01|. Awal dari rasa

151 83 13
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!
🍒Happy reading!🍒
.
.
"Rasa tidak perlu waktu yang lama untuk
Tumbuh, sama seperti rasa ku kepadamu,
Hanya perlu satu detik untuk rasa ini tumbuh."
~Nazwa Aurelia Agatha
Quote story||My Frozen Prince.
.
.

Tringggggg!
Suara alarm berbunyi di atas nakas, membangunkan sosok gadis yang terlelap di balik selimut tebalnya.

"Nghh ... berisikkkk ihh! gak ada kerjaan lain apa selain bangunin orang! udah bunyi nya tringgg doang ... coba sekali-kali bunyinya 'Bangun Nazwa sayang udah pagi' ganggu aja orang lagi enak-enak tidur juga," dengus Nazwa mematikan alarm dan bangkit dari kasur nya.

"Nazwa ... bangun!! nanti kamu kesiangan ..., ini hari pertama kamu SMA loh!" teriak Lina, lalu membuka pintu kamar anaknya.

"Astaghfirullah kaget!" ucap Nazwa ketika ia dan Lina bersamaan membuka pintu kamar Nazwa.

"Lah tumben udah bangun?, cepat gih mandi terus turun kebawah mama udh siapin roti sama susu di meja makan," ucap Lina.

"Mama Lina yang cantik ... masa abis mandi langsung turun kebawah Nazwa kan harus ganti seragam dulu, dandan dulu, nyiapin buku, and pake sepatu dulu," ucap Nazwa sambil terkekeh kecil.

"Ya Allah bukan anak gue," ucap Lina mengelus dada. "Udah sana mandi terserah mau ngapain juga capek mama ya lama-lama dibikin naik darah terus sama kamu." Lanjutnya memutar bola mata malas.

"Iya iya becanda doang mah, hehe ..., mah kalo boleh tau mama sama papa dulu pas buat nazwa pake gaya apa?" ucap Nazwa sok polos

"Nazwaaaaaaa!!!!!!" teriak Lina kesal dan menahan malu, bisa-bisanya nazwa mempertanyakan hal seperti itu.

Nazwa yang melihat aura-aura mencengkam dari lina segera berlari menuju kamar mandi dan mengunci nya dari dalam sebelum ada sesuatu yang benar-benar melayang kearahnya.

"Astaghfirullah untung anak sendiri," ucap Lina melenggang pergi dari kamar Nazwa.

* * * * * * * * *

"Mahhh! Nazwa berangkat! Assalamualaikum!" ucap Nazwa mengambil sepotong roti yang sudah lina siapkan di meja makan.

Nazwa melirik arjoli yang melingkar di tangannya, jam menunjukkan pukul 07.45 masih ada waktu 15 menit untuk sampai kesekolah sebelum gerbang sekolahnya ditutup oleh pak kumis.

"Astaghfirullah angkot mana angkot hehh! udah jam segini juga! hufttt ..., emang ya menunggu tanpa kepastian itu ga enak hikss," ucap Nazwa mendramatis.

Tinnnnnn!
"Ayammm ayamm mati sebelah!" ucap Nazwa refleks menangkupkan kedua tangan di depan wajahnya.

"Lo kalau mau mati kira-kira dong!" Teriak Nazwa kesal tanpa memandang seseorang didepan nya.

Hening..

Nazwa bingung kenapa tidak ada jawaban?padahal masih ada suara deru mesin motor di hadapan nya,apa orang di depan nya ini bisu?(Astaghfirulah ... inget dosa Nazwa)
Nazwa pun membuka kedua tangannya dan menatap seseorang di depannya.

Seketika ia disuguhkan pemandangan yang tuhan pahat begitu sempurna di mata nya ...,
Alis tebal, rahang tegas, tatapan tajam menatap intens kearahnya ... dan ...

"Kyaaaaaaa!!! Hud Filbert! demi apa demi apa? tabok gue tampar gue hehh! ini beneran Hud Filbert? huaaaaa mama Linaa anakmu bertemu calon mantu idamanmu!" teriak Nazwa sambil loncat-loncat kegirangan.
katakanlah Nazwa seperti anak tk yang baru saja mendapatkan mainan baru nya.

My Frozen Prince (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang