Kesy dan Afga

132 30 1
                                    

Kesy hanya bisa berlari dan lari dari semua luka, hingga akhirnya dia berhenti di tempat biasanya dirinya meraung-raung terisak dengan luka, betapa lelahnya dirinya saat ini.

Kesy hanya bisa berlari dan lari dari semua luka, hingga akhirnya dia berhenti di tempat biasanya dirinya meraung-raung terisak dengan luka, betapa lelahnya dirinya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue, udah gak tahan!" teriak Kesy dengan air mata terus mengalir sambil memeluk kedua lututnya.

Gara melihat itu, di saat Kesy berlari dari mereka. Gara langsung mengejar Kesy hingga berada di sini, betapa sakit hati Gara melihat Kesy terisak dengan sendu hingga badannya gemetar.

'Badan yang bergemetar, bertanda saat ini loh sedang terluka terlalu dalam,' batin Gara hingga membuat air mata miliknya jatuh seketika.

Tanpa basa-basi lagi dan tidak tahan dengan semua ini, Gara langsung menarik lengan Kesy dan memeluk erat gadis yang dirinya cinta. Beribu penolakan yang dilakukan oleh Kesy akhirnya luluh dan terisak di dada bidang Gara.

"Menangis lah, keluarkan semua luka!"

"Hiks ... hiks ... gue lelah!?''

Gara langsung mengelus rambut panjang Kesy dengan lembut, betapa perihnya hati saat ini. Betapa tidak peduli Gara jika baju miliknya basah karena tangisan Kesy.

"Gue sayang dia, gue cinta sama dia, tapi apa?" tanya Kesy hingga makin mempererat pelukannya saat ini.

"Gue tahu, bertahan dengan cinta sepihak itu menyakitkan!" ketus Gara.

"Gue gak guna!" hina Kesy hingga membuat Gara makin mempererat pelukannya.

Sakit, antara lain Afga tersungkur diam dengan mata masih berembun kala mendengar lontaran dan bentakan Kesy, betapa perih perasaan Afga saat ini.

"Gue kenapa bodoh?"

"Kenapa gue, gak sama sekali paham situasi gini?!"

Afga berteriak-teriak sekuat mungkin dengan perasaan hancur saat ini, satu sisi dirinya sadar. Bahwa Aletta tidak akan pernah mencintai dirinya.

"Inget satu hal, gue hanya mencintai Adit bukan orang lain termasuk sahabat sendiri," ucap Aletta yang tiba-tiba di ingat oleh Afga.

Entah kenapa? Saat ini Afga sedikit menyesal bahkan mulai sadar. Betapa buta saat ini hati miliknya karena cinta Aletta.

"Kesy, gue minta maaf."

Sekarang Afga langsung bangun dan beranjak pergi menuju apartemen miliknya, di sana semua amarah dan luka akan Afga keluarkan tanpa melukai orang.

'Sekarang, tidak ada gunanya gue bertahan!' batin Afga sambil tetap melangkah satu persatu anak tangga meski seakan langkah dirinya kali ini begitu berat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


'Sekarang, tidak ada gunanya gue bertahan!' batin Afga sambil tetap melangkah satu persatu anak tangga meski seakan langkah dirinya kali ini begitu berat.

"Apa saat ini, gue boleh pamit?" tanya Afga pelan dengan tatapan kosong.

BRAAK!

Mantan Kagak Ada Akhlak (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang