Biarkan menjadi sesuatu yang baru, bukan untukku maupun untukmu melainkan untuk kita
Kazino - Meet You Again-🥂-
Seulgi mematung, tepat didepannya lelaki yang ingin dia ucapkan terimakasih banyak sedang mengobrol dengan dokter setelah tadi dengan buru buru menemani anaknya menjahit kepala.
Dengan mata khawatir, percakapan yang dibangun dua orang tersebut terasa seperti hal yang kurang nyaman baginya.
Setelah semuanya selesai, Brian menghampirinya dengan perlahan, tatapan matanya berbeda dengan waktu itu, walaupun wajahnya tak terlalu jauh berbeda.
"wanita kazino?"
Seulgi terdiam, Brian memangnya harus mengingat dirinya yang penuh dosa itu? Harus dengan wanita 'Kazino' yang sama sekali belum dia masuki.
Ah atau mungkinkah pria itu hanya bergurau karena sudah menyelamatkannya di tapakan yang salah? Mana mungkin Brian tidak mencari sesuatu tentangnya.
Brian menghampirinya, Seulgi memejamkan matanya tak sanggup, harapan ini terkabul juga untuk penantian lima tahun lamanya.
Bagaikan tumpukan koin di dalam brangkas harta yang harus dibuka menggunakan sandi, angka itu telah didapat dan merobohkan tumpukannya, melebur menjadi kebahagiaan.
Mereka berdua jadi saling tatap, Seulgi tersenyum manis yang membuat lelaki itu- Brian ikut menaikan sudut bibirnya, sialan dia terlihat tampan.
"Kang Brian!"
Teriak Yeri dari kejauhan bersama Jackson yang membuat keduanya salah tingkah dan memutuskan mata pandangannya.
"bagaimana keadaannya?" tanya Yeri dengan wajah khawatirnya.
"kau mengapa pergi tidak meneleponku" ucap Jackson sedikit kesal.
"yang mana dulu yang harus kujawab? Kalian tidak bisa memahami keadaan" sewot Brian yang langsung membuat keduanya bermuka lusuh, merasa bersalah.
"maafkan aku, bagaimana keadaan anakmu?" tanya Jackson memecah keheningan.
"sudah membaik, tadi dia tidak terbius total karena umurnya
umurnya masih dini" Jawab Brian masih dalam mode dark."oh ayolah, mengapa dia sampai terjatuh?" Yeri menatap Seulgi dengan bingung.
"aku tidak melihatnya, dia lepas dari pandanganku sejak satu menit sebelum kejadian" Jelas Seulgi yang membuat Yeri makin bingung.
Mengingat dirinya tadi berkhayal tentang Brian satu menit sebelum Daniel terjatuh membuatnya ingin tertawa.
"biasanya kau menaruh perhatian lebih pada anak itu" ucap Yeri.
Brian dan Jackson langsung menengok meminta penjelasan dari Seulgi tanpa berbicara, matanya sudah seperti elang.
"tttidak ada a- mmaksudku" Seulgi dengan gugup berusaha menceritakannya.
"dia bukan satu satunya murid ya-"
Brian menatapnya intens, matanya lebih terlihat seperti mata harimau yang siap memangsa hewan buruannya.
"tanda terimakasih" ucapnya final dengan suara kecil.
Jackson dan Yeri saling menghadap, tak maksud dengan ucapaan Seulgi yang begitu random.
"aish apa maks-"
"aku menjelaskan kepadanya, bukan kepadamu, berisik" Seulgi menujuk Brian lalu bersungut sungut kesal.
"kau kenal dia? Kenapa selama ini selalu menanyakan seperti tidak mengenalnya?" tanya Jackson keheranan.
"memangnya kenapa jika aku mengenalnya tapi kau tak kuberi tau" kesal Seulgi pada Jackson.
"sudah, kalian berdua pergi melihat anaku" usir Brian pada Yeri dan Jackson yang langsung diangguki keduanya.
Lorong ini sekarang terdengar sangat sepi, keduanya hanya saling menatap ragu namun meminta banyak penjelasan.
"ayo bicara diluar, sepertinya banyak yang harus kau jelaskan" potong Brian melangkah keluar dari lorong rumah sakit.
Seulgi meremas bajunya, bisa gila dia lama lama kalau jatuh hati pada lelaki beranak seperti Brian, walaupun istrinya telah meninggal tepat saat dia mengenal Brian.
Gila bukan? Oh ayolah siapa yang bisa tidak jatuh hati pada Lelaki Duda beranak satu itu hanya dengan pertemuan pertama yang begitu menyeramkan.
Bantuannya membuat Seulgi selalu memikirkan bentuk wajahnya, kelembutan hatinya dalam menolongnya, kebaikannya dalam tidak merusak hari sialnya.
Ya, Seulgi jatuh hati pada pria ini, Kang Brian.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Kazino - Kang Brian • Kang Seulgi
Fanfic"aku tak tertarik dengamu" Brian, lelaki yang Seulgi kira awalnya sama sama brengseknya dengan mantan kekasihnya yang meninggalkan beban berupa hutang, berubah seketika ketika dia bebas dari gedung penuh maksiat karena permainan Brian didalam Kazin...