12

497 96 11
                                    

[ rap beat 2 — gucci louis ]
0:00━━━━━|━━2:18
◅◅ ▷ ▻▻

Kedua lelaki kembar sedang berjalan-jalan mengitari desa ketika mereka bertemu Kita yang tampak berbeda dari biasanya.

Atsumu dan Osamu sedang bercanda satu sama lain saat mendapati Kita kembali ke awal mereka mengenalnya. Kakak kelas sekaligus rekan volinya itu terlihat murung.

"Pagi, Kita-san! Kita-san yang paliiing ganteng!" Atsumu mencoba menyapa Kita. "Apa?" Hawa dingin seketika menyerang tubuh Atsumu.

Benar-benar seperti dulu lagi.

"Sedang sibuk?" Osamu mencoba menahan Atsumu agar tidak kesal melihat perlakuan Kita. Kita hanya mengangguk. "Ya. Aku duluan, ya." Lalu pergi begitu saja.

"APA MAKSUD DIA? SAMU, SEBENTAR, AKU—"

"Kau mau menghajar kaptenmu sendiri?"

"BUKAN, AKU—"

"Diam, pirang. Cukup. Kau tahu alasan dia seperti itu, kan?"

"APAPUN ALASANNYA TIDAK MEMBENARKAN DIA SEPERTI ITU— apa karena [Name]-chan?"

"Tentu saja, bodoh. Kau ingat saat [Name] bilang mereka hanya sebatas teman, lalu tiba-tiba mereka putus kontak begitu saja."

"Ah, ya. Benar." Atsumu mengangguk-angguk. "Haah, rumit sekali. Kenapa tidak berbicara baik-baik kalau ingin lebih dari teman?" tanyanya lagi.

"Kau memang tak pernah merasakan di posisi seperti [Name] ataupun Kita-san, ya." Osamu menggelengkan kepala pelan.

"Hah?"

"Aku rasa karena [Name] itu tidak yakin dengan perasaannya. Jadi menurutnya yang paling aman, dan karena tidak mau merasa terlalu percaya diri, ia membatasi dirinya dengan Kita sebagai teman. Dengan harapan Kita berhenti melakukan hal-hal yang membuatnya jatuh lebih dalam," Osamu menjelaskan panjang lebar.

"Ditambah lagi Kita-san seperti ini. Ia malah mengikuti skenario adik kita. Cih." Tambahnya.

"Kau ternyata lihai juga urusan seperti ini," Atsumu yang sedari tadi mengobservasi mengangguk-angguk.

"Jelas karena otakku encer tidak sepertimu."

"HEH. Mulutmu itu dari tadi, ya!"

"Hahaha. Ya sudah, kita bisa simpulkan mereka berdua memang... begitu. Apa kau tidak mau membantuku?"

Atsumu mengernyitkan dahi. Ada apa dengan Osamu? Kelihatannya ia cukup serius dalam hal ini. Iya sih, dia selalu serius, tapi tidak seperti ini.

"Kau sepertinya sudah membuat strategi, ya?"

"Begitulah."

"Aku ikut saja. Semoga berhasil."

"Kau percaya padaku, kan?"

"Kau gila?" Lelaki itu tersenyum sumringah kepada Osamu. "Aku selalu memercayaimu. Kita ini, kan, saudara."

Laki-laki bersurai kelabu itu ikut menyunggingkan senyuman pada saudaranya. "Baiklah."

🎐

Kamu sedang memakan semangka dan menemukan Atsumu dan Osamu baru pulang.

"Kami pulang," ujar mereka sambil melepas sendal dan berjalan ke arah dapur.

"Dari mana kalian?" Tanyamu, mengunyah semangka. "Oh, baru saja berjalan-jalan, [Name]-chan! Sayangnya kamu tidak bangun pagi hari ini," Atsumu mengeluh, "Soalnya kami sempat— ah, ya... melakukan hal yang menyenangkan.."

garden, k. shinsuke  ☑  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang