Bab 20 - Seriously?

117 32 7
                                    

***

Yang ngedit, is the best! Ini lho yang jadi cast-nya Dadang Syarifuddin--cowok yang mirip Lee Know boyband Korea Stary Kids. Awokawok. 😄 Ini bener-bener Lee Know versi lokal! Aku dapet dari Pinterest waktu itu, tenang aku udah izin kok buat nge-save fotonya, xixi.

Kalau Dadang versi kalian kayak gimana? :v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau Dadang versi kalian kayak gimana? :v

***

Nana itu memiliki hubungan apa dengan Dadang? Bagaimana bisa Jennie melihat adegan mereka saat ada di toko boneka tersebut? Memikirkan hal itu membuat Jennie pusing. Belum lagi surat yang akhir-akhir ini meneror dirinya.

Aneh dan sangat membingungkan.

Saat berbelok ke kooridor kanan, tak sengaja seorang siswi menabraknya berlawanan arah sehingga menyebabkan punggung Jennie membentur dinding dengan lumayan keras. Untunglah Jennie tidak terlalu merasa sakit saat punggung menghantam dinding.

Siswi itu menutupi sebagian wajah hingga tidak ada yang bisa mengenali. Siswi itu hanya meminta maaf kemudian dia berlari menuju sebuah ruang toilet.

"Heh! Tunggu!" panggil Jennie pada siswi itu, tangan kanan terulur hendak menggapai syal yang menyelimuti sebagian wajah siswi itu, tapi karena dia keburu pergi tangan Jennie hanya menggapai udara kosong. Sial!

Jennie mengernyitkan dahi, mencoba mengingat-ngingat suara siswi itu. Sepertinya Jennie tidak asing dengan suara itu. Siapa siswi itu? Jennie tidak punya pilihan selain mengejar siswi itu.

Pertanyaan yang membuatnya sangat cemas adalah, kenapa siswi itu menutupi sebagian wajah? Apakah wajahnya terluka? Atau wajahnya jerawatan?

Untuk mengetahui kebenaran maka Jennie harus mencari tahu sekarang. Siswi itu sudah masuk ke toilet, sedangkan Jennie berjalan mengendap-endap. Menolehkan kepala ke kanan dan kiri untuk mengecek ada orang lain atau tidak.

Ternyata suasananya sepi membuat Jennie menghela napas lega. Dia segera menempelkan telinga kanan ke pintu toilet yang dimasuki siswi tadi.

Sunyi, bahkan suara gemericik air pun tak terdengar. Bodoh, Jennie menepuk dahi. Ruang toilet memang kedap suara. Kenapa Jennie bisa lupa?

Akhirnya Jennie memilih pergi meninggalkan toilet dengan rasa penasarannya, tapi saat baru satu langkah pintu terbuka membuat Jennie langsung menoleh ke belakang dan mendapati siswi itu terkejut.

"Rani?" Dahi Jennie berkerut, berjalan kembali ke arah siswi yang ternyata adalah Rani. Wajah Rani basah dengan kedua mata bengkak? "Lo enggak pa-pa?"

Rani gelisah, tersenyum kikuk, dan mencoba mencari-cari alasan. "Mmm, i--iya, Kak. Aku enggak pa-pa kok."

"Lo habis nangis?" tanya Jennie lagi membuat Rani semakin gugup seakan-akan sedang diintrogasi.

Aplikasi Cinta [ Up Sesuka Hati ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang