tiga

2 0 0
                                    


"Sayang nunggu lama gak"

"Gak"sambil menyuapi makanan kedalam mulutnya

"Makan yang banyak ya"

"Iya lah, bicara sama kamu butuh tenaga"

Adam hanya mengelengkan kepalanya sambil tersenyum.
"Tadi bicara sama siapa"

"Rafi temen kamu"

"Owh, jangan deket sama dia ya"

"Kenapa"

"Aku gak suka, dia tuh banyak gombal"

"Cemburu"

"Cemburu, tapi dia gak selevel sama aku"

"Iyaiin"

Mereka berdua sedang asik makan tiba-tiba datang seorang gadis menyelonong duduk disebelah adam

"Adam, sudah lama ya"

"Siapa lo"adam langsung menjauh dari perempuan itu

"Masa kamu lupa sih,aku farah mantan kamu"

"Owh, Cuma mantan, gak usah deket gue"

"Ehh kenapa"

"Pacar gue nanti cemburu,pergi sana"

"Owh, kamu udah punya pacar" sambil melirik indah yang sedang asik makan tanpa mempedulikan gadis didepannya.

"Selera kamu turun ya dam, kok mau pacaran sama dia,cantik-kan aku kali"

Indah yang merasa direndahkan mengangkat kepala nya dan melirik gadis didepannya dengan datar.

"Kenapa lo natap gue,iri liat mantan adam lebih cantik dari lo"

"Mbak membuat saya mual, dan gak nafsu makan lagi, padahal saya baru makan loh dari tadi pagi"

"Terus urusan sama gue apa"

Adam masih menatap kedua gadis itu hendak adu mulut, adam sadar pacarnya sedang halangan akan gawat nanti pacarnya jambak-jambakan, adam tidak peduli dengan farah yang dijambak indah, tapi adam akan marah pacarnya dijambak si farah.

"Far, pergi sekarang atau gue suruh temen gue nyeret lo"

"Gue belom selesai bicara sama pacar lo ini "

"Owh jadi lo mau diseret ya"

Adam memanggil rafa di meja tak jauh dari nya, farah melotot ancaman adam tidak main-main. Sebelum dia diseret yang akan membuat ia malu karena pengunjung mulai melirik kearah meja mereka. Farah beranjak dari tempatnya sambil berjalan menghentak-kan kaki.

"Sayang udah ya, aku gak mau kamu sakit"

"Aku gak suka dia ngatain aku dam"

"Kamu mau jambak dia nanti aku temenin tapi gak sekarang kamu lagi sakit"

"Hn"

_______________ vote _____________

"Indah kopernya sudah dikemas"

"Blom bu males"

"Ya Allah indah lusa kita mau berangkat, nanti kalau kamu gak kemas sekarang kamu kelimpungan kalau ada barang yang tinggal"

"Iya bu iya bentar lagi indah kemas"

Indah yang sedang memakan cemilan didepan ditv dikejutkan dengan ketukan pintu rumahnya, dengan ogah-ogahan gadis itu pergi membuka pintu.

"Ngapain kesini"

"Emang pacar gak boleh ngapelin pacarnya"

"Ya bolehlah, bawa makan gak"

"Nih aku bawa martabak"

"Yes, makasih ya"

"Gak disuruh masuk"

"Oh iya hehe , yuk masuk"

Mereka berdua masuk dan menuju kedepan televisi, indah langsung kedapur untuk memindahkan martabaknya.

"Dirumah gak ada orang"

"Ada kok, ibu sama ayah ada dikamar, kak vie gak tau kemana"

"Owh, sayang hadiah mas ari aku belum nyari"

"Kan aku udah bilang 2 hari yang lalu"

"Iya maaf sayang aku lupa, rapat basket padat banget"

"Salah sendiri"

"Jadi gimana dong"

"Terserah kamu lah, ngapain nanya aku"

"Kamu gak mau bantuin aku"

"Kamu mau ngasih apa"

Adam berbisik kepada indah, indah langsung terkejut.

"Gak, aku gak mau dibilang manfaatin cowo aku yang tajir"

"Aku gapapa kok kamu manfaatin"

"Ihh adam, kamu kasih dia kipas angin aja yang 200k"

"Yaudah kalau kamu mau itu"

Mereka berdua menonton sambil bercanda. Sedang asik bercanda datang lah seorang perempuan dengan baju santai menghampiri indah dan adam.

"Ehh ada adam"

"Halo kak vie"

"Hai, dek beli

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

village and boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang