Typo bertebaran help me....
***
Kulit putih, hidung mancung, mata sipit, tubuh mungil dengan rambut sebahu membuat siapa saja akan terpana dengan kecantikannya. Sebut saja dia Nazifah Badia, seorang wanita tercantik dan terpopuler di SMAN 6 Cilegon.
"Bidadari gue cantik banget"
"Doi gue itu"
"I love you zifa"
Begitulah suara ricuh disetiap jalan yang dilewati oleh Zifa. Dan itu membuat Zifa sudah kebal dengan segala pujian yang dilontarkan oleh para siswa di sekolahannya.
"Nazifah!" Suara yang super melengking itu membuat seisi satu sekolah melihat kearahnya, lebih tepatnya dibelakang Zifa.
"Apaan sih!" ucap Zifa ngegas sambil melanjutkan jalannya.
"Ishhh, berhenti dulu kampret!"
Zifa pun tak mendengarkan apa yang dilontarkan oleh sahabatnya itu. Ia tetap berjalan menuju kelasnya dan tiba-tiba....Duk...
Brakk...
"Ciara, Liza!!!" Zifa pun menatap kesal kepada dua orang yang sekarang dihadapannya itu. Yah, dia adalah Ciara si super bawel dan Nur Eliza yang sering dipanggil Liza dengan sejuta ide jahilnya.
"Hehe Zifa jangan marah dong, lagian Lu dipanggilnya ga nengok malah santai banget jalannya," ucap Liza dengan wajah tanpa dosanya itu.
"Lagian Lu berdua berisik, gue pusing dengernya!" ucap Zifa ngegas dan meninggalkan kedua sahabatnya itu.
***Keadaan kelas XI IPS 1 yang awalnya berisik kini menjadi hening sejak kedatangan Zifa. Zifa tak memusingkan hal itu. Hari ini moodnya begitu buruk, ia perlu coklat untuk mengobati mood buruknya itu.
"Gue butuh coklat!!" ucap Zifa berteriak yang membuat seisi kelas menengok kearahnya.
Ouh iya, Zifa ini adalah penggemar coklat. Ia sangat suka sekali, setiap moodnya buruk pasti ia akan mengobati itu dengan coklat."Apaan pada ngeliatin gue! Lu semua pada mau ribut sama gue? Hayo maju sini!" ucap Zifa menggebu-gebu.
"Cantik-cantik kok suka marah-marah terus, kaya nenek sihir!"
Kini emosi Zifa sudah berada di ubun-ubun, ia tak bisa menahannya lagi. Seseorang yang dihadapannya kini selalu mencari keributan dengan dirinya."Apa Lu bilang? Coba ulangi lagi!"
"Cant--""Zifa udah, ga usah didengerin tuh mulut cabe!" ucap Ciara yang menahan Zifa, sebelum sahabatnya itu membuat keributan dengan musuh bebuyutan Zifa. Yah, siapa lagi kalau bukan Angelina Putri.
Zifa pun meninggalkan kelas. Ia tak memperdulikan bahwa kelas pagi hari ini adalah mata pelajaran matematika yang dimana gurunya sangat galak, lagipula ia tak menyukai pelajaran matematika.
"Liza cepetan kejar Zifa!" teriak Ciara karena saat ini dia harus memberikan pelajaran kepada Angel yang suka mencari keributan dengan sahabatnya itu.
***
"Dasar cabe ngeselin! Udah tahu mood gue hari ini lagi ancur bisa-bisanya tuh orang cari gara-gara sama gue!" begitulah ucapan Zifa disepanjang jalan. Ia tak memperdulikan disekitarnya, masa bodo dengan gelar dirinya yang notabenenya cewe tercantik dan terpopuler itu. Kini Zifa sudah diambang mood yang sangat buruk sekali.
Brakk....
Byurr....
"Nazifah!!!"
Liza pun menghampiri Zifa yang keadaannya mengenaskan. Bagiamana tidak mengenaskan, sahabatnya itu masuk kedalam kolam ikan yang dipenuhi dengan lumut dan tanaman enceng gondok."Sialan Lu!" teriak Zifa. Kini emosinya sudah berkali-kali lipat dari sebelumnya. Liza pun menghampiri Zifa dan membantunya berdiri.
"Lu jalan tuh pake mata! Liatkan sekarang gue jadi korbannya!" ucap Zifa dengan dengan emosi yang menggebu-gebu. Sedangkan yang menabraknya malah terlihat santai dan pergi begitu saja.
"Awas ya Lu! Berani-beraninya Lu sama gue!" ucap Zifa dengan frustasi. Liza pun yang melihatnya hanya meringis melihat keadaan sahabatnya itu. Sebenarnya Liza ingin tertawa, namun ia urungkan.
"Zifa Lu kenapa?" ucap Ciara yang tiba-tiba datang dari belakang tubuh Liza. Dan Liza pun hanya diam saja, ia tahu bahwa mood Zifa pasti sangat tidak baik saat ini. Jadi, ia mencoba diam saja.
"Diam Cia, gue mau pulang! Ijinin gue hari ini." ucap Zifa dengan ketus.
Ciara dan Liza pun hanya memperhatikan langkah Zifa yang kini sudah menjauh."Liza, Zifa kenapa bisa nyebur ke kolam ikan itu sih!" ucap Ciara yang menunjukkan kolam ikan yang ada disampingnya.
"Boda ah gue ga mau jelasin! Pusing gue!" ucap Liza yang meninggalkan Ciara dengan pertanyaan yang sedang menerka-nerkanya itu.
"Punya sahabat ngeselin semua! Mati ajh Sono!" ucap Ciara yang sudah kesal dengan kelakuan sahabatnya itu, masa bodo dengan suaranya yang menggangu ketenangan disekitarnya.
***Lanjut atau kaga? Bingung seriusan dah. Belum bisa nyelesain cerita, tapi dah buat cerita lagi. Teman-teman disini ada yang samakah dengan aku?
Awww... Kaga bisa bikin covernya. Dahlah tambah merana aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIFTAR (Zifa dan Akhtar) HIATUS
Novela JuvenilNazifah Badia tak pernah menyangka bahwa kehidupannya akan serumit ini sejak awal pertemuannya dengan laki-laki yang bernama Febian Akhtar Wijaya. Laki-laki dengan sejuta pesonanya yang mampu membuat siapa saja jatuh hati kepadanya. Namun, Nazifah B...