Bab 5

82 38 13
                                    

Typo bertebaran help me...

***

Tett!

Akhirnya bunyi bel yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh siswa dan siswi SMAN 6 Cilegon itu terdengar nyaring yang menandakan jam mata pelajaran sudah selesai. Terlihat semua siswa dan siswinya berhamburan keluar kelas. Zifa yang masih kesal dengan sahabatnya itu pun, meninggalkan mereka terlebih dahulu.

"Gara-gara Lu! Zifanya ngambek ihh!" Ucap Ciara yang gemas dengan kelakuan Liza dikantin tadi.

"Ya maaf! Mulut gue nih ga bisa direm kalau liat yang bening-bening kaya mereka!" Ucap Liza dengan senyuman yang tidak jelas. Ciara yang melihatnya pun bergidik geli. Sahabatnya mungkin saat ini lupa meminum obat gilanya itu.

Ciara akui bahwa keempat cowok yang ada dikantin itu memang tampan, tapi dia tidak akan berani untuk berteriak sehisteris seperti Liza. Sudahlah, lupakan kejadian dikantin tadi. Ciara pun menyeret Liza untuk mengejar Zifa, bodo amat dengan makian yang kini terlontar dari ucapan Liza.

"Zifa tunggu ihh!" Ucap Ciara dan Liza bersamaan. Zifa pun menghentikan langkah kakinya. Dan menoleh kearah keduanya dengan malas.

"Apaan! Gue masih kesel ihhh sama kalian! Jahat banget! Sebagai gantinya gue mau coklat!" Ucap Zifa dengan menghela nafasnya. Tadinya ia akan mendiamkan sahabatnya itu, tetapi mana bisa Zifa seperti itu.

"Oke siap bos!" Ciara dan Liza pun menyetujui dengan mantap.
Kini ketiganya melangkahkan kakinya menuju mini market diseberang sekolahannya itu. Tepat didepan pintu masuk, Zifa hanya menunggu sahabatnya. Ia malas untuk masuk kedalam. Bukan karena kejadian waktu itu, tapi ini murni ia sedang malas.

"Lu! Temennya cowok yang nyebelin waktu itu kan?" Ucap Zifa seraya menghampiri sosok laki-laki yang kini sudah ada dihadapannya.

Dia hanya mengangguk dan mengulurkan tangannya, "Kenalin gue Afkar Pradipta, panggil ajh Afkar." Yah, laki-laki tersebut adalah Afkar. Zifa pun hanya mengangguk tanpa mau membalas uluran tangan Afkar. Sedangkan, Afkar menurunkan uluran tangannya saat tak mendapat respon dari cewek didepannya itu. Zifa menatap malas seseorang yang ada didepannya.

"Maafin sahabat gue ya! Dia emang orangnya begitu. Ya udah gue duluan! Nama Lu si---" Zifa pun menyela ucapan cowok yang didepannya itu, "Nazifah Badia, panggil gue Zifa." Ucap Zifa cuek dan meninggalkan cowok yang bernama Afkar tadi.

                                                                        ***
  Cecan Unchhh😋  
Ciara Lucnutt 🤓,, Liza Tangkil😌, Anda
                                                               

  Ciara, Liza gue pulang duluan! Kalian lama ihh😏
  14.53✓

Setelah mengirimkan pesan digrupnya itu, kini Liza sudah ada di rumah dan saat ini ia sedang menikmati secangkir hot coklat bersama bundanya ditaman belakang. Bodo amat jika sahabatnya itu memaki-maki dirinya saat ini.

"Bunda lihat akhir-akhir ini kamu suka murung terus! Ada apa? Cerita sini sama bunda!" Ucap Nadia yang kini sedang mengelus pucuk kepala Zifa. Zifa hanya tersenyum. Walaupun Zifa dekat dengan ayahnya, ia juga terkadang dekat dengan bundanya.

"Zifa gapp bund, Zifa cuma kangen kak Sabrina. Gimana ya kabarnya?" Ucap Zifa seraya menatap manik mata Nadia. Nadia hanya tersenyum singkat.

"Sekitar jam 9 pagi tadi, kak Sabrina telpon bunda. Kabar kak Sabrina baik kok, dia kangen juga sama adek nakalnya ini!" Ucap Nadia seraya mencubit pipi Zifa dengan gemas. Zifa hanya mengerucutkan bibirnya itu.

ZIFTAR (Zifa dan Akhtar) HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang