Medical Robin Hood - 30

1.6K 425 74
                                    

Setelah diundang oleh keluarga Lisa, Sehun kerap datang ke rumahnya untuk mengantar makanan atau pun buah-buahan. Keluarga Lisa tentunya tetap menyambutnya dengan tangan terbuka. Bibi Jingga yang semakin tidak menyukai hal ini menelepon keluarganya di kampung dan bersikukuh untuk mempercepat pernikahan mereka.

Taehyung menelepon Lisa, menceritakan tentang keluarga yang terus mendesaknya untuk mempercepat pernikahan mereka. Namun Lisa tidak bisa memberi respon lebih jauh, mendadak hatinya menjadi gundah dan ragu dengan kelanjutan hubungan mereka. Pertemuan dengan calon suaminya bahkan tidak lebih intens jika dibandingkan dengan Oh Sehun. Lisa pun merasa sosok Sehun yang lebih sering ada untuknya dibandingkan Taehyung.

"Lis? Gimana?" Suara Taehyung di seberang telepon menyadarkannya dari lamunan.

Lisa malah mengajukan pertanyaan yang sama pada dirinya. Bagaimana? Apakah ia sanggup melanjutkan jenjang hubungannya ke tahap yang lebih serius lagi bersama Taehyung.

"Kita udah bicara sebelumnya soal ini bukan? Apa Bibi Jingga lagi yang mau semua ini dipercepat?"

Taehyung menghela napas. "Kalau dari cerita Om Kadir sih kayaknya iya."

"Taey, jujur, kalau kamu yang ngajak bicara aku topik ini tanpa ada embel-embel Om Kadir maupun Bibi Jingga, tapi dari diri kamu sendiri yang memang berkeinginan untuk mempercepat pernikahan kita mungkin aku nggak akan ragu."

"Ragu? Maksud kamu? Kamu ragu sama hubungan kita?"

"Bukan itu poinnya. Sekarang aku tanya sama kamu kenapa topik ini selalu kamu angkat setelah ada permintaan dari mereka?"

Taehyung kehilangan suara untuk menjawab.

"Taey?" tegur Lisa.

"Karena aku merasa masih memerlukan waktu untuk semuanya Lis."

***

Deka, suami Sorn sedang pulang perjalanan tugas malam ini dari Surabaya, di tengah perjalanan ia memutuskan untuk menginap ke rumah mertuanya yang tak jauh berada dari kota tujuannya. Karena merasa tidak enak dengan beberapa anggota keluarga sang istri seperti Paman dan Bibinya, Deka memutuskan untuk makan malam lebih dulu sehingga ia akan menumpang tidur saja nanti, lumayan penghematan uang saku perjalanannya karena ia harus menabung ekstra untuk biaya kelahiran anak keduanya.

Saat tengah makan, ia melihat sosok yang amat familiar, yaitu kekasih sang adik ipar sedang berjalan ke pojok restoran sambil memegang kepalanya. Melihat raut wajahnya yang serius, Deka mengurungkan niat untuk menyapa. Namun matanya tak pernah melepaskan tindak tanduk Taehyung.

"Karena aku merasa masih memerlukan waktu untuk semuanya Lis." Suara Taehyung terdengar cukup jelas di telinganya. Meskipun pengunjung restoran cukup banyak dan keadaan cukup riuh, Deka memasang sensor tertingginya.

Deka kemudian ingat mengenai percakapannya bersama sang istri saat sebelum keberangkatannya tadi pagi. Sorn mengatakan bahwa kemungkinan besar Bibi Jingga akan mendesak agar pernikahan Taehyung dan Lisa dipercepat karena pewaris Royal Raffles yang menolong mereka tempo hari semakin sering mampir ke rumahnya. Dan ini bukan hal yang aneh lagi mengingat pewaris Royal Raffles itu mulai menunjukkan eksistensinya dengan semakin jelas. Dari pengamatannya bersama sang istri, tentu sang pewaris itu menaruh hati pada Lisa, adik iparnya.

Taehyung menyelesaikan panggilannya, membuat Deka ingin berkirim pesan dengan sang istri mendiskusikan bagaimana ending dari cinta segitiga layaknya drama yang biasa Sorn tonton di kala senggang. Namun ketikan tangan pada ponselnya terhenti saat ekor matanya menatap sosok seorang perempuan menghampiri Taehyung dan mencium pipi kanan dan kirinya dengan begitu mesra. Adegan berikutnya saat tangan Taehyung memeluk dan kemudian merangkul pinggang wanita tersebut membuat kepala Deka cukup pening.

