[3] - Helping Me

264 44 12
                                    

Jika tuhan tidak membawamu sebagai takdir, apa mungkin ini sebagai kebetulan?
Kazino - Helping Me

-🥂-

Seulgi mengerjapkan matanya, menyadari dirinya sudah tertidur diatas kasur empuk yang entah dia bingung milik siapa.

Otaknya memutar mencari jawaban atas pertanyaan yang sudah menyiksanya pagi ini.

Belum ingatan kembali sepenuhnya, Seulgi menyibak selimut yang menutupinya, menyadari tidak ada yang hilang Seulgi tersenyum, Lelaki kemarin untung tidak membuatnya harus terpuruk pagi ini, setidaknya itu tertunda.

Seulgi bangkit dari kasur, matanya jatuh pada kartu nama dan selembar cek yang diletakkan disamping kasurnya.

Dia bingung, meraih dua lembar kertas itu dengan bimbang, apakah lelaki itu masih mabuk saat memberiku ini?.

Cek tipis dengan angka awal yang tinggi dan sembilan digit itu membuatnya seketika ngeri, lelaki semalam bukan sembarang orang.

Saat sedang membalik, disebalik kartu nama ada beberapa baris tulisan yang membuatnya bingung.

Gunakan dan simpan dengan baik, kalau bisa lupakan aku dan kembali ke kehidupan normalmu.

Seulgi harus bertindak apa? Dia bingung atas tulisan yang tertera disana, rasanya seperti hal baru yang aneh untuk dirinya.

Kang Brian

Namanya Kang Brian, orang itu bodoh sekali meninggalkan kartu nama tapi meminta Seulgi melupakannya, sungguh hal yang bertolak belakang.

Seulgi mendongak melihat kearah jam dinding yang menunjukan pukul sembilan pagi, astaga aku terlambat.

Dengan sigap Seulgi keluar membawa dua lembar kertas tadi dengan terburu buru, bahkan rela meninggalkan sepatu high heels murahan yang baru dia beli kemarin.

Seulgi keluar dengan selendang yang tertinggal di kamar tersebut, entah siapa yang memilikinya

"kau sudah bebas kan? Sialan, pasti semalam pria sangat kaya yang kau tiduri" tiba tiba dari arah kanan datanglah Joy dengan botol alkohol ditangannya.

Ayolah, bukankah ini masih pagi buta dan terang benderang, mengapa anak ini sudah meminum minuman beralkohol.

"apa maksudmu? Kau mabuk?" tanya Seulgi kebingungan.

"tidak, ini botol semalam yang digunakan boss untuk bermain, kelihatannya bagus maka akan kubawa pulang untuk koleksi" Joy menolak kata mabuk pada dirinya.

"lalu apa maksudnya?" Seulgi tak sabar, apa maksud perkataan Joy tadi, dia belum paham.

"Lelaki yang kau tiduri kemarin ke kazino sendiri, bermain bersama boss lalu menang, hasilnya dia bayar untuk hutangmu" ucap Joy yang membuat Seulgi kaget.

"maksudnya?" Seulgi mendelik tak percaya dengan perkataan Joy barusan.

"kau tidak tau? Kukira kau orang yang menyuruhnya bermain, pantas saja dia semalam tanpamu" Joy mendengus kesal, nazibnya tidak sebaik teman barunya ini.

"Kau serius Brian melakukan itu padaku?" tanya Seulgi sekali lagi memastikan.

"wow nama yang baguss, bahkan dia mengeluarkan tiga lembar cek untuk memenangkannya" ucap Joy menambahi lalu segera pergi meninggalkan Seulgi sendiri.

Mata Seulgi membulat tak percaya, kenapa Brian membuatnya bingung seperti ini.

Setelah semalaman hanya bercerita tentang satu sama lain, kenapa Brian justru membayar seluruh hutangnya dan memberinya selembar cek seumur hidup itu.

Brian sama sekali tidak menidurinya, sungguh dia bisa yakin akan hal itu demi apapun, juga dia tidak mabuk sama sekali, semalam dia bahkan tidak menyentuh alkohol sama sekali.

"kau selamat pergi, disini hanya memberimu torehan luka, jangan pernah kembali"

Seulgi berpikir, bukankah itu suara dewi yang begitu mereka agung agungkan disini? Mengapa dia ada disini membuatnya takut.

"kau bingung bukan" Seulgi berbalik, menemukan Seorang wanita anggun bak Ratu kerajaan.

Kimono tebal dengan ukiran tangan dan warna mewah itu menandkan dirinya sebagai hal yang didambakan banyak orang.

Seulgi menunduk tanda hormat, matanya tak bisa di alihkan dari kimono mahal yang kedua sakunya penuh dengan emas batangan.

"pergilah, lelaki semalam benar benar berjuang untuk melunasi seluruh hutangmu dengan bermain, walaupun bisa melakukannya hanya dengan mendekatkan kartunya ke alat monitor"

Seulgi seketika tersadar akan ucapan Brian saat terakhir kalinya sebelum matanya benar benar tertutup.

Tidurlah dan bermimpi besok kamu berada di surga.

Brian kuncinya.

[END] Kazino - Kang Brian • Kang Seulgi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang