Chapter 28 : Apartemen Jaehyun

278 47 12
                                    


Pertama kali bagi Dyra menampakkan kaki di unit apartemen Jaehyun. Sebelumnya, ia tidak pernah tahu bagaimana apartemen Jaehyun. Suasana unit baru cukup terasa, dari aroma khas cat yang masih basah, perabotan-perabotan yang masih tertutup kain putih, dan beberapa kardus yang menumpuk di ruang tengah. Luas unit apartemen ini cukup besar, atau mungkin karena belum selesai diisi oleh perabotan-perabotan makanya terlihat lebih luas.

Mereka berdua meletakkan barang-barang yang telah dibeli di ruang tengah. Jaehyun mulai membuka bungkusan dari perabotan tersebut dan merakitnya satu per satu, sedangkan Dyra membantu merapikan buku-buku koleksi milik Jaehyun.

Ia baru tahu jika pria ini memiliki kumpulan buku bergenre science-fiction dan biografi. Tipe orang yang menyukai genre ini biasanya orang yang suka belajar, pendengar, serta pemberi saran yang baik. Pantas saja, Jaehyun selalu memberikan saran untuknya. Kalau masalah pendengar yang baik, tentu saja Jaehyun memang pendengar yang baik, apalagi saat Dyra bercerita banyak hal pada pria itu.


"Jaehyun, ini bukunya tinggal ditata di rak yang barusan kamu beli, 'kan?" tanya Dyra. Ia sudah selesai mengeluarkan buku-buku tersebut dari kotak dus, selanjutnya tinggal disusun di rak saja.

Jaehyun menoleh dan mengangguk sebentar, kemudian kembali merakit lagi.

Dyra menyusun buku sambil memperhatikan Jaehyun yang sibuk pada rak rakitannya. Wajah pria itu terlihat serius sekali, gerak tangannya terampil dengan cepat dalam merakit.

Selesai menyusun buku Dyra mendekat ke Jaehyun.

"Cepet banget ya kamu nge-rakitnya."

"Tinggal pasang aja, udah sering juga rakit kayak gini," balas Jaehyun.

"Biasanya anak teknik jago banget kalau masalah rakit-rakit," sahut Dyra.

"Gak juga, aku bukan lulusan teknik."

Dyra membalas dengan senyum, "Iya, kan aku bilang biasanya."

Jaehyun meletakkan obeng dan sekrup, lalu melihat Dyra yang duduk di seberangnya.

"Kelihatan keren ya, Ra?" tanya Jaehyun dengan senyum.

"Apa yang keren? Yang jago rakit?"

"Iya. Perempuan suka sama laki-laki yang pintar rakit kayak anak teknik, bukan?"

Kalau ditanya saat masa kuliah pasti Dyra akan menjawab, iya. Saat ia kuliah, anak-anak teknik terutama cowok-cowoknya pasti jadi bahan incaran dan digilai hampir seluruh mahasiswi.

"Gak semua sih. Tergantung orangnya," jawab Dyra.

"Kalau kamu, Anandyra?"

Pertanyaan yang diajukan oleh Jaehyun selalu membuat Dyra kebingungan untuk menjawab. Sebenarnya tidak sulit menjawab, tetapi terkadang pertanyaannya sedikit menjebak.

"Hm.. Cowok yang punya passion, pendengar yang baik, dan terima apa adanya. Itu cowok yang keren, in my opinion."

Pria keren menurut Dyra tidak harus tampan, kaya, atau pintar merakit seperti yang Jaehyun sebutkan. Justru pria keren yang menarik di mata Dyra tidak muluk-muluk, yang terpenting dia punya passion dan mencintai passion-nya, tentunya juga be yourself. Lagi pula itu kan yang bisa membuat orang bahagia dalam menjalani hidup.


Jaehyun bangkit dan memindahkan rak yang sudah dia rakit ke sisi ruangan yang masih kosong, sebelum kemudian dia pergi meninggalkan Dyra yang masih duduk di lantai.

DINAMIKA RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang