Musim dingin pun telah datang, salju berjatuhan dari langit dan menutupi seluruh permukaan yang terbuka.
Dan lagi-lagi dokter Albert bilang bahwa aku dan Angel dilarang pergi keluar rumah sakit ini karena cuaca yang sangat dingin.
Tapi aku tidak kehabisa akal, aku akan tetap membawa angel untuk bermain ski ditaman pada perayaan tahun baru nanti, semoga saja salju masih turun pada saat itu.
Tidak terasa besok sudah hari terakhir ditahun ini dan tidak terasa pula sudah hampir satu tahun aku mengenal angel.
Aku pun berencana mengajak angel untuk pergi ke taman malam ini.
"Hei Angel!" teriak ku.
Angel seperti biasa dia sedang duduk di bangku favorit nya ditengah taman rumah sakit ini.
Dia menengok ke arah ku dan melambaikan tangannya. Aku pun bergegas menghampiri nya.
"Hai" ucap ku sambil duduk disebelahnya.
"Hai, ada apa?" tanya angel.
"Hmm, apa kamu masih ingin pergi bermain ski?" tanyaku.
"Tentu saja, tapi jika tidak bisa tahun ini juga tidak apa-apa" ucap Angel.
"Apa lagi dokter Albert tidak akan mengizinkan kita keluar rumah sakit disaat cuaca seperti ini" lanjut Angel.
"Tapi bagaimana jika aku bisa mengajakmu tanpa sepengetahuan Dokter Albert?" tanya ku.
Dia menoleh ke arahku.
"Aku bisa membawa mu kesana tanpa sepengetahuan siapapun disini" ucapku.
"Bagaimana caranya?" tanya Angel.
"Kamu tidak perlu tau, jika kamu mau aku bisa melakukan itu untukmu" ucapku.
"Jadi apa kamu mau?" tanyaku kepada Angel.
Angel kelihatan ragu.
"Jika kita ketahuan aku yang akan bertanggung jawab" ucapku.
Mendengar kata-kata ku Angel pun mengangguk.
Aku pun langsung mempersiapkan segalanya agar kami berdua dapat pergi ketaman di tengah kota.
Ketika selesai, akupun pergi menghampiri Angel tapi di perjalanan aku bertemu dengan dokter Albert.
"Hai Andrew, mau kemana?" tanya Dr.Albert.
"A-aku sedang mencari Angel" jawabku.
"Oh, Angel sedang berada di taman luar" ucap Dr.Albert.
"Ohh, terimakasih kalau begitu aku akan pergi kesana" jawabku.
Aku pun segera menghampiri Angel.
"Apa kamu sudah siap?" tanya ku.
"Sudah" jawab Angel.
Kami langsung pergi keluar rumah sakit melewati pintu keluar yang biasa digunakan tukang sampah ketika mengambil sampah di rumah sakit ini.
Setelah itu kami langsung berjalan ke taman tengah kota karena bus hari ini sedang libur karena ini adalah malam tahun baru.
Sesampainya disana Angel langsung bertanya.
"Apa kamu punya sepatu ski?"
"tentu tidak" jawabku.
"Lalu bagaimana kita akan bermain ski disini?" tanya Angel.
"Tentu saja menggunakan sepatu kita" jawabku.
"Menggunakan sepatu biasa memang lebih sulit daripada menggunakan sepatu ski tapi aku yakin kamu pasti bisa" ucapku.
Aku pun menuntun Angel untuk berjalan ketengah danau yang membeku.
Awalnya dia tampak ketakutan karena dia sulit sekali menahan keseimbangan nya, tapi lama kelamaan dia bisa mengendalikan keseimbangannya.
Kami pun bermain ski dengan sangat gembiranya sambil tetap bergandengan tangan.
Tiba-tiba Angel kehilangan keseimbangan lagi dan hampir terjatuh, untung saja aku langsung sigap menangkapnya dan akhirnya Angel jatuh kepelukanku.
Kami berpelukan cukup lama sambil melihat pemandangan langit yang penuh dengan kembang api dari seluruh kota.
"Apa kamu senang?" tanyaku.
Angel tersenyum dan mengangguk sambil tetap berada di pelukan ku.
"Aku juga senang bisa menepati janji ku padamu" ucapku.
Kami pun saling menatap satu sama lain dan selang beberapa saat Angel memejamkan matanya.
Aku pun lalu memejamkan mataku dan langsung menciumnya.
Kami berciuman di malam dingin ditengah danau yang membeku ditemani oleh suara ledakan kembang api yang seperti bersahutan menyambut tahun baru ini.
"Andrew" ucap Angel.
"Hmm?" jawabku.
"Aku sangat bahagia bisa mengenalmu" ucap angel.
"Aku juga bahagia bisa mengenalmu, sebelum kamu datang hidup ku sangat lah sepi dan membosankan"
Angel tersenyum mendengar kata-kata ku.
"Hey Angel lihat lah ini" ucapku.
Aku pun memperlihatkan skill bermain ski ku kepada angel dan dia terlihat sangat kagum.
Namun tiba-tiba Angel kehilangan keseimbangan dan terjatuh.
Guncangan yang terjadi karena Angel terjatuh mengakibatkan es di bawah Angel retak.
"Angel jangan bergerak!" teriak ku.
Aku menyuruhnya tetap diam supaya es nya tidam bertambah retak.
Angel terlihat sangat ketakutan. Aku pun memanggil angel yang terlihat sedang panik.
"Angel dengarkan aku!" ucapku.
Angel menoleh ke arahku.
"Aku akan menghampiri mu, dan aku minta kamu jangan bergerak oke" ucapku.
Angel hanya mengangguk.
Aku pun perlahan berusaha mendekati Angel, tapi setiap aku melangkah es terus bertambah retak dan Angel pun semakin panik.
"Kamu tidak perlu takut, aku akan kesana Angel" ucapku.
Aku pun mencoba melangkah lagi, dan kali ini aku hampir sampai.
Tangan ku berusaha meraih tangan Angel yang sudah dia julurkan ke arah ku.
Tetapi belum sempat tangan kami bersentuhan, es di bawah Angel tiba-tiba pecah dan Angel terjatuh ke dalam danau yang sangat dingin.
Selang beberapa saat es yang aku pijaki juga ikut pecah dan aku pun ikut jatuh ke danau.
Tanpa pikir panjang aku pun meraih angel dan berusaha berenang kepermukaan, tetapi aku tidak dapat menemukan lubang es yang membuat kami terjatuh.
Kami terjebak di dalam air yang sangat dingin yang membuat kami tidak bisa bernafas.
Tapi akhirnya aku berhasil menemukan lubang es itu dan segera mengangkat Angel keluar dari air.
Angel pingsan dan tubuhku lemas karena alat bantu pernafasan kami terendam oleh air.
Sebelum aku kehilangan kesadaran aku sempat menelpon dokter Albert.
"Hey Andrew kamu dimana?" tanya Dr.Albert melalui telpon.
"Taman ditengah kota" ucapku.
Dan akhirnya aku pun kehilangan kesadaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything's Alright
Romance"Apakah kita bisa bertemu lagi?" ucap Angel. "Tentu saja, aku pasti akan menemui mu lagi nanti" ucapku sambil tersenyum. Aku pun melepas genggaman ku.