Bantuan

63 10 24
                                    

Kesekian kali penolakan itu kudengar
aku masih saja berjung
Skali kali hargai
Sebelum mati rasa
- alletha
.
.
.

"lo nggak ke kantin, Letha?" tanya Ratu melihat alletha yang asik bermain dengan handphone miliknya.

"ke kantin lah, gue gak mau mati muda karena kelaparan. Nanti muncul di berita "Anak muda yang meninggal karena kelaparan", canda Alletha.

"bisa aja lo Jubaedah" ujar Ratu yang bersiap menuju kantin.

"ayok berangkat maemunah" ajak Alletha.

"berangkat kemana jubaedah?" tanya Ratu dengan wajah sok polos nya.

"berangkat ke hati dia" balas Alletha seadanya.

"bucin akut lo" sindir Ratu.

Keduanya berlalu menuju kantin untuk mengisi kekosongan perut mereka.

"lo mau makan apa?" tanya Ratu yang akan pergi memsan makanan.

"kayak biasa" Alletha masih fokus pada handphone miliknya. Entah ada apa di handphone miliknya itu.

Ratu berlalu pergi untuk memesan makanan.

"Letha, makasi buat makanan yang tadi" teriak Rion yang berada di seberang sana, tepatnya di pojok kantin bersama Kevin dan Alvano.

"bilangin ke temon lo, sekali kali kalok di kasik makanan itu makan, jangan di kasik ke kalian mulu" teriak Alletha kembali, sudah pasti alvano dapat mendengar perkataan gadis itu.

"lo ngapain teriak gak jelas sih" tegur Ratu yang baru datang dengan pesanan mereka.

"kok lo cepet banget dapetnya?" tanya Alletha pada ratu.

"pake jalur dalem" ujar ratu santai tanpa rasa bersalah. Ratu memang memiliki previllage karena wajah cantiknya itu. Ia sering kali mendapat coklat bahkan Bunga dari para penggemarnya. Alletha memang tidak salah mendapatkan Ratu sebagai sahabatnya.

"Cepet makan" tukas Alletha.

Setelah jam istirahat berakhir, keduanya kembali ke kelas dan melanjutkan pelajaran selanjutnya.

Saat sedang belajar, terdengar teriakan dari arah lapangan. Sepertinya ada yang sedang bermain futsal, fikir Alletha.

Alletha tidak menghiraukan itu sama sekali, meskipun ia tahu, pasti yang bermain di sana salah satunya ada Alvano.

Tidak terasa bel pergantian pelajaran sudah terganti dengan bel pulang sekolah. Semua siswa dan siswi berhamburan pulang. Tidak terkecuali Ratu dan Alletha.

"Letha gue duluan ya, soalnya mau temenin nyokap pergi arisan" pamit Ratu pada Alletha.

"lo emang bawak mobil?" tanya Alletha kembali.

Biasanya Ratu akan meminta Alletha mengantarnya pulang, karena ia masih dilarang menggunakan mobil sendiri, meskipun ia sudah pandai menyetir mobil.

"bawa dong!" dengan sombongnya, Ratu menunjukkan kunci mobil miliknya. Ia akhirnya bisa membawa mobil sendiri dan tidak akan ada lagi Alletha yang mengejeknya.

ALTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang