Typo bertebaran help me...
***
Liza pun kaget, keempat dari cowok tersebut ada pelaku yang membuat Zifa tercebur kedalam kolam ikan itu.
"Tunggu-tunggu, Lu kan yang buat sahabat gue masuk kedalam kolam ikan tadi pagi?" Ucap Liza dengan menunjuk-nunjuk salah satu dari keempat cowok tersebut.
Tatapan bertanya-tanya yang diarahkan ketiga cowok tersebut pada seorang Febian Akhtar Wijaya. Yah, yang menabrak Liza tadi adalah Daffa. Ciara yang belum mengerti dengan kejadiannya saat ini, ia hanya diam saja dan menonton pertunjukan sahabatnya itu dengan keempat cowok tersebut."Akhtar emangnya Lu ngapain?"
Daffa pun reflek melontarkan pertanyaan yang ada dibenaknya. Tentu saja dia kaget, bukan dirinya yang disalahkan namun cewek didepan itu kini sedang menatap tajam sahabatnya itu. Sedangkan Akhtar hanya menaikan bahunya dengan tangan yang dimasukkan kedalam saku celananya itu. Ia pergi begitu saja tanpa memperdulikan sekitarnya."Ehh, Lu kurang ajar banget! Ga tahu sopan santun ya Lu!" Liza pun geram dengan cowok yang tak sengaja ia melihat name tagnya dengan nama Febian Akhtar Wijaya.
Afkar, Kamal dan Daffa pun pergi begitu saja mengikuti Akhtar yang sudah tak terlihat keberadaannya."Dasar ya! Cowok-cowok ga tahu sopan santun!" Ciara yang tadi diam saja, kini suara melengkingnya terdengar dengan nyaring. Liza pun menatap sinis Ciara, Ciara hanya bisa menyengir.
"Tuh cowok ngeselin semua! Satunya dah buat Zifa kecebur ke kolam ikan dan temennya itu buat gue jatuh! Gue masukin tuh cowok-cowok ke sumur tahu rasa Lu pada!" Liza pun mengucapkannya dengan menggebu-gebu, sedangkan Ciara tertawa terbahak-bahak melihat raut wajah Liza.
"Dahlah gue mau pulang by Liza sayang!"
Ciara pun berlari dengan cepat sebelum sahabatnya itu memaki-maki dirinya dengan suaranya yang sama persis dengan dirinya itu. Didalam hati, Ciara pun menghitung mundur. 3, 2, dan pastinya setelah ini teriakan yang begitu memekikan akan terdengar.
"Ciara!!! Lu sama ajh ngeselin! Gue ceburin Lu ke sumur juga tahu rasa Lu!"
Dan tebakannya tepat sasaran, ia hanya terkikik geli. Membuat sahabatnya kesal adalah kesenangan bagi dirinya tersendiri.
***
Sang fajar kini telah berganti dengan malam yang dipenuhi dengan bulan dan bintang yang bertebaran di langit. Terlihat keluarga yang harmonis, sedang melakukan aktivitas rutinnya yaitu berbincang-bincang sebelum memasuki dunia mimpi yang begitu indah.
Yah, keluarga Nazifah Badia memang selalu harmonis. Dikeluarganya selalu tercipta kerukunan dan ketentraman. Walaupun, Zifa adalah anak tunggal tetapi ia tak pernah merasakan kesepian. Keluarganya selalu memberikan ia kebahagiaan dan keramaian seperti saat ini."Ayah seneng liat kamu yang selalu senyum seperti ini," ucap ayahnya yang bernama Roy. Zifa pun tersenyum manis. Zifa mengakui ia selalu bermanja-manja dengan ayahnya itu. Ia lebih dekat kepada ayahnya daripada bundanya.
"Tiap hari kerjaannya manja terus sama ayah Zif." Ucap Nadia yang datang dengan membawa 3 cangkir hot cokelat dan camilan.
"Bunda ma cemburu terus sama anaknya, lagian ayah juga ga marah kok." Zifa pun sengaja menjahili bundanya itu. Ia terlalu senang dengan raut wajah bundanya saat ini.
"Bunda mu itu liat mukanya ga enak di pandang, asem mukanya." Ucap Roy yang tertawa terbahak-bahak, begitupun dengan Zifa.
"Anak sama bapak, sama-sama ngeselin!" Nadia pun menatap tajam keduanya. Sementara Roy dan Zifa bertos ria karena berhasil menjahili bundanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIFTAR (Zifa dan Akhtar) HIATUS
Novela JuvenilNazifah Badia tak pernah menyangka bahwa kehidupannya akan serumit ini sejak awal pertemuannya dengan laki-laki yang bernama Febian Akhtar Wijaya. Laki-laki dengan sejuta pesonanya yang mampu membuat siapa saja jatuh hati kepadanya. Namun, Nazifah B...