Janji

32 19 6
                                        

Aku berjalan mengelilingi lorong demi lorong tapi aku tidak menemukannya dimana pun, akupun mulai khawatir dan mempercepat jalan ku sambil terus menyusuri lorong demi lorong.

Tiba-tiba saja dokter Albert memanggil ku dari kejauhan.

"Andrew!" panggilnya.

Akupun langsung berlari ke arahnya, sambil berusaha mengatur napas ku yang semakin lama terasa semakin berat, aku sampai hampir tidak bisa bernapas.

Jika saja bukan karena alat bantuan pernapasan ini mungkin aku sudah jatuh pingsan.

"ada apa?" jawabku sambil berusaha mengatur napas.

"maafkan aku Andrew" ucap dokter Albert sambil memegang pundakku.

"Ada apa dok? Apa ada sesuatu yang terjadi?" tanyaku.

"aku sudah berusaha menyelamatkannya" ucap dokter.

"a-apa yang kau maksud" tanyaku semakin panik.

"aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan nya" kata dokter Albert.

"Apa yang kau maksud dok? Tolong jelaskan dan berhenti lah berbicara tidak jelas seperti itu" ucapku.

"Angel telah tiada" ucap dokter Albert dengan suara pelan sambil menunduk kebawah.

Mendengar hal itu aku langsung tidak dapat berkata kata lagi, tubuh ku lemas seakan aku bisa terjatuh kapan saja, kepala ku pusing seperti ada orang yang telah memukul kepalaku, dan pikiran ku kacau bingung harus melalukan apa.

Meskipun pikiran ku sedang kacau, tetapi tubuhku seakan bergerak sendiri menuju ke ruangan dimana angel berada.

Betapa hancurnya hatiku melihat angel terbaring tidak berdaya dengan wajah pucatnya. Aku berusaha membangunkannya tetapi itu sia sia saja.

"Hey angel, bangunlah! Bukankah kita sudah sepakat akan bermain ski es bulan depan?" ucapku sambil memeluknya.

"Ayolah aku tau kamu hanya tertidur saja, jangan membuat kami semua merasa khawatir" lanjutku.

Dokter Albert pun membawaku keluar ruangan.

"Ayo Andrew kita harus pergi dari sini" ucap dokter Albert.

Ketika sudah di luar ruangan, akupun berlari menuju keluar rumah sakit, dan ketika aku sudah diluar aku terjatuh tepat ditengah jalan.

Kaki ku terkilir dan suana jalanan sedang sangat sepi. Tapi alangkah kaget nya aku sebuah mobil tiba-tiba saja datang dan akan menabrak ku.

"Hey berhenti, kaki ku terkilir aku tidak bjsa bangun" teriak ku kepada pengemudi mobil itu.

Tapi mobil itu sama sekali tidak mengurangi kecepatan. Dia terus melaju kearah ku tanpa mengurangi kecepatan sedikitpun.

Ketika mobil itu hampir menabrak ku, aku tiba-tiba terbangun dikasurku.

"Ap-apa yang terjadi?" ucapku.

"Apakah aku hanya bermimpi?"

Aku pun teringat angel dan tanpa pikir panjang aku langsung pergi ke ruangan angel tapi dia tidak ada disana.

Aku pun berlarian disepanjang lorong dan akhirnya aku sampai ditaman. Betapa lega nya aku melihat angel yang sedang duduk sendirian ditempat biasanya dia duduk.

Dengan napas yang sangat berat aku pun menghampiri angel.

"Aa-angel" ucapku sambil berjalan sempoyongan karena kesulitan bernapas.

Angelpun menoleh kebelakang dan melihatku yang hampir terjatuh, dia pun segera menghampiri ku dan menopang badan ku untuk duduk di sampingnya.

"A-apa yang terjadi Andrew?" tanya angel.

"hehe, aku hanya berlarian mengelilingi rumah sakit ini untuk mencarimu" ucapku sambil tersenyum kearah nya.

"Kenapa?" tanya angel.

"aku bermimpi kamu telah tiada, aku kira itu kenyataan jadi aku segera mencari mu ketika aku terbangun" jawabku.

"Tapi kamu bisa mencelakai diri mu sendiri jika berlarian seperti ini" ucap angel.

"Tenang saja, aku kan sudah berjanji akan membawa mu bermain ski es jadi aku tidak akan sakit sebelum janji ku terpenuhi" jawabku sambil terus berusaha mengatur napas.

Mendengar hal itu angel langsung tersenyum sambil memukul kepala ku pelan.

"Bodoh" ucapnya.

"Hah?" ucapku.

"Jika kau seperti ini bagaimana bisa kamu mengajakku bermain ski es?" tanya angel.

"Jangan lakukan hal ini lagi, kau membuat ku khawatir" ucap angel sambil mendekatkan kepala ku ke bahunya.

Akupun hanya terdiam sambil menaruh kepala ku dipundaknya. Angel mengusap kepala ku secara halus sampai-sampai sesak yang aku rasakan perlahan berkurang.

Everything's AlrightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang