rere langsung pamit meninggalkan Bayu yang masih meringis kesakitan, betapa bahagianya Rere membuat sang mantan kalah.

'lain kali, jangan iseng banget jadi mantan' batin Rere

Bayu yang melihat kepergian Rere yang masuk ke dalam kamar tamu hanya berdecak sebal, sakit yang dirasakan olehnya sangat luar biasa karena ulah laknat Rere.

"Gue balas loh!"

Ide pun muncul, Bayu langsung menyuruh Baik Erni untuk mematikan semua lampu agar gelap. Dengan cepat, Bayu langsung mencari senter dan Kain putih untuk menakuti Rere.

"BIK, KOK LAMPU MATI!" teriak Rere yang bingung lampu tiba-tiba mati.

Bayu yang mendengar teriakan Rere langsung menuju kamar tamu, berjalan layaknya hantu membuat kesan menjadi merinding terutama Rere.

"Si-siapa?"

"Penghuni rumah lama ini."

Rere bergidik ngeri mendengar suara samar yang begitu halus tapi mengerikan jika di dengar, hati Rere begitu berdetak kencang karena takut sedangkan Bayu hanya bisa menahan tawa akan kekonyolan semua ini.

'Mampus, siapa suruh nendang kehormatan gue!' batin Bayu.

Dengan langkah yang mendekati Rere yang masih bingung darimanapun suara itu, kain putih yang bersinar karena senter menambah nyata peran yang dilakukan oleh Bayu.

"Hantu!"

Rere langsung lari terbirit-birit menghindar dari Bayu, betapa takutnya Rere kala melihat penampilan Bayu menyerupai hantu menyeramkan.

"Bangke, malah di tinggal gue!" ketus Bayu.




Mantan Kagak Ada Akhlak (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang