15

615 106 47
                                    

[ merry go round of life (howl's moving castle theme) — joe hisashi ]
0:00━━|━━━━━6:07
◅◅ ▷ ▻▻

disarankan mainkan lagunya!
Kamu sekarang ada di luar. Untungnya acara makan malam sudah selesai. Tinggal para dewasa sedang bercakap-cakap.

Atsumu dan Osamu juga tak tampak batang hidungnya. Mereka benar-benar menghilang. Apa ini sengaja atau..?

"Ah, sudahlah." Tak mau ambil pusing, kamu duduk di salah satu kursi di teras. Menatap langit yang cerah walau sudah gelap gulita. Puluhan bahkan ratusan bintang terpampang dapat dilihat dengan mata telanjang, berkat sedikit polusi cahaya di sini.

Terbersit kejadian tadi yang benar-benar membuatmu malu. "Kenapa aku harus menjadi bodoh saat itu juga..." gumammu pelan.

Dingin. Tak ada siapa-siapa selain jangkrik-jangkrik yang terus saja bersuara. Keberadaan Atsumu dan Osamu yang nihil semakin menambah kesunyian di malam itu.

"Kenapa di luar? Nanti sakit."

Menoleh. Lagi-lagi dia.

"Tak apa. Di sini saja." katamu pelan. Kamu berusaha agar tidak banyak bicara kepada laki-laki yang ada di sebelahmu.

Kita menatapmu dalam diam. Lalu tiba-tiba saja mengacak rambutnya sebal.

"Padahal aku ingin menanyakan sesuatu padamu." ucapnya pelan.

Melirik lagi padanya, kamu hanya bertanya satu kata.

"Apa?"

"Kenapa kamu menjauhiku?"

"Tidak, kok." sanggahmu. Kita lalu kembali berbicara. "Aku merasa kamu menjauhiku."

"Tapi aku tidak merasa aku menjauhimu." Bohong.

Kita langsung menatapmu serius. Malah, seperti tak percaya dengan apa yang kamu katakan tadi. "Apa sebaiknya aku perlu berbicara secara empat mata denganmu di tempat lain? Agar kamu menjelaskannya secara jelas, singkat dan padat?" katanya dingin.

Jawabanmu hanyalah menoleh ke arah lain. Sebenarnya kamu penasaran, namun... tidak. Tidak usah.

Dan setelahnya kamu tersentak kaget — Kita menarik tanganmu agak kuat. "Ikut denganku."

Dalam benak seorang Kita Shinsuke kali ini, adalah untuk tidak melepaskan kesempatan emas yang jarang ia dapatkan.

Ia tidak mau kehilanganmu untuk kedua kalinya.

🎐

Kamu bersusah payah mengikuti kapten voli Inarizaki itu. Jalannya sungguh cepat, seperti tidak menerima alasan apapun untuk melambat. Tangannya masih saja mengenggammu.

Sampai di tujuan, Kita melepaskan genggamannya. Kamu memicingkan mata dan baru sadar tempat apa ini — tempat pertama kali kamu bertemu dengan laki-laki bersurai dwiwarna ini.

"Kita bicara di sini saja." Kita memulai pembicaraan. Lelaki itu menatapmu serius seperti ingin menerkammu beberapa detik tadi. Namun sekarang tatapannya berubah menjadi lembut.

"Jika aku ada salah, aku minta maaf. Tapi, aku ingin mendengar penjelasan darimu." ujarnya lagi.

Kamu meneguk ludah. Mau menjelaskan apa? Ini semua memang murni kesalahanmu sendiri. Osamu saja mengatakan seperti itu.

Apa yang harus dilakukan? Terus saja menghindar? Tidak. Jangan. Kamu mencoba untuk berpikir jernih.

Apa lebih baik untuk mengibarkan bendera putih saja?

garden, k. shinsuke  ☑  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang