Sedikit kebahagiaan yang bisa aku berikan, sedikit kenangan yang bisa melepaskanku dengan tenang
Kazino - Have A Little Happiness-🥂-
Seulgi mengerinyit, bingung mengapa badannya belakangan ini sulit sekali untuk berkerja sama dengan baik.Dia sudah mendapat cuti di akhir pekan dengan sendirinya kemarin, mengapa rasanya masih aneh dan membuatnya penasaran.
"brian, go home now" ucap Seulgi mengirim pesan suaranya lewat salah satu aplikasi chat.
Ini baru pukul dua siang, tidak mungkin juga suaminya bisa memaksa untuk pulang sekarang jika keadaannya tidak mendesak.
Dering panggilan masuk mengagetkannya, benar bukan apa katanya, pasti Brian hanya akan menelepon untuk memastikan apakah dia baik baik saja atau tidak.
"honey are you okay?" tanya Brian lembut.
Baiklah, Seulgi mengurungkan niatnya untuk memarahi lelaki kesayangannya ini, pintar sekali mengubah keadaan hatinya.
"hm aku baik baik saja, lanjutkan pekerjaanmu dengan baik" ucap Seulgi lemas kembali ke tempat tidurnya.
"apa aku perlu pulang untuk mengecek keadaanmu?" Brian terdengar berterimakasih beberapa kali disana sebelum menjawabnya.
Seulgi berpikir kembali, entah mengapa suasana hatinya teramat mengganggu aktifitasnya, bahkan dia tidak bisa menjawab untuk pertanyaan yang satu ini.
"honey" tegur Brian menyadarkan.
"tidak usah, aku sudah memanggil Yeri untuk menemaniku" Seulgi beranjak dari tidurnya.
"baiklah jaga dirimu baik baik, aku pulang lebih awal hari ini" jawab Brian yang membuatnya sedikit senang.
"bawakan aku banyak makanan yang enak" senyum Seulgi memohon.
Brian tersenyum manis, seperti cigarette yang dulu pernah membuatnya kecanduan, kini Seulgi menjadi sosok cigarette yang memabukan.
"aku akan bawakan semuanya untukmu, tunggu aku pulang"
Seulgi mengiyakan sambil tersenyum senang, kini waktunya mengecek anak lelakinya yang sedang tertidur pulas di kamarnya.
Suara bel rumah berbunyi, Seulgi menyadari bahwa itu Yeri yang sebelumnya sudah dia suruh untuk kemari lebih awal.
"kau baik baik saja kan?" Yeri memegang kedua lengan Seulgi meminta penjelasan.
"sudah kubilang aku baik baik saja, ini hanya masuk angin" jawab Seulgi yang membuat Yeri sedikit bingung.
Seulgi selalu mengeluh kepadanya tentang muntah kosongnya di pagi hari, juga emosinya yang naik turun tidak drastis semakin membuatnya curiga.
"aku memikirkan sesuatu"
Yeri memasang wajah curiga, Seulgi menatapnya sinis dengan kesal, apa maksud anak ini.
"kau hamil?" tanya Yeri yang membuat Seulgi tertawa tak percaya.
Sebentar, kalau dihitung tanggal menstruasinya yang harusnya ja-
"cepat keluar dan belikan benda itu" ucap Seulgi lemas.
-🥂-
"dimana bunda?" Daniel mendongak menatap ayahnya yang masih berada dipelukannya.
"bunda tadi bilang bahwa dia lemas, sepertinya dia sakit" ucap Daniel dengan nada Menyedihkan.
Brian bergeming, mengelus surai anak lelakinya itu dengan lembut, semakin besar wajah dan perilakunya semakin mirip dengannya.
"ayah mengecek bunda sebentar, semoga dia baik baik saja" Ucap Brian lalu segera pergi meninggalkan Daniel yang kembali fokus pada mainannya.
Hatinya sudah campur aduk tidak paham apa yang terjadi dengan istrinya yang tadi siang berkata tidak apa apa.
"honey" Brian membuka pintunya.
Menemukan Seulgi yang berbaring dengan selimut yang menutupi tubuhnya, Brian tersenyum manis lalu meletakan kantong kresek yang lupa dia tinggalkan di meja makan.
Biarlah Seulgi tertidur pulas untuk membuat Brian tersenyum lembut sambil memandangi kecantikan alami milik istrinya itu.
"kau pulang" Seulgi sedikit terusik lalu membuka matanya.
Menanyai dengan suara paraunya sambil mengedipkan matanya lalu tersenyum.
"lanjutkan tidurmu" Brian tersenyum menorehkan tangannya mempersilahkan.
"temani aku tidur" pinta Seulgi dengan manja sambil mengembangkan kedua tangannya.
Brian dengan senang hati merangkak kearah kasur lalu memeluk Seulgi dengan tenang, dielusnya rambut wanita itu sambil menciuminya beberapa kali.
"gimbab atau hamburger" Brian tersenyum mendengarnya, sesi pilihan dadakan.
"hamburger"
"coat or hoddie" tanya Brian bergantian.
"coat"
Memang kebiasaan suami istri yang manis.
"traveling atau tidur" kembali pada Seulgi.
"traveling"
"black or grey" tanya Brian menciumi tangan Seulgi dengan bahagia.
"black of course"
"bayi perempuan atau bayi laki-laki?" tanya Seulgi tersenyum tenang.
"ba-"
Brian terdiam, memahami sebuah hal yang sedari tadi Seulgi coba beri tahu, menatap istrinya mempertanyakan maksud dari hal tersebut.
Seulgi tersenyum senang, Brian yang ikut tersenyum sambil mempertanyakan malah kebingungan.
"ini" Seulgi mengangkat benda pipih kecil yang berisi dua garis dengan tangan kananya.
Brian meraihnya dengan tersenyum, mencium wajah istrinya sambil tertawa bahagia.
Baiklah, kini saatnya mereka saling menatap bahagia sambil membagikan kebahagian yang entah akan berakhir pada takdir tuhan atau berakhir pada kenyataan dunia.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Kazino - Kang Brian • Kang Seulgi
Fanfic"aku tak tertarik dengamu" Brian, lelaki yang Seulgi kira awalnya sama sama brengseknya dengan mantan kekasihnya yang meninggalkan beban berupa hutang, berubah seketika ketika dia bebas dari gedung penuh maksiat karena permainan Brian didalam Kazin...