Memberitahu Sorn adalah opsi terakhir yang akan Deka lakukan, karena jika ia melakukannya bisa dijamin Sorn akan nekat untuk datang ke rumah orangtuanya dalam waktu singkat dan mencacimaki Taehyung dengan mulutnya sendiri. Oleh karenanya, Deka memilih untuk menelepon Lisa untuk memberitahu sang adik ipar kenyataan pahit yang cukup menyakitkan ini.

Setelah beberapa kali nada tunggu dan panggilan diangkat. Deka segera membuka suara. "Dek, Mas bakal ngabarin sesuatu yang mungkin bisa buat kamu syok. Tapi kamu harus siapin mental ya Dek."

"Mas Deka? Lisanya lagi ke toilet. Ini saya, Sehun."

Deka memejamkan mata, semoga setelah ini istrinya tidak akan mengamuk kepadanya.

***

Saat jam malam biasanya Lisa berbincang dan menghabiskan waktu bersama Sehun. Namun gadis itu sempat menghilang sejenak dan ia tidak tahu kemana Lisa pergi. Saat kembali ia terlihat murung dengan wajah yang memerah. Saat Sehun menegurnya, Lisa bilang ia akan cuci muka ke toilet, dan meninggalkan ponselnya begitu saja.

Melihat nama familiar yang berada di panggilan masuk, Sehun pun mengangkatnya, mencoba menjelaskan bahwa Lisa tidak sedang berada di tempat. "Dek, Mas bakal ngabarin sesuatu yang mungkin bisa buat kamu syok. Tapi kamu harus siapin mental ya Dek."

Alangkah terkejutnya Sehun saat mendengar sebait kalimat yang diucapkan oleh kakak ipar Lisa. "Mas Deka? Lisanya lagi ke toilet. Ini saya, Sehun."

"Sehun?" tanya Deka gugup.

"Iya Mas? Kalau boleh tau kabar apa ya? Apa ada kaitannya sama Lisa yang nangis tadi?"

"Hah? Kenapa Lisa bisa nangis?" tanya Deka kaget.

"Saya juga nggak begitu yakin Mas, tapi wajah dan hidungnya memerah seperti orang habis menangis."

Hening. Sehun tidak mendengar suara Deka untuk waktu yang lama. Deka seperti menjeda dan mengulur waktu. "Ada apa Mas?" ulang Sehun.

"Sehun, sepertinya tunangan Lisa berselingkuh," balas Deka gugup. Ucapan Deka sontak membuat Sehun terkejut.

Mengetahui fakta yang diberikan oleh kakak ipar Lisa, Sehun mendadak menjadi gundah. Menurut Deka Lisa sepertinya belum mengetahui hal ini. lantas mengapa gadis itu memasang ekspresi muram sejak tadi?

Lisa kembali ke hadapannya dengan wajah yang lebih segar, Sehun enggan memberitahu Lisa tentang kenyataannya yang ada dari bibirnya, karena ia khawatir Lisa akan bersedih hati dan harga dirinya akan terluka. Lagipula juga Sehun tidak mempunyai bukti sama sekali tentang perselingkuhan tunangan Lisa. Biar kakak iparnya yang memberitahu Lisa secara langsung, atau Sehun akan melakukan cara lain agar Lisa mengetahui hal ini.

"Are you okay?" tanya Sehun mencoba memastikan.

Lisa mengangguk. "I'm okay."

Kalimat aku baik-baik saja adalah kebohongan paling mudah untuk diucapkan, namun pada praktiknya selalu ada celah yang dapat merobek kebohongan itu dalam sekali sentakkan. Suara bergetar Lisa barusan contohnya, Sehun sangat menyadari bahwa gadis di hadapannya kini sedang tidak baik-baik saja. Oleh karenanya otaknya merancang sedemikian rupa sebuah skenario tentang manuskrip picisan yang kerap kali dibuat oleh seorang sutradara dalam menyusun adegan di dalam karyanya.

"Lis, besok mau temenin gue nggak?" tawar Sehun.

"Ke mana?" tanya Lisa dengan kurang berminat.

"Temenin gue ke ulang tahun temen gue."

"Besok kan kita kerja? Lagian gue nggak kenal sama temen lo."

"Lo kenal kok. Bentar doang lagian, gue akan minta yang shift siang buat long shift besok sampai kita dateng. Gantian lah, kan mereka sering minta kita long shift sampai pagi kadang-kadang."

"Emangnya siapa yang ulang tahun?"

"Jisoo."

Menjebak adalah keahlian seorang Oh Sehun, ia sudah memperhitungkan dengan matang apa yang harus ia lakukan, dan sisanya ia akan membiarkan tangan takdir yang bermain mengenai kelanjutannya.

Medical Robin Hood | Lisa X SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang