02

1K 166 20
                                    

[i was lost until i met you — sad boy with a laptop ]
0:00━|━━━━━━━1:48
◅◅  ▷  ▻▻

"Sedang apa kamu di sini?"

Kamu terkesiap mendengar pernyataan tersebut. Apa memang benar-benar dilarang ke kebun elok ini? Apa kamu salah masuk ke properti orang? Ribuan pertanyaan memutari kepalamu.

Tatapan laki-laki itu sungguh mengerikan. Seperti tidak punya nyawa. Jika pandangan bisa menusuk, maka kamu sudah tertusuk berapa kali tadi. Suaranya juga sungguh monoton saat ia menanyakan pertanyaan tadi.

Berkeringat dingin, kamu tak tahu harus apa. Kamu tak pernah berada di situasi seperti ini. Tadi baru saja kamu hendak mengambil bunga putih dan ia melihatnya. Aduh, seseorang, tolong..

Laki-laki itu sepertinya menunggu jawabanmu. Ia masih saja bergeming saat melihatmu kebingungan. Mau ditaruh mana wajahmu sekarang? Jika Atsumu atau Osamu melihat ini sudah pasti mereka akan menertawaimu.

"I-itu," Satu kata terucap di bibirmu. Kamu sedang berusaha untuk membuat rangkaian kata-kata untuk keluar dari situasi tak mengenakkan ini.

"Hm?"

Hanya satu deheman membuatmu mati beku. Kata-kata yang sudah terbentuk tadi hancur lebur seketika. Kamu merasa seperti diinterogasi seorang polisi.

"A-aku hanya mengambil bunga." Kamu mencoba untuk jujur walau sebenarnya takut dimarahi oleh laki-laki itu.

"Bunga apa?" Lagi-lagi ditanya. Kamu meneguk ludah.

"Bunga ini..." Jari telunjukmu mengarah ke bunga putih di depanmu.

"Oh." Sepertinya laki-laki di depan [Name] memang irit bicara atau ia memang tak tahu mau bereaksi apa lagi kepada gadis itu sehingga mengatakan yang seperlunya saja.

"Maafkan aku," Kamu membungkuk, merasa bersalah. Sudah seharusnya kamu tahu bahwa memetik bunga sembarangan itu ilegal. "Maaf karena aku memetik bunga sembarangan. Bunga ini cantik sekali, jadi tanganku ingin mengambilnya. Maaf."

"Tak apa, ambil saja."

Kamu mengangkat kepalamu yang sedari tadi melihat ke tanah. "Eh?" Apa kamu salah dengar?

"Ambil saja bunga itu. Aku memperbolehkan kok." Sahutnya lagi. Kali ini tidak dengan suara robotik itu, melainkan dihiasi senyuman kecil yang membuatmu salah tingkah.

Ternyata saat ia tersenyum manis juga.

"Tapi aku tak enak mengambil ini. Tak apa. Aku akan melihatnya saja." Akhirnya pilihan tersebut menjadi final.

Laki-laki bersurai putih paduan hitam itu tiba-tiba saja datang ke arahmu. Tadi ia sedang melakukan sesuatu di belakang semak yang kamu dekati, sekarang ia di sebelahmu.

Tangannya meraih bunga putih itu dan memetiknya. Lalu ia menoleh ke arahmu dan memberikannya.

"Ini bunga putih yang kamu mau," ucapnya lembut. "Ini bunga melati."

"Ah, melati.." Kamu cukup terkejut dengan perubahan aksi dan raut wajah laki-laki itu. Tapi yang kamu sadar, matanya berbinar-binar saat membicarakan tentang bunga.

"Iya. Oh ya, apa aku mengenalmu..?"

Kamu menggelengkan kepala sebagai respon. "Aku bukan dari daerah sini," jawabmu pelan.

"Ah, pantas saja. Aku tak pernah melihatmu." Laki-laki itu membersihkan dirinya dari debu dan tanah di bajunya. "Salam kenal. Kita Shinsuke. Aku pemilik kebun ini."

Fakta bahwa ia yang mempunyai kebun ini membuatmu semakin terkejut. Kita Shinsuke memang benar penuh kejutan, bahkan di hari pertama kamu bertemu dengannya.

"Miya [Name]." Kamu tersenyum saat mengenalkan dirimu. "Senang berkenalan denganmu, Kita-san."

Perkenalan yang singkat diawali dengan kamu yang terlihat ingin mencuri bunga. Konyol sekali, batinmu.

"Miya..? Apa itu berarti.."

Perkataan Kita terhenti, membuatmu bertanya-tanya. Ada apa dengan Miya?

"[Name]-chan! Dimana dirimuuu?"

Saat ingin bertanya tentang soal tadi, kamu mendengar suara yang cukup familiar.

"Tadi dia menghilang di sini,"

"KENAPA KAU TIDAK MENGHENTIKANNYA?"

"Lebih susah mencarimu saat hilang daripada [Name]."

Kamu memandang dua orang yang sedang menatap aneh padamu dan Kita. "[Name]-chan, ayo pulang. Eh, siapa itu?"

Atsumu dan Osamu tersadar kamu menghilang. Mereka berjalan lebih dekat ke arahmu, ke kebun milik Kita.

Atsumu menyipitkan mata untuk memperjelas pandangannya. Alangkah terkejutnya ia saat menemukan orang yang selalu mereka elu-elukan. Dan sosok itu berada di sini, di depan mereka, sama kagetnya.

"Kita-san?!"

"Atsumu, Osamu." Kita tak bisa pungkiri betapa senangnya ia melihat dua figur ini — si kembar yang Kita selalu penasaran akan kabarnya.

Osamu langsung berjalan ke arah Kita, sementara Atsumu sudah berlari untuk mendekapkan dirinya ke laki-laki itu. Jarang bertemu membuat Kita membalas pelukan Atsumu dan tos dari Osamu.

Mereka yang begitu akrab membuatmu ingin mencari tahu. Ada apa ini? Kenapa mereka bisa mengenal satu sama lain?

"[Name]-chan," Atsumu memanggilmu, "Ini Kita-san, kapten voli kami yang dulu. Kita-san, aku rindu melihatmu dibanding kepada gadis-gadis!" candanya. Kita hanya mengacak rambut Atsumu. "Kau ini masih saja, ya. Osamu, apa kabar?"

"Baik, kalau kau Kita-san?"

"Baik, baik." jawab Kita. "Aku kira aku takkan bertemu kalian lagi."

Kamu yang mengamati semuanya hanya mengangguk saja. Berarti Kita itu teman lama saudaramu.

"Yah, pasti kau merindukan kami, kan?!"  Osamu menggeleng mendengar pernyataan saudara kembarnya itu.

"Tidak, aku terbebas dari kebisingan."

"HEEEH!?"

"Oh ya, Miya-san, senang berkenalan denganmu." Sahut Kita. "Ah, iya."

"Oh? Kau sudah berkenalan dengan adikku?"

"Adik? Ah, pantas. Yang sering mengantar onigiri ke Osamu, kan?"

"Benar. [Name], kau dipanggil ibu. Pergilah dulu, kami masih ingin ngobrol dengan Kita-san. Masih ingat jalan, kan?" tanya Osamu. "Masihlah!"

Setelah berpamitan pada tiga orang itu, kamu pergi ke rumah.

Hari yang aneh, ujarmu dalam hati sembari mengenggam bunga melati yang Kita ambilkan untukmu.

Hari yang aneh, ujarmu dalam hati sembari mengenggam bunga melati yang Kita ambilkan untukmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NOTE!
Sekarang lagu lo-fi, hehe. Aku suka sekali lagu-lagu yang tipe kayak gini, bikin tenang! Kalo kalian suka lagu kayak mana?

Oke itu aja deh. Jangan lupa tekan 🌟 jika suka ya!
Stay safe and healthy!

garden, k. shinsuke  ☑  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang