Jaehyun hanya mengantar sampai di depan gedung apartemen seperti biasa. Sebelumnya Dyra tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pria itu.
"Thanks ya, Jae."
Pria itu tersenyum, "Aku yang harusnya bilang terima kasih banyak ke kamu, Anandyra. Sudah mau temani saya ke acara tadi."
"Oke, sama-sama. Hati-hati ya." Ucap Dyra sambil melambaikan tangan sesaat sebelum mobil Jaehyun meluncur keluar halaman gedung apartemen.
Baru akan masuk ke unit apartemen, ia melihat Mark dan Nara berdiri di depan pintu. Mark terlihat akan menyerahkan sekotak makanan kepada Nara.
"Mark? Ada apa?" sapa Dyra. Mark dan Nara terlihat kaget melihat kedatangannya.
"Gue tadi nyariin lo dan katanya lo pergi ke pesta sama temen." Ujar Mark. Nara mengangguk setuju dengan Mark. Kemudian, Nara izin pamit masuk ke dalam duluan, meninggalkan ia dan Mark berdiri di luar.
"Iya, gue ini barusan balik. Kok tumben malem-malem mampir ke unit gue?" tanya Dyra penuh keheranan. Gak biasanya Mark datang ke apartemennya, kalaupun datang pasti mengabari terlebih dahulu seperti beberapa hari yang lalu.
"Mau ngasih martabak, tadi gue habis dari sekitar sini juga. Sekalian aja." Jawab Mark. Dia menyerahkan sekotak kardus berisi martabak.
Dyra menerima kotak tersebut, "Udah gitu doang?"
"Sama satu lagi." Hm, sudah ia duga kalau ada hal lain. Mana ada larut malam begini datang kemari dengan membawakan makanan untuknya tanpa ada alasan lain.
"Nah tuh kan, apa lagi?"
"Please, temenin gue dateng ke acara reuni besok dong." Mark memohon dan menangkupkan kedua tangannya.
"Dadakan banget, kapan sih? Siang kan?"
"Iya, siang. Lo mau nggak, Dyr?" tanyanya lagi.
"Ya enggak lah. Males mau rebahan aja, senin pagi gue ada rapat juga." Ujar Dyra. Ini hanya alasan saja sih sebenarnya. Tetapi kalau yang rapat senin pagi ini beneran.
"Yah, please." Mark memohon lagi.
"Kenapa harus gue?"
"Karena lo temen gue, sahabat gue." Pintar banget ya jawaban si Mark ini. Okelah ia akan menemani Mark untuk datang ke reunian. Dyra mending sekalian buka jasa pendamping kali ya, tadi sudah temenin Jaehyun dan besok Mark.
"Yaudah. Tapi jangan sampai sore ya." Mark mengangguk cepat dan tersenyum sumringah.
Dyra melihat sekilas sekotak martabak yang dibawakan Mark, bisa-bisanya ia dengan mudah dapat sogokan makanan yang gak seberapa harganya. Jadi ingat waktu Yeri menyogoknya dengan traktir makan seblak. Ah, dasar Anandyra.
"Ini namanya lo sogok gue, Mark. Gue berasa murahan banget deh, disogok pakai martabak yang harganya gak seberapa mahal."
Mark malah tertawa terbahak-bahak sampai suara tawanya menggema di lantai unit ini, pasti sebentar lagi tetangga unit apartemennya bakal keluar dan mengomel karena mendengar suara tawa Mark yang berisik.
"Hahaha, I'm sorry. Gue tahunya lo suka sama makanan. Jadi ya gue pakai cara itu."
*******
Selepas sarapan, Nara pamit kembali ke Depok. Karena besok dia akan memulai perkuliahan. Dyra sudah menawarkan diri untuk mengantarnya ke Depok, tetapi ditolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
DINAMIKA RASA
Literatura FemininaPerempuan single. Pintar. Mandiri. Hidup di Kota Metropolitan. They said so cool. But some people see, it's so pathetic. Anandyra bukan tidak mau menjalin suatu hubungan. Bukan tipe pemilih maupun yang ayo saja kalau ada yang mau, tetapi sebagai per...